Lain-lain
Sebagai muslim, kita perlu mengetahui cara mandi wajib yang benar. Mandi wajib atau yang dikenal sebagai mandi besar ataupun mandi junub adalah mandi yang dilakukan untuk menghilangkan najis/hadas besar dan menyucikan diri kembali.
Hal ini dilaksanakan agar umat Muslim dapat kembali melakukan ibadah yang dinyatakan sah karena salah satu syarat sah ibadah adalah dalam keadaan suci dari hadas.
Terdapat beberapa alasan yang menyebabkan seseorang jatuh dalam kondisi hadas besar, seperti:
Selesai haid bagi perempuan;
Selesai nifas bagi wanita;
Keluarnya sperma atau cairan mani baik disengaja maupun tidak disengaja;
Berhubungan suami-istri walaupun sperma tidak keluar.
Bagi pasangan suami-istri, berhubungan badan atau hubungan seksual saat Ramadan punya aturan mainnya tersendiri. Saat berpuasa, hawa nafsu perlu ditahan sehingga tidak boleh melakukan hubungan seksual sejak selepas Subuh hingga Maghrib.
Bahkan, apabila ada pasangan yang berani berhubungan seksual pada siang hari saat puasa, mereka harus membayar kafarat atau denda yang berat. Denda tersebut meliputi: (1) memerdekakan budak; (2) berpuasa dua bulan berturut-turut; ataupun (3) memberi makan 60 orang miskin, masing-masing sebanyak 0,6 kg beras.
Selain berhubungan suami istri, laki-laki yang berhadas akibat keluar sperma terbagi menjadi dua kondisi.
Keluar sperma karena sengaja; baik akibat masturbasi maupun gairah yang meningkat akibat pikiran dan penglihatan. Hukum puasanya akan menjadi batal dan berdosa.
Keluar sperma akibat mimpi basah. Hukum puasanya masih sah karena orang yang sedang tidur terbebas dari ketentuan agama Islam.
Lantas, bagaimana tata cara mandi wajib laki-laki dan perempuan? Terdapat dua rukun yang wajib dilaksanakan ketika melakukan mandi besar, yakni:
Membaca niat saat air pertama disiramkan ke arah tubuh;
Mengguyur semua badan dengan air dan memastikan semua najis hilang pada tubuh. Pada bagian tubuh yang berambut, air harus mengalir sampai ke kulit.
Suci dari hadas besar bukanlah syarat sah puasa. Meskipun kamu dalam keadaan hadas besar, misalnya setelah melakukan hubungan suami-istri di malam hari, kamu tetap wajib berpuasa.
Namun, kamu dianjurkan untuk segera bersuci agar dapat melakukan ibadah salat. Mandi wajib sebaiknya dilakukan sebelum makan sahur. Akan tetapi, jika ada aktivitas yang menghalanginya, kamu bisa melakukan mandi wajib setelah sahur agar dapat segera menunaikan salat Subuh
Baca Juga: Amankah Berpuasa selama Pandemi COVID-19?
Dalam kitab Safinatun Najah, Syekh Salim bin Sumair Al Hadlrami menjelaskan bahwa rukun mandi junub dibagi menjadi dua: niat dan meratakan air ke seluruh tubuh. Adapun niat mandi wajib adalah sebagai berikut:
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ اْلحَدَثِ اْلأَكْبَرِ مِنَ اْلِجنَابَةِ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى
Lafaz latinnya: Nawaitul gusla lirof'il hadatsil akbari minal jinabati fardlon lillahi ta'ala.
Artinya: "Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari janabah, fardu karena Allah ta'ala."
Kemudian, mandi wajib dengan meratakan air ke seluruh badan dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut ini:
Ambil air di kamar mandi, lalu basuh tangan 3 kali
Bersihkan najis atau kotoran yang menempel pada tubuh
Berwudhu
Guyur kepala hingga 3 kali pakai air, bersamaan dengan mengucap niat
Siram seluruh anggota badan bagian kanan hingga 3 kali
Lalu siram semua anggota badan bagian kiri sebanyak 3 kali
Gosok seluruh tubuh 3 kali, baik bagian depan atau belakang
Pastikan air membasuh seluruh bagian kulit
Menyela rambut, bulu tebal, serta jenggot agar kulit terbasuh air
Jika menyentuh kemaluan saat mandi, berwudhu kembali di akhir mandi.
Bagi perempuan, mandi wajib dilakukan karena mereka memiliki siklus bulanan, yaitu haid atau menstruasi. Setelah siklus menstruasi selesai, perempuan wajib menjalankan mandi besar.
Sejatinya, tata cara mandi wajib bagi perempuan tidak jauh berbeda dengan tata cara mandi besar bagi laki-laki. Tata cara mandi junub untuk perempuan adalah sebagai berikut:
Ambil air di kamar mandi, lalu basuh tangan 3 kali.
Bersihkan najis atau kotoran yang menempel pada tubuh
Berwudhu
Guyur kepala 3 kali, bersama dengan mengucap niat (rambut boleh digelung)
Siramkan air ke seluruh badan, dimulai dari bagian kanan, lalu kiri
Gosok seluruh tubuh sebanyak 3 kali, baik depan maupun belakang
Pastikan air membasuh semua bagian kulit
Menyela rambut dan bulu tebal agar kulit terbasuh air
Jika menyentuh kemaluan saat mandi, berwudhu kembali di akhir mandi junub.
Sebagai catatan, saat mandi junub, laki-laki maupun perempuan diperbolehkan menggunakan sabun dan sampo atau tidak memakainya.
Cukup sekian informasi yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.
Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.
Baca Juga: Yuk Kenali Berbagai Manfaat Puasa
Anda mungkin juga tertarik