Salah Kaprah! Ini Dia Mitos Covid Yang Masih Banyak Beredar

Ditinjau oleh dr. Alvin Saputra • 20 Sep 2021

Bagikan

Salah Kaprah! Ini Dia Mitos Covid Yang Masih Banyak Beredar

Di tengah pandemi COVID-19 yang telah berlangsung selama lebih dari satu tahun, mitos Covid masih saja terus beredar dan bahkan beberapa di antaranya dianggap sebagai kebenaran. Pada akhirnya, mitos Covid yang beredar ini pun justru semakin memperparah dampak negatif dari pandemi. 

Berkaitan dengan hal ini, mitos Covid kemudian menjadi hal yang harus kita perangi bersama. Mengapa? Karena menghentikan penyebaran mitos Covid juga menjadi salah satu cara menghentikan penyebaran virus penyebab Covid. Nah berikut ini adalah beberapa mitos Covid yang masih banyak beredar di tengah masyarakat.

  1. Mengkonsumsi bawang putih dapat mencegah COVID-19

Mitos Covid yang banyak beredar dan bahkan banyak dipercaya hingga kini adalah bahwa konsumsi bawang putih dapat mencegah seseorang dari terjangkit virus penyebab COVID-19. Mitos ini banyak dipercaya karena bawang putih memiliki kandungan anti mikroba. Meskipun begitu, tidak ada penelitian memadai yang dapat membuktikan kebenaran hal ini. 

  1. Menyemprotkan alkohol dapat membunuh virus yang berada di dalam tubuh

Salah kaprah berikutnya mengenai COVID-19 yang banyak dilakukan oleh masyarakat luas adalah bahwa dengan menyemprotkan alkohol, virus penyebab COVID-19 dapat mati dengan sendirinya. Entah dari mana asal mula mitos Covid yang satu ini, namun perlu diketahui bahwa pernyataan tersebut adalah tidak benar. Bukannya dapat membunuh virus dalam tubuh, menyemprotkan alkohol secara langsung dapat membahayakan jaringan kulit, mata, bibir, serta merusak pakaian.

  1. Termometer digital 100% efektif dalam mendeteksi infeksi COVID-19

Karena kerap digunakan di berbagai tempat umum untuk mengukur suhu tubuh, termometer digital pun dianggap sebagai alat yang dapat memberikan tingkat akurasi dan efektivitas yang tinggi dalam mendeteksi infeksi. Nyatanya, termometer hanya bisa mendeteksi salah satu gejala infeksi COVID-19, yakni demam. Berkaitan dengan hal ini, tidak semua orang yang telah terinfeksi menunjukkan gejala demam, dan begitu pun sebaliknya tidak semua kasus demam berarti kasus positif COVID-19.

  1. Konsumsi alkohol dapat mencegah infeksi COVID-19

Banyak yang beranggapan bahwa virus penyebab infeksi COVID-19 dapat dihindari dengan mengonsumsi minuman beralkohol. Hal ini tentu sangat salah. Tidak ada alasan logis yang dapat menjelaskan mengapa pernyataan yang satu ini bernilai benar. Hanya dengan menaati protokol kesehatan seperti menggunakan masker, sering mencuci tangan, hingga menjaga jaraklah COVID-19 dapat dicegah.

  1. Virus penyebab COVID-19 bisa menyebar melalui paket

Meskipun dapat bertahan pada permukaan benda selama beberapa jam, virus corona penyebab COVID-19 tentu saja tidak bisa menyebar melalui paket. Hal ini karena kondisi lingkungan selama proses transportasi sangatlah bervariasi. Dengan kondisi suhu yang terus mengalami perubahan, virus penyebab COVID-19 tentu tidak dapat bertahan dengan baik. Belum lagi jika paket tersebut membutuhkan waktu sekitar berhari-hari untuk sampai di tempat Anda. Namun untuk berjaga-jaga, Anda bisa menyemprotkan disinfektan dan mencuci tangan dengan sabun setelah menyentuh paket tersebut. 

  1. Virus penyebab COVID-19 dapat disebarkan melalui gigitan nyamuk

Hingga saat ini, belum ada bukti ilmiah yang jelas bahwa virus penyebab COVID-19 dapat disebarkan melalui gigitan nyamuk. Dalam hal ini, virus tersebut hanya bisa menyebar melalui droplet ketika seorang pasien positif bersin, batuk, ataupun berbicara. Untuk itu, tetap jaga jarak aman Anda, dan terus gunakan alat pelindung diri untuk mencegah masuknya droplet ke dalam tubuh, baik melalui mulut, hidung, ataupun mata.

  1. Mandi dengan air panas dapat membunuh virus penyebab COVID-19

Banyak juga yang beranggapan bahwa mandi dengan air panas dapat membunuh virus penyebab COVID-19. Semakin tinggi suhunya makin akan semakin efektif dalam membasmi virus tersebut. Faktanya, mandi dengan air yang memiliki suhu terlalu tinggi justru hanya akan mengiritasi kulit Anda. Untuk itu, mandilah seperti biasanya dan sewajarnya saja, karena cara ini juga terbilang cukup efektif dalam membasmi virus yang menempel di permukaan tubuh.

Itulah dia beberapa mitos Covid yang banyak beredar dan juga banyak dipercayai. Di tengah kondisi lonjakan kasus seperti ini, ada baiknya Anda menelaah terlebih dahulu kebenaran suatu fakta agar tidak berdampak buruk kedepannya.

Cukup sekian informasi yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.

Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.


Sumber: 

WHO. 12 Myths about COVID-19. 

WebMD. COVID-19 Myths You Shouldn’t Believe.

Mayo Clinic Health System. 2020. COVID-19 myths debunked.

Bagikan artikel ini