Serupa Tapi Tak Sama, Apa Perbedaan Perfeksionis dan OCD?

Ditinjau oleh dr. Alvin Saputra • 28 Jun 2022

Bagikan

Serupa Tapi Tak Sama, Apa Perbedaan Perfeksionis dan OCD?

Sudahkah Anda mengetahui serta memahami perbedaan perfeksionis dan OCD? Walaupun terlihat serupa, sesungguhnya kedua hal ini sangat berbeda. Oleh karena itu, penting halnya bagi Anda untuk mengetahui perbedaan di antara keduanya agar tidak salah kaprah. Di samping itu, Anda juga akan mengetahui bagaimana cara untuk menyikapi kedua kondisi tersebut. 

Perlu ditekankan bahwa ulasan singkat ini hanyalah sebagai penambah wawasan bagi Anda. Dengan demikian, segala yang tertuang dalam tulisan ini hendaknya tidak digunakan sebagai acuan untuk self diagnosis atau diagnosis secara mandiri. Jika pun Anda mengalami salah satu dari kedua kondisi yang dibahas dalam tulisan ini, maka hendaknya berkonsultasilah kepada para profesional.

Baca juga: Ciri-ciri OCD, Bukan Hanya Suka Bersih-bersih

 

Apa Saja Perbedaan Perfeksionis dan OCD?

Bagi orang awam, perbedaan perfeksionis dan OCD mungkin memang tidak terlalu kentara. Terlebih jika wawasan yang dimiliki masih belum luas terkait kondisi ini. Oleh karena itu, ulasan singkat ini akan memberi kejelasan pada Anda mengenai berbagai perbedaan yang terurai antara perfeksionis dan OCD.

1. Pengertian

Pada dasarnya, perfeksionis dan OCD sudah memiliki pengertiannya masing-masing. Jika Perfeksionis adalah sebuah hasrat atau keinginan terhadap kesempurnaan, lalu OCD adalah sebuah gangguan kesehatan. Ini adalah perbedaan pertama yang cukup jelas.

OCD (Obsessive Compulsive Disorder) adalah gangguan kesehatan mental yang melibatkan pikiran atau desakan secara berulang dan tidak diinginkan hingga menyebabkan seseorang cemas. Untuk mengurangi kecemasan itu, individu dengan OCD akan melakukan tindakan atau ritual kompulsif. Hanya saja, terkadang tindakan yang tidak selalu terkait dengan ketakutan atau kecemasan yang ingin mereka atasi. 

Sedangkan perfeksionis bukanlah sebuah gangguan kesehatan mental, tetapi lebih menjurus pada perilaku. Sebagaimana yang sudah disebutkan sebelumnya, orang perfeksionis cenderung menginginkan segala sesuatunya terwujud dengan sempurna sesuai kehendak. Demi mencapai kesempurnaan tersebut, segala daya dan upaya akan dikerahkan walaupun dapat melelahkan diri sendiri.

2. Perilaku 

Setelah pengertian, perbedaan perfeksionis dan OCD yang selanjutnya terletak pada perilaku yang ditunjukkan. Sebagaimana yang sudah disebutkan sebelumnya, bagi orang awam mungkin tidak terlihat ada perbedaan dari segi perilaku. Namun sesungguhnya ada perbedaan yang cukup mencolok di antara keduanya.

Sesuai dengan nama penyakitnya, orang dengan OCD dapat melakukan suatu hal secara berulang-ulang karena didasari oleh rasa cemas, panik, atau stres. Contohnya saja yakni orang dengan OCD bisa saja mencuci tangan secara terus menerus walaupun sudah tidak ada kotoran yang perlu dihilangkan.

Sedangkan orang perfeksionis lebih cenderung pada kegigihan untuk mencapai kesempurnaan. Orang perfeksionis cenderung bersikap keras terhadap diri sendiri, bahkan juga kepada orang lain demi mencapai kesempurnaan. Dengan demikian, pola pikir yang dimiliki orang perfeksionis jauh lebih rasional daripada orang dengan OCD.

Baca juga: Ciri-ciri Orang Perfeksionis

 

Apakah Perfeksionis dan OCD Perlu Ditangani?

Setelah mengetahui perbedaan perfeksionis dan OCD, mari kini beranjak ke poin yang selanjutnya. Apakah kedua kondisi ini perlu ditangani? Jika diperlukan, apa alasan di baliknya dan bagaimana pula caranya? Agar Anda makin paham, simaklah penjabaran singkatnya berikut ini.

1. Perfeksionis

Ketika gagal dalam mencapai atau mewujudkan kesempurnaan, orang perfeksionis cenderung merasakan kekecewaan yang mendalam. Jika sudah seperti itu, biasanya akan susah merasa bangkit kembali. Oleh karena itu, kunci utama bagi perfeksionisme adalah belajar berdamai dengan kegagalan dan tidak terlalu keras pada diri sendiri.

2. OCD

Bagi orang dengan OCD, maka penanganan yang tepat adalah beranjak ke profesional, yakni psikolog dan psikiater. Dari segi metode, dapat menggunakan kombinasi antara konsumsi obat-obatan tertentu dengan terapi perilaku. Dengan demikian, orang dengan OCD dapat lebih mampu untuk mengontrol dirinya sendiri.

Demikianlah dasar-dasar perbedaan perfeksionis dan OCD yang dapat Anda ketahui. Kiranya ulasan singkat ini dapat semakin membuka wawasan Anda mengenai 2 kondisi yang dapat terjadi kepada siapa pun. Di samping itu, ditekankan kembali bahwa tulisan ini tidak dapat digunakan sebagai acuan untuk diagnosis. Jika pun Anda atau orang terdekat membutuhkan pertolongan, maka bergegaslah menuju psikolog atau psikiater.

Baca juga: Dampak Buruk Perfeksionis dan Cara Mengatasi Sifat Tersebut

Memiliki pertanyaan? Anda bisa berkonsultasi lewat video call langsung dengan dokter terkait di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Playstore.

Ingin penjelasan lebih detail oleh dokter? Pesan konsultasi sekarang!

Doctor

Kesehatan Jiwa

Mulai dari IDR 235.000

Pesan Sekarang
Referensi

Cleveland Clinic. 2020. What’s the Difference Between Perfectionism and OCD? https://health.clevelandclinic.org/whats-the-difference-between-perfectionism-and-ocd/ 

Modern Therapy. 2019. Differences Between OCD and Perfectionism: https://moderntherapy.online/blog-2/ocd-and-perfectionism#:%7E:text=While%20perfectionism%20is%20a%20controlled,anxiety%2C%20fear%2C%20and%20distress

Bagikan artikel ini    

Ingin penjelasan lebih detail oleh dokter? Pesan konsultasi sekarang!

Doctor

Kesehatan Jiwa

Mulai dari IDR 235.000

Pesan Sekarang