Sudahkah bunda tahu bagaimana pernapasan bayi normal? Mengetahui pernapasan bayi normal penting dilakukan untuk memastikan apakah bayi Anda mengalami masalah pernapasan ataukah tidak. Namun sayangnya mungkin masih banyak ibu yang tidak mengetahui berapa nilai frekuensi pernapasan bayi yang normal. Oleh karena itu, dalam artikel kali ini akan dibahas tuntas bagaimana frekuensi pernapasan normal pada bayi hingga tanda-tanda jika pernapasan tidak normal.
Baca Juga: Tidak Perlu Khawatir, Begini Cara Menidurkan Bayi
Frekuensi pernapasan pada setiap kelompok umur memiliki nilai yang berbeda-beda. Frekuensi pernapasan normal akan berubah-ubah seiring bertambahnya usia. Berikut ini nilai frekuensi pernapasan normal pada bayi hingga lansia.
Bayi berusia 0 hingga 1 tahun: 30-60 napas per menit
Balita berusia 1-3 tahun: 24-40 napas per menit
Anak-anak berusia 3-6 tahun: 22-34 napas per menit
Anak-anak berusia 6-12 tahun: 18-30 napas per menit
Remaja 12-18 tahun: 12-20 napas per menit
Dewasa 19-59 tahun: 12-20 napas per menit
Lansia: 28 napas per menit
Untuk memastikan apakah bayi Anda memiliki pernapasan yang normal atau tidak, Anda bisa coba mendengarkan suara napasnya. Apabila suara napas bayi halus dan tidak ada bunyi lainnya seperti “ngik” berarti bayi Anda bernapas normal. Selain itu, Anda juga bisa mencoba cara lain. Letakkan pipi Anda di sebelah mulut dan lubang hidung bayi. Setelah itu, rasakan napasnya melalui kulit pipi Anda. Apabila Anda tidak merasakan getaran saat bayi menghirup dan menghembuskan napas, berarti bayi Anda bernapas normal.
Bagi bunda yang baru memiliki anak, sebaiknya sering-sering memerhatikan napas bayi, terutama saat tidur. Pasalnya, ada beberapa kasus bayi yang mengalami sindrom kematian mendadak saat tidur. Selain itu, Anda juga perlu memerhatikan tanda-tanda bahwa pernapasan bayi sedang tidak normal. Berikut ini ada beberapa tanda yang perlu Anda waspadai.
Baca Juga: Sunat Bayi Perempuan Apakah Diperlukan?
Tanda pernapasan bayi sedang tidak normal yang pertama yaitu munculnya suara mendengkur. Kondisi ini terjadi karena udara mencoba membuka saluran yang tersumbat. Tidak hanya mendengkur, pernapasan bayi yang tidak normal juga dapat menciptakan suara yang melengking. Kondisi ini bisa disebabkan oleh alergi hingga infeksi saluran pernapasan.
Tanda pernapasan bayi tidak normal yang selanjutnya yaitu sianosis. Sianosis itu sendiri merupakan kondisi di mana kulit bayi tampak seperti kebiruan. Kondisi ini sering muncul pada mulut tangan dan kaki bayi. Kondisi ini terjadi karenadarah tidak mendapatkan oksigen yang cukup dari paru-paru.
Apabila Anda melihat cuping hidung bayi mengembang, berarti bayi sedang berusaha untuk bernapas. Sebaiknya Anda waspada pada kondisi ini, karena bisa saja menandakan gangguan pada saluran pernapasan bayi. Beberapa gangguan pernapasan yang terjadi diantaranya yaitu pneumonia, croup, atau masuknya benda asing.
Baca Juga: Bunda Perlu Tahu, Ini Dia Cara Mengatasi Cegukan pada Bayi
Apabila Anda menemukan bayi bernapas dengan mengeluarkan suara mendengkur, sebaiknya segera tangani agar napasnya kembali lancar. Berikut ini ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk membantu melancarkan kembali napas bayi.
Salah satu penyebab bayi mengeluarkan suara mendengkur yaitu karena lendir yang ada di hidung. Jadi, cobalah untuk mengeluarkan lendir tersebut dengan menggunakan penghisap lendir khusus bayi.
Ciptakan kondisi yang bersih dan lembap agar bayi bisa bernapas dengan lega. Jauhkan bayi dari berbagai paparan polusi seperti asap rokok, asap kendaraan dan lainnya. Gunakan juga humidifier agar kelembapan ruangan tetap terjaga.
Memberikan ASI lebih banyak bisa membantu mengatasi pernapasan bayi yang tidak normal. Pasalnya, ASI memiliki zat yang membantu menjaga kekebalan tubuh. Dengan begitu, bayi akan terhindari dari berbagai infeksi seperti infeksi saluran pernapasan.
Nah itulah dia beberapa informasi penting mengenai pernapasan normal bayi yang wajib bunda ketahui. Apabila Anda ragu mengenai pernapasan normal bayi, jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan dokter anak segera mungkin. Selain itu, Anda juga perlu rutin datang ke posyandu untuk memantau tumbuh kembang bayi.
Cukup sekian informasi yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.
Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.
Anda mungkin juga tertarik