Tips Kesehatan
Tahukah Anda bahwa ada beberapa penyakit yang dipicu karena kecelakaan kerja? Penyakit yang disebabkan kecelakaan kerja, tentu menjadi hal penting yang Anda ketahui. Dimana mungkin tidak sedikit orang yang sadar, bahwa keluhan kesehatan yang mereka alami merupakan dampak dari pekerjaan yang dijalankan. Jangan pernah anggap remeh penyakit yang disebabkan “kecelakaan” kerja. Sebab dapat memengaruhi, bahkan memperparah kondisi kesehatan Anda dalam jangka panjang.
Keluhan yang diakibatkan penyakit karena kerja, dapat Anda hindari jika penyebab serta kebiasaan Anda pahami. Di bawah ini adalah beberapa penyakit yang dapat muncul karena “kecelakaan” kerja.
Kecelakaan kerja pertama yang bisa menyebabkan penyakit yakni dermatitis kontak, yang mana munculnya ruam merah dibarengi kulit kering, bersisik, dan gatal. Kondisi ini juga akan menyebabkan kulit Anda mengeras, nyeri saat disentuh, dan pecah-pecah. Penyakit ini bisa terjadi jika Anda sering kali menyentuh pestisida, zat kimia, nikel, parfum, perhiasan, pewarna rambut, dan bahan pengawet. Pekerja yang memiliki risiko tinggi mengalami kecelakaan kerja ini, sebaiknya mengenakan alat pelindung ketika bekerja, seperti sarung tangan.
Bukan kecelakaan kerja, namun jika Anda bekerja di tempat seperti pabrik batu, tambang batu bara, pabrik bahan bangunan, pabrik tanah liat, atau jalan raya akan memiliki risiko mengalami penyakit paru kronis. Gejala yang terjadi misalnya adalah perubahan pola napas, sesak napas, nyeri dada, dan batuk. Pekerja yang mengalami penyakit ini akan tetap mengalami keluhan, walau sudah tidak terpapar zat pemicu. Hal ini dapat terjadi karena partikel udara yang mengendap permanen dalam paru-paru.
Asma menjadi salah satu penyakit yang bisa Anda alami saat bekerja. Pekerja yang memiliki lingkungan dengan risiko terkena paparan gas, asap kimia, dan debu rentan bisa mengalami penyakit ini. Keluhan ini biasanya akan semakin cepat muncul, bila pekerja tidak menggunakan masker sebagai alat pelindung. Beberapa pekerja yang mungkin mengalami kecelakaan kerja yakni tukang las, penata rambut, pekerja di pabrik tekstil, serta tukang kayu.
Perlu Anda perhatikan bahwa asma yang diakibatkan pekerjaan, mempunyai gejala yang sama dengan asma pada umumnya. Gejala yang ditimbulkan yakni adalah seperti sesak napas, batuk, dan mengi. Akan tetapi, gejala asma yang dikarenakan pekerjaan akan semakin memburuk ketika sedang menjalankan pekerjaan. Namun, akan semakin membaik ketika pekerjaan sedang libur. Keparahan asma yang dikarenakan pekerjaan akan sangat bergantung, pada berapa lama orang tersebut terpapar senyawa pemicu. Semakin sering dan lama seseorang terpapar, maka gejala asma yang muncul akan semakin sering muncul. Jika penyakit ini dapat diketahui lebih cepat, maka gejala juga akan semakin mudah untuk disembuhkan atau ditangani.
Baca juga: Sering Sesak Napas? Ini 5 Penyebab yang Harus Diwaspadai
Bukan dikarenakan kecelakaan kerja, namun CTS ini terjadi karena tangan yang terus melakukan gerakan yang sama secara berulang. Jenis pekerjaan yang rentan menjadi akibat penyakit ini yakni pekerja bangunan, pengemas barang, penjahit, dan pekerjaan yang mengharuskan untuk terus mengetik. Sindrom carpal tunnel ditandai dengan adanya gejala seperti mati rasa, kesemutan, dan kelemahan tangan. Keluhan tersebut dapat diatasi dengan tangan yang istirahat terlebih dahulu, mengonsumsi obat pereda nyeri, serta mengompres tangan dengan es.
Sebenarnya selain penyakit yang disebutkan di atas, masih ada banyak penyakit lainnya yang dapat disebabkan kecelakaan kerja atau pekerjaan. Misalnya saja seperti gangguan pendengaran, tetanus, bahkan kanker. Penyakit-penyakit tersebut umumnya bermula dari kurangnya kesadaran akan pentingnya mengenakan alat pelindung ketika bekerja. Terutama bagi mereka yang memiliki pekerjaan berisiko dan berbahaya untuk kesehatan.
Tiap pekerjaan mempunyai risiko kesehatan masing-masing, yang mungkin bahkan tidak bisa Anda hindari. Oleh karena itu, supaya Anda tidak menderita penyakit tersebut, maka menggunakan alat pelindung menjadi hal penting. Bukan hanya itu, beristirahat ketika merasa lelah adalah hal yang tak kalah penting. Tidak lupa untuk selalu memeriksakan kesehatan Anda secara rutin, yang mana disesuaikan dengan risiko pekerjaan dan juga aturan tempat Anda bekerja. Juga, jika Anda merasa gejala yang dirasa mungkin karena pekerjaan, maka jangan ragu untuk segera melakukan konsultasi dengan dokter.
Baca juga: Seluk Beluk Keselamatan Kerja
Memiliki pertanyaan? Anda bisa berkonsultasi lewat video call langsung dengan dokter terkait di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Playstore.
Ingin penjelasan lebih detail oleh dokter? Pesan konsultasi sekarang!
Mulai dari IDR 150.000
Pawlas, K. (2021). Cardiac and Vascular Disorders as Para-occupational Diseases–a Polish Perspective. Annals of Agricultural and Environmental Medicine, 28(2), pp 231–236.
van der Molen, H. F., & Frings-Dresen, M. H. (2019). Occupational Diseases: From Cure to Prevention. Journal of Clinical Medicine, 8(10), pp 1681.
American Lung Association (2021). Warning Signs of Lung Disease.
American Academy of Orthopedic Surgeons. Carpal Tunnel Syndrome.
Health and Safety Executive (2021). Occupational Diseases.
Health and Safety Authority. Occupational Dermatitis - Frequently Asked Questions.
Tello, M. Harvard Health Publishing (2020). Healthy Lifestyle: 5 Keys to a Longer Life.
Johns Hopkins Medicine. Occupational Lung Diseases.
Mayo Clinic (2020). Carpal Tunnel Syndrome.
Mayo Clinic (2020). Occupational Asthma.
Mayo Clinic (2020). Contact Dermatitis.
Family Doctor (2019). Occupational Respiratory Disease.
Morrison, W. Healthline (2019). Carpal Tunnel Syndrome.
https://mutuinstitute.com/post/kecelakaan-kerja-menurut-para-ahli/
Ingin penjelasan lebih detail oleh dokter? Pesan konsultasi sekarang!
Mulai dari IDR 150.000
Anda mungkin juga tertarik