Mengenali Seluk Beluk Penyakit CTS atau Sindrom Lorong Karpal

Ditinjau oleh dr. Alvin Saputra • 09 Feb 2022

Bagikan

sindrom lorong kapal

Sindrom lorong karpal (carpal tunnel syndrome) mungkin belum banyak terdengar. Walaupun kondisi ini pada umumnya tidak begitu serius, tetapi rasa nyeri dan sakit yang dirasakan mungkin akan sangat mengganggu keseharian Anda. Untuk itu, mewaspadai gejalanya adalah suatu hal yang penting agar Anda dapat segera menjalani pemeriksaan dan mendapatkan penanganan terbaik.

Pengertian sindrom lorong karpal

Carpal tunnel syndrome (CTS) atau sindrom lorong karpal merupakan sebuah gangguan yang menyebabkan timbulnya sensasi kesemutan pada tangan. Sensasi lainnya yang dapat ditimbulkan oleh kondisi ini adalah mati rasa hingga perasaan nyeri. Biasanya, gejala yang timbul akan semakin berkembang dan menjadi lebih parah di malam hari. 

Pada umumnya, sindrom ini menyerang bagian pergelangan hingga jari tangan. Namun, bagian yang biasanya paling sering terpengaruh adalah telunjuk, jari tengah, dan juga ibu jari. 

Lorong karpal atau carpal tunnel sendiri merupakan sebuah saluran sempit yang terletak pada pergelangan tangan. Lorong ini dibentuk oleh tulang karpal (tulang pergelangan tangan) dan ligamen. Di dalamnya, terdapat saraf median yang berfungsi sebagai pengendali otot jari tangan dan juga berperan penting dalam menerima rangsangan dari kulit di daerah tangan. 

Lorong karpal ini bisa menyempit dikarenakan oleh pembengkakan jaringan yang mengelilinginya. Akibat pembengkakan ini, saraf median dalam lorong tersebut pun akhirnya tertekan. Kondisi inilah yang menyebabkan timbulnya gejala CTS. 

Faktor risiko sindrom lorong karpal

Sebagaimana yang telah dijelaskan secara singkat sebelumnya, sindrom lorong karpal disebabkan oleh pembengkakan jaringan di sekitarnya. Kondisi ini dapat didorong oleh beberapa faktor, yakni:

  • Jenis kelamin, di mana wanita pada umumnya paling sering mengalami kondisi ini.

  • Memiliki penyakit diabetes, di mana hal ini dapat meningkatkan risiko terjadinya kerusakan pada saraf median dalam lorong karpal.

  • Terjadi perubahan keseimbangan cairan dalam tubuh.

  • Kondisi menopause, penyakit tiroid, gagal ginjal hingga obesitas.

  • Penggunaan alat kerja bergetar dan berat, seperti di pabrik.

  • Kondisi pembengkakan seperti rheumatoid arthritis yang memengaruhi tendon pergelangan tangan.

Selain beberapa hal di atas, faktor keturunan, pernah mengalami cedera tangan, hingga kehamilan, bisa juga menjadi faktor pendorong seseorang terkena sindrom lorong karpal.

Gejala sindrom lorong karpal

Timbul rasa kesemutan atau mati rasa pada beberapa bagian di tangan merupakan gejala utama dari sindrom lorong karpal. Meskipun begitu, ada ciri lainnya yang dapat mengindikasikan seseorang mengalami hal ini, yakni sebagai berikut.

  • Timbul rasa sakit di area lengan.

  • Kulit menjadi kurang sensitif dengan sentuhan.

  • Terjadi pembengkakan hingga perubahan warna pada kulit.

  • Kesulitan menggunakan jari atau tangan dalam beraktivitas, seperti ketika mengetik, mengancingkan baju hingga mengangkat barang.

  • Jari-jari menjadi sulit untuk digerakkan.

Apabila Anda merasakan gejala-gejala di atas, hindari untuk menggunakan bagian yang terpengaruh terlebih dahulu, agar kondisi sindrom lorong karpal tidak semakin parah. Selain itu, hindari untuk menggerakkan tangan secara berulang-ulang, tetapi jangan pula tidak menggerakkan tangan sama sekali, terutama dalam waktu yang lama. 

Kapan harus memeriksakan diri?

Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, sebaiknya Anda memeriksakan diri sesegera mungkin, sejak merasakan gejala-gejala sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya. Biasanya, ketika gejala yang dirasakan belum begitu parah, tindakan penanganan pun tidak akan sampai memerlukan operasi.

Apabila dibiarkan begitu saja, kondisi ini dikhawatirkan akan menyebabkan fungsi tangan dan jari semakin melemah atau bahkan tidak berfungsi. Jika sudah begini, cacat fungsional yang tidak bisa dipulihkan merupakan kemungkinan pahit yang harus dihadapi. Untuk itu, jangan ragu lagi untuk segera mengonsultasikan diri sedini mungkin.

Demikianlah penjelasan singkat mengenai sindrom lorong karpal atau carpal tunnel syndrome (CTS) yang perlu Anda pahami. Untuk penanganannya sendiri, beberapa kasus CTS sejatinya tidak membutuhkan tindakan khusus ataupun pengobatan. Sebagai contoh apabila kondisi ini dialami oleh wanita pasca melahirkan.

Meskipun begitu, pada beberapa kasus lainnya, tindakan medis mungkin perlu untuk dilakukan, seperti contoh dengan pemberian suntikan kortikosteroid hingga pada tindakan operasi. Apapun tindakan pengobatan nantinya, pastikan Anda berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk mendapatkan diagnosis yang tepat. 

Cukup sekian informasi yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.

Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.

Baca juga: Mari Ketahui Macam-Macam Syndrome Beserta Penjelasannya

Ingin penjelasan lebih detail oleh dokter? Pesan konsultasi sekarang!

Doctor

Spesialis Saraf

Mulai dari IDR 150.000

Pesan Sekarang
Referensi

OrthoInfo. Carpal Tunnel Syndrome. https://orthoinfo.aaos.org/en/diseases--conditions/carpal-tunnel-syndrome/

Wheeler, Tyler. 2019. Carpal Tunnel Syndrome. https://www.webmd.com/pain-management/carpal-tunnel/carpal-tunnel-syndrome

Mayo Clinic. Carpal tunnel syndrome. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/carpal-tunnel-syndrome/symptoms-causes/syc-20355603

NHS. Carpal tunnel syndrome. https://www.nhs.uk/conditions/carpal-tunnel-syndrome/

Bagikan artikel ini    

Ingin penjelasan lebih detail oleh dokter? Pesan konsultasi sekarang!

Doctor

Spesialis Saraf

Mulai dari IDR 150.000

Pesan Sekarang