Kesehatan Mental
Memiliki gejala yang mirip, perbedaan Autis dan ADHD atau Attention deficit Hyperactivity Disorder sejatinya sangatlah jelas. Meskipun begitu, masih banyak yang belum menyadari perbedaan dari kedua kondisi ini. Lantas apa saja hal-hal yang membedakan Autis dan ADHD? Artikel ini akan mengulas perbedaan Autis dan ADHD dari tiga aspek berbeda. Untuk itu, mari simak penjelasan lebih lengkapnya berikut.
Baca juga: Deteksi Dini Autisme pada Anak
Untuk dapat mengetahui perbedaan kedua kondisi ini, ada baiknya Anda memahami terlebih dahulu apa yang dimaksud oleh kedua istilah tersebut. Autis di satu sisi merupakan kondisi yang terjadi karena adanya gangguan yang cukup kompleks pada saraf. Di sisi lain, ADHD yang merupakan singkatan dari Attention Deficit Hyperactivity Disorder merupakan gangguan yang terjadi pada otak.
Persamaan di antara keduanya terletak pada masalah perhatian penderitanya. Selain itu, baik penderita Autis maupun ADHD, keduanya juga mengalami masalah dalam berkomunikasi serta sering berlaku impulsif. Secara umum, persamaan keduanya terletak pada masalah yang dihadapi dalam menjalin atau berhubungan dengan orang lain.
Mengingat banyaknya persamaan di antara keduanya, tentu tidak mengherankan jika banyak yang kerap menyamakan Autisme dengan ADHD. Selain itu, fakta bahwa kedua kondisi ini dapat terjadi dalam waktu yang bersamaan menjadikan gejalanya sulit dibedakan.
Meskipun terdapat beberapa persamaan antara Autis dan ADHD dan secara sekilas keduanya mungkin tampak serupa, tetapi sejatinya Autisme dan ADHD memiliki beberapa perbedaan yang juga cukup mendasar. Perbedaan tersebut akan dijelaskan dalam beberapa poin berikut ini.
Baik Autis maupun ADHD, sebagaimana yang telah disinggung sebelumnya, keduanya sama-sama memiliki masalah terkait perhatian atau dalam urusan memperhatikan sesuatu. Meskipun begitu, kedua kondisi ini juga dapat dibedakan dari perhatian tersebut.
Penderita autisme, meskipun kesulitan dalam memusatkan perhatian, Ia cenderung lebih suka berupaya untuk dapat fokus pada satu hal tertentu, jika hal tersebut disukainya. Sebagai contoh, jika seorang pengidap autisme menyukai satu mainan tertentu, Ia bisa berusaha memusatkan perhatiannya pada hal tersebut.
Berbeda dengan kondisi di atas, penderita ADHD lebih cenderung menghindari hal-hal yang memerlukan perhatian dan fokus yang tinggi. Sebagai contoh dalam hal ini adalah aktivitas membaca buku. Apabila dihadapkan dengan hal yang dimaksud, penderita ADHD cenderung menghindar dan menunjukkan tanda-tanda tidak berminat akan hal tersebut.
Penderita Autis dan ADHD sama-sama memiliki masalah dalam berkomunikasi dan bersosialisasi, termasuk dalam hubungannya dengan ketidakmampuan dalam memberi respons yang tepat berkaitan dengan emosi dan perasaan orang lain. Meskipun begitu, masalah yang dihadapi keduanya dalam hal ini secara spesifik bisa dikatakan cukup berbeda.
Pada penderita Autis, masalah yang dihadapi dari cara berkomunikasi tampak dalam bentuk kesulitan mengungkapkan apa yang tengah dipikirkan maupun dirasakannya dalam bentuk kata-kata. Dalam hal ini, mereka kesulitan melakukan kontak mata, tetapi mungkin bisa menunjuk objek tertentu untuk menggambarkan hal yang ingin disampaikan.
Lain halnya dengan penderita Autis, penderita ADHD cenderung lebih aktif dalam cara komunikasinya. Ia bahkan bisa dikatakan sulit berhenti ketika sudah berbicara dan banyak menginterupsi apabila lawan bicaranya tengah berbicara. Secara umum, penderita ADHD lebih sering berusaha mengambil alih pembicaraan dan bahkan mampu berusaha mempertahankan topik yang sama dalam waktu yang lama, jika itu menurutnya cukup menarik.
Perbedaan Autis dan ADHD yang terakhir dapat dilihat dari rutinitasnya. Dalam hal ini, penderita Autis lebih menyukai aktivitas yang bersifat repetitif dan teratur. Terkait minat dan ketertarikannya, penderita Autis lebih suka dengan hal-hal yang sama, seperti mainan tertentu atau restoran favorit. Apabila rutinitasnya mengalami perubahan, penderita Autis akan merasa marah dan cemas.
Berbeda dengan Autis, penderita ADHD justru tidak menyukai rutinitas yang sama, bahkan jika rutinitas tersebut bersifat membantu. Mereka berusaha untuk menghindari rutinitas yang sama dalam waktu yang lama, mudah teralih fokus yang pada akhirnya mendorongnya untuk berpindah ke aktivitas yang lain.
Demikianlah penjelasan mengenai perbedaan Autis dan ADHD. Untuk mengetahui kondisi mana yang dialami, Anda perlu memeriksakan anak pada dokter pakar, seperti psikiater anak, mengingat diagnosisnya yang cenderung sulit. Dalam hal ini, tenaga ahli nantinya akan memintai keterangan mengenai perilaku anak, baik dalam bentuk survei, wawancara, hingga observasi aktivitas.
Baca juga: Mengetahui Sejak Dini Gejala ADHD pada Anak
Memiliki pertanyaan? Anda bisa berkonsultasi lewat video call langsung dengan dokter terkait di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Playstore.
Ingin penjelasan lebih detail oleh dokter? Pesan konsultasi sekarang!
Mulai dari IDR 235.000
Mulai dari IDR 150.000
Leonard, Jayne. 2021. What is the difference between autism and ADHD?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/325618
Perritano, John. 2021. ADHD or Autism?. https://www.webmd.com/add-adhd/childhood-adhd/adhd-or-autism#:~:text=Those%20with%20autism%20struggle%20to,ll%20have%20to%20concentrate%20on.
Scope. Autism vs ADHD: explaining the difference between the two. https://www.scopeaust.org.au/blog/disability-advice/autism-and-adhd-explaining-the-difference-between-the-two/
Ingin penjelasan lebih detail oleh dokter? Pesan konsultasi sekarang!
Mulai dari IDR 235.000
Mulai dari IDR 150.000
Anda mungkin juga tertarik