Apakah Makanan Asin dapat Memicu Obesitas pada Anak?

Ditinjau oleh dr. Juliana Ng • 25 Jul 2022

Bagikan

Apakah Makanan Asin dapat Memicu Obesitas pada Anak?

Anak Anda suka mengonsumsi makanan ringan yang asin? Seperti sosis dan keju? Apakah benar makanan tersebut dapat menyebabkan obesitas pada anak? Natrium adalah nutrisi yang penting untuk tubuh. Kandungan natrium ini diperlukan untuk banyak proses tubuh, termasuk pengaturan cairan dan tekanan darah, transportasi nutrisi, dan fungsi sel saraf.

Meskipun natrium diperlukan, kebanyakan anak yang mengkonsumsi terlalu banyak natrium dalam bentuk natrium klorida atau garam dalam jumlah tinggi dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan, seperti mengalami obesitas, stroke atau mengembangkan kondisi jantung atau penyakit autoimun.

Baca juga: Perbedaan Overweight dan Obesitas

 

Kelebihan Garam Makanan dapat Menahan Air

Banyak orang mengasosiasikan garam berlebihan dalam makanan dengan retensi cairan. Hal Ini dikarenakan banyak mengonsumsi makanan asin dapat menyebabkan tubuh Anda menghemat air.

Sebuah studi baru-baru ini menemukan bahwa asupan garam yang tinggi meningkatkan rasa haus pada anak Anda. Tubuh akan menggunakan cairan ekstra yang dikonsumsi untuk mengencerkan kelebihan natrium yang tidak dapat dikeluarkan dengan cukup cepat.

Namun, volume urin tidak akan berubah sehingga dapat diartikan bahwa cairan ekstra ini tetap berada di tubuh Anda. Oleh karena itu, peningkatan asupan natrium secara tiba-tiba dapat menyebabkan anak Anda menambah berat badan dalam bentuk cairan. Kebanyakan natrium menimbulkan gejala terasa bengkak setelah makan makanan yang sangat tinggi garam.

 

Makanan Asin Berkalori Tinggi 

Makanan asin atau makanan yang tinggi garam juga seringkali memiliki kalori yang tinggi. Misalnya, pada makanan cepat saji, gorengan, mac and cheese, makanan beku, hidangan pasta krim dan pizza biasanya sangat tinggi akan kandungan natrium dan kalori.

Makan terlalu banyak makanan yang tinggi garam dan kalori secara keseluruhan dapat menyebabkan penambahan berat badan pada anak. Selain itu, penelitian telah menemukan bahwa asupan makanan asin dapat memicu obesitas pada anak, terlepas dari asupan kalori anak Anda.

Beberapa studi telah menemukan anak-anak yang mengkonsumsi natrium tinggi lebih mungkin mengalami obesitas atau kelebihan berat badan. Asupan natrium yang tinggi secara signifikan dikaitkan dengan tingkat lemak tubuh yang lebih tinggi pada anak-anak dan orang dewasa.

Studi ini juga menemukan bahwa peningkatan asupan natrium 1 gram per hari dikaitkan dengan peningkatan risiko obesitas sebesar 28% pada anak-anak dan 26% pada orang dewasa.

Studi lain menemukan bahwa asupan natrium lebih besar dari 2.300 mg per hari secara signifikan dikaitkan dengan risiko obesitas dan lemak perut yang lebih besar, dibandingkan dengan asupan natrium sedang (1.500-2.300 mg) per hari.

Oleh karena itu, dapat ditarik kesimpulan dari kedua studi ini bahwa asupan natrium dapat dikaitkan dengan penambahan berat badan dan obesitas, bahkan setelah disesuaikan dengan asupan kalori total dan pembaur lain seperti tingkat aktivitas. Meskipun mekanisme yang mungkin tidak sepenuhnya jelas, diet tinggi garam dapat secara langsung menyebabkan akumulasi lemak dalam tubuh.

Baca juga: Berapa Banyak Sebenarnya Kebutuhan Kalori Harian Yang Dibutuhkan Oleh Tubuh?

 

Cara Mengurangi Garam Tambahan

Bagi kebanyakan orang, natrium yang ditemukan secara alami dalam makanan seperti telur dan kerang tidak akan menjadi masalah jika dikonsumsi. Namun, penting untuk memantau asupan garam tambahan anak Anda untuk memastikan bahwa tidak terlalu mengkonsumsi makanan tinggi garam. Biasanya, sebagian besar asupan garam tambahan berasal dari konsumsi makanan olahan, seperti jajanan sekolah maupun makanan beku.

Berikut adalah beberapa makanan yang tinggi akan garam sehingga harus dikurangi untuk mengurangi asupan garam tambahan:

  • Makanan cepat saji: pizza, hamburger, nugget, kentang goreng

  • Camilan asin dalam kemasan: sosis, keripik

  • Daging olahan: daging asin yang diawetkan, dendeng, ikan asin, salami, sosis

  • Bumbu asin: kecap, saus pedas, saus salad

  • Makanan kotak atau kalengan dengan garam tinggi: sup kaleng, ham kalengan, casserole kentang kotak, pasta siap pakai dan hidangan nasi

Jadi, perhatikan asupan garam Anda untuk menurunkan risiko obesitas. Berkonsultasilah dengan dokter mengenai masalah kesehatan Anda.

Baca juga: Cegah Obesitas Anak dengan Diet Seimbang

Memiliki pertanyaan? Anda bisa berkonsultasi lewat video call langsung dengan dokter terkait di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Playstore.

Ingin penjelasan lebih detail oleh dokter? Pesan konsultasi sekarang!

Doctor

Spesialis Anak

Mulai dari IDR 235.000

Pesan Sekarang
Referensi

Healthline. Can Salt Make You Gain Weight?. https://www.healthline.com/nutrition/does-sodium-make-you-fat#how-to-cut-back.\

Verywell family. 2022. Overview of Salt in Children's Nutrition.  https://www.verywellfamily.com/foods-high-in-salt-2633919.

Webmd. 2017. The Connection Between Salt and Weight. https://www.webmd.com/diet/obesity/news/20170501/salt-weight-connection.

Bagikan artikel ini    

Ingin penjelasan lebih detail oleh dokter? Pesan konsultasi sekarang!

Doctor

Spesialis Anak

Mulai dari IDR 235.000

Pesan Sekarang