Tips Kesehatan
Beberapa faktor kesehatan dapat menjadi penyebab sesak napas, yakni seperti emboli paru dan asma. Sesak napas itu sendiri bisa terjadi karena paru-paru yang tidak mendapatkan udara cukup. Ketika mengalami sesak napas maka Anda akan merasakan sulit bernapas. Kondisi ini membuat akan terasa seperti tercekik, serta dada yang akan terasa tertekan. Tak hanya itu, napas juga akan terasa pendek dan cepat. Dalam medis, kondisi sesak napas ini disebut sebagai dispnea, yang mana dapat terjadi karena terlalu lama berada di ketinggian. Terlalu lama mengeluarkan banyak tenaga serta adanya gejala dari beberapa kondisi kesehatan tertentu, juga dapat menjadi penyebab dari seseorang mengalami sesak napas.
Baca Juga: Sesak Napas? Lakukan Teknik Pursed Lip Breathing!
Anda perlu tahu bahwa ada 2 tipe sesak napas, yakni sesak napas akut atau tiba-tiba serta sesak napas kronis atau jangka panjang. Meskipun, sesak napas hanya terjadi sebentar saja dari beberapa menit sampai beberapa jam, tetapi kini bisa terjadi sebagai tanda kondisi kesehatan Anda, yang mana perlu diwaspadai. Sesak napas akut dapat disertai dengan gejala seperti demam, adanya ruam, dan batuk. Sesak napas yang menyerang dengan tiba-tiba, tentu membuat panik. Maka dari itu, penting untuk mengetahui penyebab sesak napas akut di bawah ini
Pneumonia adalah kondisi kesehatan pertama yang mungkin jadi penyebab sesak napas. Pneumonia merupakan kantung udara yang mengalami peradangan, baik di satu atau juga kedua paru paru, yang mana disebabkan oleh infeksi. Kantung udara tersebut bisa terisi nanah atau cairan oleh karena itu bisa mengakibatkan sulit bernapas. Pneumonia itu sendiri dapat disebabkan oleh 3 faktor, yakni jamur, bakteri, dan juga virus. Kondisi ini bisa mengakibatkan seseorang mengalami batuk berdahak atau nanah, nyeri dada, demam, serta kedinginan.
Jangan anggap remeh kondisi kesehatan ini karena dalam beberapa kasus, banyak orang yang ke unit gawat darurat karenanya. Asma merupakan kondisi di mana terjadinya peradangan di saluran udara, yang mana menyebabkan pembengkakan, penyempitan, serta lendir yang berlebih. Asma dapat menyebabkan sesak napas, dada sesak, bunyi mengi pada napas, dan batuk. Untuk beberapa orang yang memiliki asma, hanya mengalami sesak napas pada kondisi tertentu saja, sedangkan bagi beberapa orang lainnya dapat mengalami tipe sesak napas jangka panjang atau kronis.
Tekanan darah rendah atau hipotensi bisa mengakibatkan gangguan jantung dan juga kegagalan organ ini karena oksigen serta nutrisi yang tak mencapai organ penting. Kondisi ini bisa terjadi pada tekanan darah rendah yang parah. Tekanan darah rendah dapat menjadi penyebab sesak napas, yang mana membuat napas menjadi pendek dan cepat, penglihatan yang kabur, mual, lelah, dan pusing.
Penyebab sesak napas ini bisa terjadi karena karbon monoksida yang menumpuk pada aliran darah. Bila polusi udara mengandung terlalu banyak zat ini maka bisa membuat tubuh mengganti oksigen dalam sel darah merah, yakni dengan karbon monoksida. Zat ini merupakan gas tidak berwarna atau berbau, yang mana dihasilkan kayu, bensin, arang, juga atau bahan bakar yang lainnya. Kondisi ini tentunya bisa mengakibatkan rusaknya jaringan yang serius, bahkan bisa menyebabkan kematian. Jika keracunan karbon monoksida maka Anda dapat mengalami sesak napas, mual, muntah, penglihatan kabur, kelelahan, pusing, sakit kepala, dan hilangnya kesadaran.
Ini merupakan kondisi kesehatan di mana terjadi penyumbatan di arteri pulmonalis. Di mana ini bertugas untuk memasok darah ke paru-paru, jika terjadi penyumbatan maka akan menghambat oksigen untuk mencapai paru-paru. Oleh karena itu, dapat menyebabkan Anda mengalami sesak napas. Pusing, detak jantung yang meningkat, nyeri dada, serta batuk berdarah atau berlendir juga dapat anda alami karenanya.
Setelah mengetahui penyebab sesak napas, lalu bagaimana cara mengatasinya? Anda dapat mengatasinya dengan berdiri bersandar pada dinding, serta mengonsumsi kopi, duduk membungkuk sedikit ke arah depan. Segera periksakan diri ke dokter, jika sesak napas yang anda alami sudah masuk ke dalam kategori parah. Hal ini untuk anda segera mendapatkan perawatan yang tepat.
Cukup sekian informasi yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.
Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.
Referensi:
Fries, Wendy C. 2020.
Watson, Shawn. 2020.
Anda mungkin juga tertarik