Perubahan Warna ASI Berdasarkan Tahapan Serta Penjelasannya

Ditinjau oleh dr. Juliana Ng • 10 Aug 2022

Bagikan

Perubahan Warna ASI Berdasarkan Tahapan Serta Penjelasannya

Warna ASI biasanya kuning, putih, bening, krem, cokelat, atau kebiruan. Namun, sepanjang pengalaman menyusui Anda, Anda mungkin akan terkejut menemukan bahwa ASI Anda juga bisa berwarna lain tergantung pada apa yang Anda makan atau minum. ASI Anda mungkin terlihat berwarna hijau, merah muda, atau merah. Terkadang sedikit darah bahkan bisa masuk ke dalam ASI sehingga memberikan warna cokelat atau karat.

 

Anda mungkin mulai menyadari bahwa warna ASI Anda berubah seiring waktu. Bahkan, warna ASI juga dapat berubah dalam waktu sehari atau bahkan dalam waktu makan yang sama. Mungkin hal ini membuat Anda bertanya-tanya apa warna ASI seharusnya dan apa warna ASI yang normal? Inilah yang perlu Anda ketahui tentang warna ASI dan artinya.

Perubahan ASI Berdasarkan Tahapan

Selama beberapa minggu pertama setelah Anda melahirkan, ASI Anda berubah dengan cepat. Tidak hanya komposisi dan jumlah, tetapi juga warnanya. Jadi, apa warna ASI? Berikut adalah perubahan normal warna ASI berdasarkan tahapan.

Kolostrum

Kolostrum adalah ASI pertama yang dibuat tubuh Anda yang berlangsung hingga 3 hari setelah melahirkan. Tubuh Anda hanya membuat kolostrum dalam jumlah kecil, tetapi berwarna kuning, tekstur kental karena tingginya konsentrasi protein dan antibodi. Meskipun kolostrum terkadang jernih, encer, dan berair, kolostrum lebih sering berwarna kuning atau oranye dan kental. Tingginya kadar beta-karoten dalam kolostrum memberinya warna kuning tua atau oranye.

ASI transisi

ASI yang keluar antara hari ke-3 atau ke-5 hingga hari ke-14 dikenal sebagai ASI transisi. Selama masa transisi dua minggu ini, warna ASI biasanya berubah dari kuning menjadi putih.

ASI matur atau matang

Setelah sekitar dua minggu, tubuh Anda akan memproduksi ASI yang matang. ASI yang matang berubah penampilan berdasarkan seberapa banyak lemak yang dikandungnya.

Foremilk: Secara umum, ASI matur yang mulai mengalir keluar dari payudara Anda pada awal sesi menyusui atau memompa dikenal sebagai istilah foremilk. ASI ini lebih encer, tinggi akan laktosa dan rendah akan lemak. Warnanya cenderung terlihat jernih atau kebiruan.

Hindmilk: Saat Anda terus memompa atau menyusui, kandungan lemak dalam ASI Anda meningkat. Saat lemak meningkat, ASI berubah menjadi susu yang lebih kental yang disebut hindmilk. Hindmilk memiliki penampilan putih atau kuning yang lebih kental. 

Baca juga: Apa Betul Menyusui dapat Menunda Kehamilan? 

 

Berikut ini merupakan variasi warna ASI berdasarkan penjelasannya:

 

1. ASI berwarna putih

Putih adalah warna yang diharapkan kebanyakan orang saat menyusui atau memompa. Namun, tubuh ibu biasanya tidak memproduksi ASI putih sampai beberapa hari setelah melahirkan. Ini terjadi ketika susu beralih dari susu pertama (kolostrum) ke susu matang. Pasokan ASI Anda juga meningkat selama waktu ini dan terus meningkat selama 2 minggu pertama setelah melahirkan.

Setiap orang berbeda, jadi selama transisi ini, ASI Anda mungkin berubah dari kuning tua menjadi kuning muda, atau dari warna kekuningan menjadi putih sepenuhnya.

2. ASI Berwarna Kuning

Selain kolostrum yang disebutkan di atas, ada penyebab ASI berwarna kuning lainnya. 

Diet

Anda dapat terus memproduksi ASI kuning bahkan berbulan-bulan hingga menyusui, terutama jika Anda makan makanan yang berwarna kuning atau oranye, seperti wortel, jaung atau ubi.

ASI yang dibekukan

Penting untuk dicatat bahwa warna ASI dapat berubah setelah dibekukan. ASI Anda mungkin awalnya tampak putih dan kemudian berubah menjadi warna sedikit kuning, yang lagi-lagi sangat normal. Ini tidak menunjukkan masalah dengan suplai ASI Anda.

3. ASI Berwarna Hijau

Anda mungkin melihat warna hijau pada ASI Anda setelah Anda makan makanan hijau seperti sayuran hijau, seperti bayam atau rumput laut, atau makanan yang mengandung pewarna hijau. ASI Anda mungkin berwarna kehijauan jika Anda minum minuman berwarna hijau, atau Anda menambahkan herbal atau suplemen vitamin tertentu ke dalam makanan Anda.

