Ketahui Perbedaan Sampah Organik dan Sampah Anorganik Beserta Cara Pengolahannya

Ditinjau oleh dr. Alvin Saputra • 24 Sep 2021

Bagikan

Kenali Perbedaan Sampah Organik dan Sampah Anorganik

Tahukah Anda apa perbedaan sampah organik dan sampah anorganik, serta bagaimanakah cara pengelolaan untuk masing-masingnya? Hingga kini, sampah masih menjadi salah satu permasalahan cukup besar yang dihadapi dunia, termasuk Indonesia.

Bagaimana tidak, manusia dalam kesehariannya tidak pernah terlepas dari yang namanya sampah, baik sampah organik maupun sampah anorganik.

Mengetahui perbedaan kedua jenis sampah ini adalah penting agar pengelolaannya dapat dilakukan dengan mudah. Lantas apa saja perbedaan dari sampah organik dan sampah anorganik ini? Simak terus penjelasan mengenai keduanya berikut ini.

Baca Juga: Redakan Stres di Alam Terbuka

Perbedaan Sampah Anorganik dan Organik

Secara umum, sampah dapat dibedakan menjadi dua jenis, yakni sampah anorganik dan sampah organik. Perbedaan keduanya ini sejatinya berkaitan dengan sifat dari masing-masing jenis sampah itu sendiri.

Sebagai contoh, jika jenis sampah anorganik adalah sampah yang tidak mudah membusuk seperti plastik, kaca, logam, dan sebagainya, maka sampah organik adalah kebalikannya, yakni sampah yang mudah mengalami pembusukan, seperti sampah sisa dapur, sampah sayuran dan buah-buahan, dan lainnya.

Selain hal tersebut, ada beberapa perbedaan lainnya dari sampah anorganik dengan sampah organik, yakni berkaitan dengan beberapa hal di bawah ini.

  • Sampah anorganik biasanya tidak memiliki kandungan karbon sedangkan sampah organik sebaliknya memiliki karbon dan juga ikatan hidrogen. 

  • Sampah organik biasanya merupakan mikroorganisme hidup atau mikroorganisme yang pernah hidup. Berbeda dengan sampah organik, sampah anorganik adalah jenis sampah yang tidak terdiri dari materi hidup satu pun, melainkan terdiri dari materi tak hidup dan mempunyai karakteristik layaknya mineral.

  • Komposisi dan sifat sampah organik secara keseluruhan lebih kompleks dibanding sampah anorganik.

Baca Juga: Mengenal Pencemaran Lingkungan Lebih Dalam

Mengelola Sampah Anorganik dan Sampah Organik

Setelah mengetahui perbedaan kedua jenis sampah di atas, hal selanjutnya yang perlu Anda ketahui adalah bagaimana mengelola kedua jenis sampah tersebut. Karena memiliki karakteristik dan sifat yang berbeda, tentu saja pengelolaan keduanya juga akan berbeda. 

Berbicara mengenai karakteristiknya, sampah organik dapat dikatakan lebih aman untuk lingkungan dan lebih mudah dalam proses pembuangannya karena dapat mengurai dengan sendirinya dalam jangka waktu yang relatif lebih singkat.

Sebaliknya, proses pembuangan sampah anorganik akan sedikit lebih sulit dan menjadi suatu tantangan tersendiri. Untuk itu, pengelolaan sampah anorganik akan lebih ditekankan pada proses pengurangan, penggunaan kembali, hingga pendaur ulangan. 

Untuk lebih jelasnya, simak cara mengelola sampah organik dan sampah anorganik berikut ini.

  1. Pengelolaan Sampah Organik

Sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya, pengelolaan sampah organik sejatinya sangat mudah, Anda hanya cukup membuangnya pada tempat pembuangan akhir atau menggunakan alat pembakar limbah organik untuk menghilangkannya.

Anda juga bisa mengelola sampah organik ini menjadi lebih bermanfaat, yakni untuk makanan hewan ternak ataupun diolah lagi menjadi campuran pupuk yang baik untuk menyuburkan tanaman.

  1. Pengelolaan Sampah Anorganik

Berbeda dengan sampah organik, pengelolaan jenis sampah yang berikutnya ini mungkin akan sedikit menantang. Jenis sampah anorganik adalah kategori sampah yang tidak mudah terurai secara alami di alam, sehingga kurang ramah bagi ekosistem.

Kalaupun dapat terurai di alam, sampah anorganik ini membutuhkan waktu yang sangat lama, bahkan mencapai ribuan tahun lamanya. Agar tidak membahayakan lingkungan yang pada akhirnya akan berdampak pada kualitas hidup manusia juga, sebaiknya sampah anorganik ini dijual kembali untuk kebutuhan komersil.

Saat ini Anda akan dengan mudah menemukan tempat-tempat yang menerima penjualan sampah anorganik, seperti botol atau gelas plastik bekas minuman, kaleng-kalengan, kertas, kaca, dan lain sebagainya. Khusus untuk kertas, Anda juga bisa mengolahnya terlebih dahulu menjadi bubur kertas yang pada akhirnya bisa menjadi bahan baku untuk produk baru lainnya.

Demikianlah penjelasan mengenai perbedaan kedua jenis sampah, yakni sampah organik dan sampah anorganik, beserta cara pengelolaannya. Bagaimana, mudah bukan?

Cara terbaik dan bisa dikatakan paling efektif dalam pengelolaan sampah tak lain dan tidak bukan adalah dengan menghemat pemakaian barang-barang yang merupakan jenis bahan anorganik, terutama kertas. Hanya dengan cara inilah, kita dapat melestarikan lingkungan sekaligus mengurangi banyaknya sampah yang ada.

 

Cukup sekian informasi yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.

Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.

 

Sumber:

1. Aprilia, Aretha, et. al. 2013. Inorganic and Hazardous Solid Waste Management: Current Status and Challenges for Indonesia. 

2. Kementerian Kesehatan RI. Ada berapa jenis sampah?.

Bagikan artikel ini