Bahaya Obesitas pada Kesehatan Anak

Ditinjau oleh dr. Juliana Ng • 25 Jul 2022

Bagikan

Bahaya Obesitas pada Kesehatan Anak

Obesitas pada masa anak adalah masalah kesehatan masyarakat yang paling menantang di masa sekarang. Bahaya obesitas dapat dikaitkan dengan peningkatan morbiditas dan kematian dini. Pencegahan obesitas pada anak menjadi prioritas utama dalam situasi saat ini, belum lagi banyak makanan modern yang bermunculan dengan kadar kalori dan gula yang tinggi.

Baca juga: Apakah Makanan Asin dapat Memicu Obesitas pada Anak?

 

Bagaimana Obesitas Mengancam Kesehatan Anak?

Obesitas pada anak merupakan ancaman kesehatan yang sangat serius bagi anak karena akan menghadirkan penyakit lain yang berdatangan di kemudian hari. Anak-anak dengan obesitas telah melampaui sekadar kelebihan berat badan dan berisiko mengalami sejumlah kondisi kesehatan kronis. Kesehatan yang buruk berasal dari obesitas masa kanak-kanak dapat berlanjut hingga dewasa. 

Obesitas pada anak tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik saja melainkan dapat berdampak pada mental dan sosial. Anak-anak dengan kelebihan berat badan atau obesitas dapat menjadi depresi dan memiliki citra diri dan harga diri yang buruk.

Obesitas pada kesehatan anak dapat menyebabkan masalah kesehatan lainnya, termasuk:

  • Orang yang kelebihan berat badan cenderung menyimpan lebih banyak lemak di hati, yang dapat menyebabkan kerusakan hati dan sirosis atau gagal hati.

  • Tulang yang tumbuh dan persendian yang berkembang lebih rentan terhadap kerusakan karena harus menopang kelebihan berat badan. Hal ini dapat menyebabkan masalah ortopedi.

  • Berat badan yang lebih tinggi dapat menyebabkan sleep apnea, yang ditandai dengan mendengkur, tidur gelisah, dan terbangun sepanjang malam. Kurangnya kualitas tidur dapat menyebabkan kelelahan, lekas marah, dan masalah dengan konsentrasi dan memori.

 

Obesitas dapat Menyebabkan Komplikasi

Selain bahaya obesitas pada kesehatan anak yang telah disebutkan di atas, obesitas pada anak sering menyebabkan komplikasi berikut ini.

Komplikasi Fisik

Komplikasi fisik dari obesitas anak mungkin dapat meliputi:

  • Diabetes tipe 2. Kondisi kronis ini mempengaruhi cara tubuh anak Anda menggunakan gula (glukosa). Obesitas dan gaya hidup kurang aktivitas fisik dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2.

  • Kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi. Pola makan yang buruk dapat menyebabkan anak Anda mengalami salah satu atau kedua kondisi ini. Faktor-faktor ini dapat berkontribusi pada penumpukan plak di arteri, yang dapat menyebabkan arteri menyempit dan mengeras sehingga kemungkinan akan menyebabkan serangan jantung atau stroke di kemudian hari.

  • Nyeri sendi. Berat badan ekstra menyebabkan tekanan ekstra pada pinggul dan lutut anak Anda. Anak yang memiliki obesitas dapat merasakan gejala rasa sakit dan terkadang cedera pada pinggul, lutut, dan punggung.

  • Masalah pernapasan. Asma lebih sering terjadi pada anak-anak yang kelebihan berat badan. Anak-anak ini juga lebih mungkin untuk mengembangkan apnea tidur obstruktif, gangguan yang berpotensi serius di mana pernapasan anak berulang kali berhenti saat tidur.

  • Penyakit hati berlemak non-alkohol atau non-alcoholic fatty liver disease (NAFLD). Gangguan ini biasanya tidak menimbulkan gejala, tetapi dapat menyebabkan jaringan parut dan kerusakan hati sehingga terjadi penimbunan lemak di hati. 

Komplikasi Sosial dan Emosional

Anak-anak yang memiliki obesitas mungkin mengalami ejekan atau intimidasi oleh teman sebayanya. Hal ini dapat mengakibatkan hilangnya rasa percaya diri dan peningkatan risiko depresi dan kecemasan.

Baca juga: Olahraga Atau Diet Untuk Turunkan Berat Badan?

 

Pencegahan Obesitas pada Kesehatan Anak

Untuk membantu mencegah kelebihan berat badan atau obesitas pada anak Anda, Anda dapat melakukan beberapa hal berikut ini, yaitu

  • Memberikan contoh yang baik dalam urusan makan sehat dan aktivitas fisik yang teratur.

  • Jika anak Anda menyukai cemilan, baiknya untuk menyediakan cemilan sehat dan atur kapan anak Anda boleh memakan cemilan. Anda dapat memberikan popcorn tanpa mentega, buah-buahan dan yogurt rendah lemak.

  • Pastikan anak Anda mendapatkan waktu yang cukup untuk tidur. Karena jika anak Anda kekurangan tidur dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon yang membuat nafsu makan anak semakin meningkat.

Setelah mengetahui bahayanya, mari kita cegah obesitas pada anak dengan membiasakan pola hidup sehat. Konsultasikan masalah kesehatan anak Anda dengan dokter dan ahli gizi.

Baca juga: Cegah Obesitas Anak dengan Diet Seimbang

Memiliki pertanyaan? Anda bisa berkonsultasi lewat video call langsung dengan dokter terkait di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Playstore.

Ingin penjelasan lebih detail oleh dokter? Pesan konsultasi sekarang!

Doctor

Spesialis Anak

Mulai dari IDR 235.000

Pesan Sekarang
Referensi

Sahoo, K., Sahoo, B., Choudhury, A. K., Sofi, N. Y., Kumar, R., & Bhadoria, A. S. (2015). Childhood obesity: causes and consequences. Journal of family medicine and primary care, 4(2), 187–192. https://doi.org/10.4103/2249-4863.154628

Mayo clinic. 2020. Childhood obesity. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/childhood-obesity/symptoms-causes/syc-20354827.

CDC. 2022. Causes of Obesity. https://www.cdc.gov/obesity/basics/causes.html.

Healthline. Childhood obesity. https://www.healthline.com/health/weight-loss/weight-problems-in-children.

Bagikan artikel ini    

Ingin penjelasan lebih detail oleh dokter? Pesan konsultasi sekarang!

Doctor

Spesialis Anak

Mulai dari IDR 235.000

Pesan Sekarang