4. ASI Berwarna Pink, Oranye, dan Merah

Akibat makanan

ASI pink atau kemerahan memiliki beberapa penjelasan. Sama halnya ketika Anda makan atau minum sesuatu yang berwarna hijau, mengonsumsi makanan dan minuman berwarna kemerahan, seperti smoothie stroberi, bit, dan makanan yang mengandung pewarna buatan berwarna merah dapat mengubah warna ASI Anda.

Akibat darah

Selain itu, sejumlah kecil darah dalam ASI Anda dapat menyebabkan perubahan warna. Tapi ini tidak selalu menunjukkan masalah. Anda mungkin mengalami puting pecah-pecah yang berdarah, atau kapiler yang pecah di payudara Anda. Dalam kedua kasus, pendarahan akan berhenti saat tubuh Anda sembuh. Sementara itu, Anda tidak harus berhenti menyusui atau memompa.

Namun, jika ASI Anda tidak kembali ke warna biasanya setelah beberapa hari, hubungi penyedia layanan kesehatan Anda. Darah dalam ASI juga merupakan tanda infeksi payudara.

5. ASI Berwarna Cokelat, Berwarna Karat, dan Berwarna Darah

Jika darah dari dalam payudara Anda bocor ke saluran susu Anda, ASI Anda mungkin terlihat cokelat, oranye tua, atau berwarna karat. Ketika ASI terlihat seperti air kotor dari pipa tua yang berkarat, itu disebut sindrom pipa berkarat (rusty pipe syndrome).

Darah juga bisa masuk ke dalam ASI jika puting Anda pecah-pecah. Ini mungkin terlihat seperti garis-garis merah atau merah muda. Jangan panik. Anda tidak perlu membuang ASI atau berhenti menyusui. Sedikit darah dalam ASI Anda tidak akan membahayakan bayi Anda. Dalam kebanyakan kasus, pendarahan akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari. Jika tidak, dan Anda terus melihat darah dalam ASI Anda setelah seminggu, tanyakan kepada dokter Anda.

6. ASI Berwarna Hitam

Produksi ASI hitam terkait dengan antibiotik Minocin (minocycline). Minocin juga menyebabkan penggelapan kulit. Penggunaan Minocin tidak dianjurkan saat Anda sedang menyusui. Itulah mengapa sangat penting bagi Anda untuk selalu memberi tahu dokter bahwa Anda sedang menyusui sebelum minum obat apa pun.

Baca juga: Manfaat ASI untuk Bayi Baru Lahir hingga Usia 6 Bulan

7. Warna Lain dan Apa Artinya

Makanan tertentu, herbal, suplemen nutrisi, dan obat-obatan juga dapat mempengaruhi warna ASI Anda. Zat-zat aditif ini juga dapat memengaruhi warna urin Anda dan urin bayi Anda.

Meskipun terdengar mengejutkan dan menakutkan untuk dilihat, warna ASI yang bervariasi merupakan sesuatu yang cukup normal. Perubahan ini biasanya berhubungan dengan diet dan tidak berbahaya.

Kapan Harus ke Dokter?

Biasanya, Anda hanya perlu berkonsultasi dengan dokter, bidan atau konselor laktasi untuk ASI berwarna kemerahan yang tidak kunjung membaik. Puting lecet atau pembuluh darah pecah biasanya sembuh dalam beberapa hari, dan ASI kembali ke warna normalnya.

Jika Anda terus memproduksi ASI berwarna merah atau pink, ini bisa mengindikasikan masalah lain, seperti infeksi payudara atau kanker payudara. Anda juga harus menemui dokter jika Anda memproduksi ASI berwarna hitam atau cokelat untuk memastikan obat dan suplemen Anda aman dikonsumsi saat menyusui.

Bagi ibu yang baru mulai menyusui, Anda mungkin merasa asing dengan warna ASI yang bervariasi. Ketahuilah bahwa tidak apa-apa jika ASI Anda berubah warna. Meski begitu, jika Anda memiliki pertanyaan atau kekhawatiran, bicarakan dengan dokter Anda.

Memiliki pertanyaan? Anda bisa berkonsultasi lewat video call langsung dengan dokter terkait di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Playstore.

Baca juga: Berbagai Vitamin untuk Ibu Menyusui Agar Bayi Gemuk dan Sehat

Referensi
  1. American Academy of Pediatrics and The American College of Obstetricians and Gynecologists. 2014. Breastfeeding Handbook for Physicians. 2nd edition. Diakses 2022.

  2. Verywell Family. Breast Milk Color and How It Changes. Diakses 2022.

  3. La Leche League. Color of Milk. Diakses 2022.

  4. Health Line. Breast Milk Color. Diakses 2022.

Bagikan artikel ini