Bagaimana Mengajarkan Toilet Training pada Anak?

Ditinjau oleh dr. Alvin Saputra • 30 Jun 2022

Bagikan

Bagaimana Mengajarkan Toilet Training pada Anak?

Kapan harus dilakukan toilet training? Toilet training biasa dilakukan orang tua saat anak berusia 2 sampai 4 tahun. Toilet training tidak hanya sekedar mengajarkan anak cara memakai toilet melainkan bermanfaat untuk tumbuh kembangnya. Biasanya anak perempuan akan lebih mudah mempelajari toilet training daripada anak laki-laki karena memiliki ketertarikan lebih. Salah satu tanda kesiapan anak menjalani toilet training ialah ketika mampu mengontrol keinginan untuk BAK dan BAB. Seperti apa kiat toilet training bagi anak? Mari cari tahu informasinya di bawah ini.
Baca juga: Tempat Berbahaya Bagi Anak di Rumah yang Perlu Orang tua Waspadai

 

Apa Itu Toilet Training?

Toilet training merupakan proses mengajarkan anak untuk buang air kecil dan buang air besar di toilet seperti halnya orang dewasa. Sehingga anak tidak lagi buang air kecil (BAK) dan buang air besar (BAB) di popok. Oleh karena itu, mengajari toilet training pada anak terbilang penting. Namun ada beberapa kiat yang perlu diketahui oleh orang tua sebelum mengajarinya agar anak siap menjalani toilet training.

 

Kiat Toilet Training

Mengajarkan toilet training pada anak memerlukan kesabaran orang tua atau orang yang mengajarinya. Terlebih proses belajar toilet training pada anak akan berbeda antara satu dan lainnya. Berikut kiat toilet training yang perlu Anda ketahui, di antaranya: 

1. Mengetahui Kapan Toilet Training Bisa Dimulai

Salah satu kiat toilet training yaitu mengetahui kapan waktu yang tepat untuk memulainya. Biasanya diberikan pada anak dengan usia antara 1,5 hingga 2 tahun. Sebab pada usia ini anak baru bisa mengatur keluarnya tinja dan urin. Adapun pada anak dengan kondisi khusus maka proses pembelajaran toilet training bisa dimulai lebih lambat daripada anak pada umumnya.

2. Tunjukan Lokasi Ketika ingin BAB dan BAK

Kiat toilet training selanjutnya ialah menunjukkan lokasi ketika anak ingin BAB dan BAK. Misalnya mengenalkan pispot atau dudukan kloset sebagai langkah awal cara mengajarkan toilet training pada anak. Jadi ketika anak ingin buang air kecil atau buang air besar mengetahui di mana letaknya sebagai tahap pengenalan awal.

3. Ajarkan Anak Perbedaan Rasa ingin BAK dan BAB

Mengajarkan anak perbedaan ingin buang air kecil (BAK) dan buang air besar (BAB) merupakan kiat toilet training yang tidak kalah penting. Pada awal proses pembelajaran toilet training, anak akan keliru mengatakan antara buang air kecil dan buang air besar. Jika masih salah sebaiknya tidak memarahinya melainkan mengajarkan kembali misalnya buang air besar disertai oleh rasa mulas sehingga harus menuju ke kloset.

Baca juga:Kiat Orang Tua untuk Membangun Hubungan Lekat dengan Anak

 

Kesalahan Orang Tua Ketika Mengajarkan Toilet Training

Ketika proses awal pembelajaran toilet training, sering kali anak melakukan kesalahan. Berawal dari kesalahan inilah terkadang orang tua membuat kesalahan saat mengajarkan toilet training pada anak, di antaranya sebagai berikut: 

1. Menghukum Anak

Menghukum anak ketika mengenalkan cara penggunaan toilet kerap dilakukan oleh orang tua. Dengan hukuman, bukanya anak semakin serius malah membuatnya semakin malas untuk belajar BAK atau BAB di toilet karena takut salah. Sebaiknya berikan respons bijak dan tenang saat anak membuat kesalahan atau lupa pergi ke kamar mandi. 

2. Membuatnya Menjadi Beban

Mengajarkan toilet training pada anak dengan cara menekannya dan menuntutnya untuk belajar secara cepat, justru akan membuatnya semakin tertekan sehingga harus dihindari. Berikanlah waktu pada anak secara bertahap sesuai dengan kemampuannya. Misalnya beri apresiasi ketika berhasil menunjukkan ekspresi buang air kecil dan buang air besar dengan benar. 

3. Memulai di Waktu yang Salah

Memulai proses pembelajaran toilet training ketika akan memiliki adik dalam waktu dekat adalah salah satu kesalahan. Apalagi jika dimulai ketika anak berganti pengasuh dan memasuki masa peralihan dalam hidupnya. Ini karena anak membutuhkan rutinitas agar dapat diingat apa yang telah diajarkan kepadanya. Adanya perubahan dalam keseharian si kecil bisa memicu kemunduran baginya

Toilet training merupakan proses pengenalan menggunakan toilet pada si kecil. Namun sebelum memulai proses pembelajaran sebaiknya ketahui terlebih dahulu kapan waktu yang tepat untuk mengajarkannya, tunjukan lokasi untuk BAK atau BAB dan ajarkan bagaimana perbedaan rasa buang air kecil dengan buang air besar.

Baca juga: Tips Memilih Mainan untuk Anak yang Tepat

Memiliki pertanyaan? Anda bisa berkonsultasi lewat video call langsung dengan dokter terkait di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Playstore.

Referensi

Kids Health: Toilet Training (no date.) Available at: https://kidshealth.org/en/parents/toilet-teaching.html  (Accessed: 28 April 2022).

Raising Children: Toilet Training a Practical Guide. 2019. Available at: https://raisingchildren.net.au/preschoolers/health-daily-care/toileting/toilet-training-guide (Accessed: 28 April 2022).

Bagikan artikel ini