Anosmia adalah menurunnya atau hilangnya indra penghidu (indra penciuman) yang menyebabkan seseorang tidak dapat menghidu (mencium) bau. Pasien COVID-19 sering mengalami gejala anosmia. Anosmia dapat menimbulkan rasa depresi tersendiri dikarenakan pasien kehilangan kemampuan untuk mencium bau yang disukai, misalnya pada makanan dan lain sebagainya. Kehilangan kemampuan mencium bau akan berdampak pada penurunan nafsu makan sehingga jika kondisi ini terus berlanjut akan menyebabkan malnutrisi.
World Health Organization (WHO) dan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) telah mencantumkan anosmia atau kehilangan kemampuan penciuman merupakan salah satu gejala yang dialami pasien COVID-19 yang patut diwaspadai. Hasil sebuah penelitian pun mengatakan bahwa seseorang yang mengidap anosmia mengakibatkan taraf kesehatan menurun dikarenakan penyebab kemampuan merasa makanan berkurang bahkan hilang.
Meningkatnya angka pasien positif COVID-19 menghasilkan kasus anosmia yang terjadi pada pasien pun meningkat. Apabila Anda didapati mengidap COVID-19, alangkah baiknya untuk mengisi asupan makanan bergizi mutlak diperlukan tubuh untuk menjaga kadar imunitas pada tubuh tetap dalam keadaan baik.
Baca juga: Mitos Menyesatkan Terkait Covid-19
Anosmia merupakan hilangnya daya indra penciuman, adapun faktor penyebab kondisi ini. Berikut ini adalah beberapa kondisi yang dapat menyebabkan anosmia, yaitu:
Faktor usia.
Penyakit sinonasal.
Gegar otak.
Infeksi saluran pernapasan atas.
Neurodegeneratif sistem.
Dikarenakan anosmia ini juga tergolong dalam kondisi disfungsi kemosensorik yang melibatkan indra penciuman. Kebanyakan pasien yang mengidap anosmia ini mendapatkan diagnosa penyebab terjadinya dikarenakan oleh penyakit nasal dan sinus, virus, dan trauma kepala.
Penyebab lain terjadinya anosmia juga dapat dijelaskan karena ada kegagalan stimulus ditangkap oleh reseptor pada sel-sel sensoris, sehingga stimulus terabaikan, dan tidak ada rangsang yang dilanjutkan ke otak.
Baca juga: Banyak Dipertanyakan, Hilang Penciuman Apakah Pasti Covid?
Mengobati anosmia salah satunya adalah dengan melatih indra penghidu setiap harinya. Berikut adalah beberapa cara tradisional dalam mengobati anosmia secara alami, di antaranya:
Melatih mencium bau adalah salah satu cara mengobati anosmia secara alami, bahan yang Anda perlukan pun mudah didapatkan seperti, bubuk kopi, kembang mawar, kayu putih, dan cengkeh atau bahan beraroma kuat lainnya. Lakukan latihan penciuman bau secara rutin menggunakan bahan yang disebutkan secara bergantian. Anda dapat melakukan penciuman selama 20 detik yang dilakukan tiga kali sehari.
Bahan tradisional lain yang sering digunakan untuk mengobati anosmia adalah minyak jarak. Minyak ini memiliki kandungan asam risinoleat yang dapat membantu melawan infeksi, mengurangi pembengkakan, dan peradangan di saluran hidung. Biasanya, minyak jarak juga digunakan untuk mengatasi pilek atau alergi. Cara menggunakan minyak jarak yaitu dengan menghangatkan minyak jarak. Hati-hati dalam menghangatkan jangan sampai panas atau mendidih. Teteskan atau oleskan sedikit minyak jarak di setiap tepi lubang hidung saat bangun tidur dan sebelum tidur.
Aroma kuat dari jahe dapat membantu mengatasi anosmia. Gingerol adalah kandungan dalam jahe yang dapat mengeluarkan aroma kuat. Selain itu, jahe dapat meredakan peradangan dan mengatasi hidung tersumbat dengan meminum seduhan jahe.
Daun mint memiliki kandungan mentol yang mengandung zat antimikroba dan anti peradangan. Kedua kandungan dalam daun mint tersebut dapat membantu mengatasi hidung tersumbat penyebab hidung tidak bisa mencium bau. Selain itu, meminum seduhan daun mint juga dapat melegakan saluran pernapasan. Cara mengobati anosmia dengan seduhan daun mint yaitu, dengan merebus 10-15 lembar daun mint dalam secangkir air dan beri tambahan madu untuk melegakan pernapasan.
Jeruk lemon kaya akan vitamin C, antioksidan, dan zat antimikroba yang juga dapat digunakan sebagai obat anosmia alami. Cara mengobati anosmia dengan lemon yaitu, siapkan segelas air hangat yang diberi sedikit perasan lemon dan satu sendok teh madu lalu minum seduhan lemon ini dua kali sehari.
Bawang putih mengandung asam risinoleat yang berguna untuk menyembuhkan anti peradangan dan antibakteri yang potensial digunakan sebagai obat anosmia alami. Cara mengobati anosmia dengan bawang putih adalah dengan memilih bawang putih muda dan tumbuk empat sampai lima siung bawang putih, lalu tambahkan secangkir air mendidih dan rebus selama dua menit.
Selain melakukan cara tradisional di atas agar tubuh tetap terjaga khususnya pada pasien COVID-19 adalah dengan mengonsumsi makanan bergizi, walaupun menghadapi fenomena kekurangan kenikmatan rasa saat makan.
Memiliki pertanyaan? Anda bisa berkonsultasi lewat video call langsung dengan dokter terkait di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Playstore.
Dwi, M.N.A. 2020. Anosmia pada COVID-19: Studi Neurobiologi. KELUWIH: Jurnal Kesehatan dan Kedokteran. 2(1), 50-55.
Ika. 2021. Dokter RSA UGM Jelaskan Anosmia Pada Pasien Covid-19. Diakses dari https://www.ugm.ac.id/id/berita/20810-dokter-rsa-ugm-jelaskan-anosmia-pada-pasien-covid-19.
Anda mungkin juga tertarik