Mengenal Obat Tramadol, Kegunaan, Dosis, dan Juga Efek Sampingnya

Ditinjau oleh dr. Alvin Saputra • 23 Dec 2021

Bagikan

Tramadol: Kegunaan, Dosis, dan Juga Efek Sampingnya

Di dunia medis tramadol digunakan untuk mengobati nyeri pada orang dewasa. Sehingga untuk anak-anak yang berusia dibawah 12 tidak diperbolehkan mengonsumsi obat tramadol. Pada orang dewasa pun penggunaannya perlu disertai penanganan dokter serta digunakan sesuai dengan kebutuhan dan tidak boleh berlebihan. Karena bisa menyebabkan berbagai dampak buruk bagi penggunanya.

Apa itu Tramadol?

Tahukah Anda apa itu obat tramadol?  Tramadol atau hydrochloride (HCl) adalah obat pereda nyeri yang diklasifikasikan sebagai opioid sintetik. Tramadol memiliki beberapa bentuk, yaitu bentuk tablet dan bentuk kapsul yang bisa dikonsumsi secara oral (melalui mulut). Serta bentuk cairan yang dimasukan ke dalam tubuh melalui jarum suntik.

Kegunaan Tramadol

Obat tramadol biasa digunakan untuk pereda nyeri seperti nyeri setelah operasi. Obat ini akan bekerja pada sistem saraf pusat untuk menghilangkan rasa sakit. Cara penggunaan tramadol bentuk tablet dan kapsul yaitu dengan menelannya secara utuh. Artinya Anda jangan mengonsumsi dengan cara menguyah atau menghaluskannya. Alasannya yaitu untuk menghindari overdosis yang fatal. 

Dosis Tramadol

Karena tramadol digunakan sebagai pereda nyeri, maka Anda tidak akan melewatkan satu dosis pun. Namun jika terlanjur sudah terlewat, maka Anda tidak boleh menggunakan dua dosis sekaligus pada waktu selanjutnya. Berikut ketentuan dosis pada penggunaan obat tramadol:

  1. Dosis untuk Nyeri Biasa pada Orang Dewasa

Dosis penggunaan obat tramadol pada orang dewasa (usia 17 tahun keatas) dengan nyeri biasa yaitu 50-100 mg per oral setiap 4 hingga 6 jam. Untuk pasien yang merasakan efek analgesik, dosis awalnya yaitu 25 mg per oral sekali sehari. Lalu bertahap menjadi 25 mg setiap 3 hari. Setelah itu meningkat menjadi 50 mg setiap 3 hari sesuai dengan aturan. 

  1. Dosis untuk Nyeri Kronis pada Orang Dewasa

Pada extended release (ER) atau pelepasan obat perlahan, untuk usia diatas 18 tahun dosisnya 100 mg per hari. Pemberian obat secara bertahap (titrasi) dapat ditingkatkan 100 mg setiap 5 hari hingga dosis efektif. Sedangkan untuk immediate-release (IR) atau percepatan pelepasan obat, dosis awalnya yaitu dengan menghitung kebutuhan IR 24 jam dan mulai dengan dosis ER harian.

  1. Dosis untuk Konversi dari Opioid Lain dan Orang Lanjut Usia

Hentikan semua obat opioid lain sebelum memulai terapi. Dosis awalnya yaitu 100 mg ER per hari. Lalu titrasi dalam peningkatan 100 mg setiap 5 hari hingga dosis efektif. Sedangkan pemilihan dosis untuk orang yang lanjut usia harus sangat hati-hati. Dimulai dengan kisaran dosis terendah pada usia lebih dari 75 tahun dosis maksimumnya yaitu 300 mg per hari pada nyeri.

Baca Juga: Ini Obat Sakit Gigi Agar Cepat Sembuh Yang Anda Dapatkan Di Apotek

Efek Samping Tramadol

Terdapat beberapa efek samping dari penggunaan tramadol yang umum terjadi. Mulai dari efek samping ringan hingga efek samping berat. Efek samping yang dirasakan akan semakin berat jika Anda memiliki riwayat penyakit tertentu. Berikut penjelasannya:

  1. Timbulnya Rasa Kantuk

Efek samping dari penggunaan tramadol yang paling umum dan bisa langsung dirasakan yaitu timbulnya rasa kantuk. Oleh karena itu jika obat tersebut dikonsumsi maka Anda tidak boleh melakukan beberapa aktivitas. Seperti mengemudi dan menggunakan alat berat. Serta aktivitas lainnya yang memiliki risiko berbahaya.

  1. Alergi

Penggunaan tramadol juga bisa menimbulkan adanya tanda-tanda reaksi alergi. Seperti gatal-gatal, bengkak di wajah, dan tenggorokan. Hingga reaksi kulit yang parah seperti nyeri dan merah pada kulit, ruam, dan pengelupasan kulit. Gejala ini bisa terus terjadi dalam jangka lama jika tidak cepat ditangani.

  1. Menghambat Pernapasan

Tramadol bisa memperlambat pernapasan Anda. Bahkan bisa menghentikan pernapasan yang berujung pada kematian. Jika Anda mengalami pernapasan yang lambat dalam waktu lama, maka Anda perlu diberikan pertolongan medis darurat. Seperti penanganan dengan pemberian obat nalokson.

  1. Gejala Sindrom Serotonin

Efek samping lain yang ditimbulkan karena penggunaan tramadol adalah sindrom serotonin. Gejala sindrom serotonin yang ringan meliputi demam, mual, muntah, dan diare. Sedangkan gejala beratnya meliputi otot kaku, detak jantung cepat, halusinasi, hingga kehilangan konsentrasi.

Penggunaan obat tramadol pada orang dewasa harus dalam pengawasan serta dengan resep dokter. Dosis dan efek sampingnya pun perlu diperhatikan. Jika Anda menggunakan tramadol sembarangan dan disalahgunakan, dampaknya bukan main-main. Tramadol bisa menyebabkan kecanduan, overdosis hingga dampak yang lebih fatal, yaitu kematian.

 

Cukup sekian informasi yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.

Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.

Baca Juga: Cara Mengobati Mata Katarak Dengan Daun Sirih, Mitos Atau Fakta?

 

Sumber:

1. Durbin, Kaci: Tramadol. 2021.

2. Aremu, Femi: Tramadol, Oral Tablet. 2021.

Tag :
Bagikan artikel ini