Sunat Bayi Perempuan Apakah Diperlukan?

Ditinjau oleh dr. Alvin Saputra • 02 Dec 2021

Bagikan

Sunat Bayi Perempuan Apakah Diperlukan?

Sunat atau dalam bahasa medis disebut dengan sirkumsisi merupakan tindakan yang dilakukan dengan cara membuang sebagian kulit luar dari alat kelamin anak. Ternyata sunat tidak diberlakukan hanya untuk anak laki-laki saja, tetapi juga untuk anak perempuan.

Sunat bayi perempuan berbeda dengan sunat pada anak laki-laki yang biasanya dilakukan ketika si anak sudah berumur 7-10 tahun. Sunat pada anak perempuan dilakukan ketika si anak masih bayi.

Sunat bayi perempuan merupakan budaya yang sudah dilakukan dari sejak lama oleh masyarakat Indonesia. Sunat bayi perempuan mengalami banyak kontroversi. Ada yang melakukannya dan ada pula yang tidak melakukannya.

Sunat bayi perempuan ini bukan merupakan suatu kewajiban yang harus dilakukan seperti anak laki-laki. Sehingga, tidak apa-apa bila tidak dilakukan.

Sunat Bayi Perempuan Juga Terjadi di Beberapa Negara

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, sunat bayi perempuan merupakan tindakan yang dilakukan untuk membuang sebagian kulit luar dari alat kelamin anak dengan cara menggores, memotong maupun melukai bagian kelamin si bayi perempuan.

Praktik seperti ini sudah banyak dilakukan oleh orang di Indonesia. Namun ternyata, sunat bayi perempuan bukan hanya dilakukan di Indonesia saja tetapi juga dibeberapa Negara seperti Afrika dan Timur Tengah.

Menurut data WHO, sekitar 200 jutaan anak perempuan di 30 negara di dunia mengalami sunat perempuan tersebut.

Sunat Bayi Perempuan Bukan Tindakan Medis

Dalam melakukan sunat bayi perempuan tentu saja ada prosedur yang harus diikuti. Adapun panduan prosedur pelaksanaan sunat perempuan dalam dunia medis diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan No. 1636/Menkes/PER/XI/2010 mengenai Sunat Perempuan.

Namun, pada tahun 2014 peraturan tersebut telah dicabut karena adanya pertentangan pendapat dalam ilmu kedokteran. Sunat bayi perempuan bukan tindakan medis karena proses pelaksanaannya belum diakui secara medis serta belum berdampak baik pada kesehatan anak.

Proses Sunat Bayi Perempuan Dilakukan Dalam Waktu Singkat

Proses sunat bayi perempuan berbeda dengan laki-laki. Hanya kurang lebih memakan waktu 3-5 menit untuk melakukannya. Tidak ada tindakan seperti menjahit bagian yang luka seperti pada anak laki-laki.

Luka yang ditimbulkan pada sunat bayi perempuan hanya berupa goresan kecil yang tidak menimbulkan pendarahan yang berarti. Biasanya setelah proses sunat bayi perempuan, cukup ditutupi dengan kain kasa darah nya pun akan berhenti.

Baca Juga: Ketahui Ciri-Ciri Luka Sunat Mau Sembuh Berikut Ini!

Waktu Untuk Melakukan Sunat Bayi Perempuan

Sebaiknya sunat bayi perempuan dilakukan pada saat bayi baru lahir atau sebelum berusia 5 tahun. Namun, jika ingin melakukannya disarankan agar sebaiknya dilakukan pada saat bayi baru lahir. Hal ini dapat mengurangi rasa sakit yang dirasakan si bayi pada saat proses dilakukannya sunat tersebut.

Sunat Bayi Perempuan Dilarang Di Beberapa Negara

Dibeberapa Negara sunat bayi perempuan dilarang untuk dilakukan. Karena hal ini dianggap tidak memiliki manfaat terutama bagi kesehatan anak. Sunat bayi perempuan hanyalah budaya yang terus dilakukan oleh sebagian orang dan terus menerus dilakukan. sunat bayi perempuan berbeda dengan laki-laki. Sunat pada laki-laki memiliki manfaat sedangkan sunat bayi perempuan tidak.

Risiko Akibat Sunat Bayi Perempuan

Ada beberapa risiko atau dampak buruk yang dapat ditimbulkan akibat melakukan sunat bayi perempuan, diantaranya adalah sebagai berikut.

  1. Gangguan Hubungan Seks

Risiko pertama yang dapat ditimbulkan adalah gangguan hubungan seks. Perempuan yang melakukan sunat pada waktu kecil biasanya ketika dewasa dan sudah menikah akan sulit mencapai puncak dari hubungan seks bersama pasangannya. Hal ini merupakan efek buruk yang ditimbulkan akibat melakukan sunat bayi perempuan ketika ia masih kecil.

  1. Kematian

Risiko terburuk yang dapat ditimbulkan dari melakukan sunat bayi perempuan adalah kematian. Kematian dapat disebabkan karena pendarahan dari alat kelamin anak perempuan yang disunat. Biasanya hal tersebut karena luka yang terlalu lebar atau pada saat melukai alat kelamin anak, justru terkena organ vital yang harusnya tidak terkena.

Sunat bayi perempuan menjadi kontroversi di masyarakat. Ada yang tetap melakukannya dan adapula yang meninggalkannya. Namun, melakukan atau tidak, Anda tetap perlu untuk mengetahui ilmu tentang sunat bayi perempuan, khususnya bagi para ibu-ibu.

 

Cukup sekian informasi yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.

Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.

Baca Juga: Tingkatkan Kebugaran Dengan Berbagai Macam Tipe Push Up Perempuan Berikut Ini

 

Sumber :

1. Farida. J, Elizabeth. Z. M, Fauzi. M, Rusmadi, Filasofa. K.M.L. Sunat Pada Anak Perempuan (Khifadz) dan Perlindungan Anak Perempuan di Indonesia. 2017.

2. Female circumcision: Muslim identities and zero tolerance policies in rural West Java. 2006.

Bagikan artikel ini