Yuk, Ikut Senam Diabetes!

Ditinjau oleh dr. Yonathan Heru Suhalim • 18 Oct 2019

Bagikan

Pengertian dan Tata cara Senam Diabetes

Senam diabetes adalah salah satu metode pengobatan yang ditujukan untuk pasien penderita diabetes. 

“Mencegah lebih baik daripada mengobati”

Mencegah penyakit tentu jauh lebih mudah dan nyaris tidak diperlukan biaya daripada harus mengobati penyakit pada saat terkena. Mungkin ungkapan itulah yang perlu dipahami oleh semua masyarakat agar lebih sadar akan kesehatannya. Meskipun pada saat ini sebagian besar masyarakat sudah mendapatkan jaminan kesehatan namun tidak berarti harus menghilangkan perhatian kita terhadap cara pencegahan penyakit.

 

Apa itu Senam Diabetes?

Menurut PERSADIA (Persatuan Diabetes Indonesia), Senam diabetes adalah senam fisik yang dirancang menurut usia dan status fisik dan merupakan bagian dari pengobatan diabetes. Sebenarnya melakukan kegiatan olahraga ini bukanlah suatu hal yang baru. Terdapat laporan bahwa aktifitas fisik yang dirancang menurut usia dan status fisik merupakan bagian penting dalam pengobatan diabetes mellitus. Selain membuat badan menjadi sehat, manfaat senam ini adalah badan menjadi lebih bugar dan menjadi penuh semangat untuk menjalani aktifitas sehari-hari.

Kombinasi gerakan yang dilakukan pada senam diabetes ini dibuat lebih ringan jika dibandingkan dengan senam untuk orang biasa mengingat kondisi fisik penderita diabetes umumnya lemah. Sehingga jika menggunakan gerakan yang terlalu cepat dikhawatirkan akan membebani fisik dari penderita diabetes tersebut.

Manfaat senam diabetes ini sangatlah penting bagi penderita yaitu untuk membantu menurunkan kadar gula darah, menurunkan kadar lemak jahat pada darah, melancarkan aliran darah, menguatkan otot kaki, memelihara fungsi saraf, menambah kelenturan sendi, yang memberi manfaat untuk mencegah komplikasi seperti luka diabetik. Karena itu usahakanlah agar melakukan senam ini minimal 2 kali dalam seminggu. Senam ini juga bisa diperuntukan untuk orang yang bukan penderita dengan tujuan untuk pencegahan dan juga membuat lebih sehat.

Baca Juga: Latihan Kebugaran Jasmani untuk penderita Diabetes

 

Senam diabetes yang sudah ada sampai saat ini sampai senam diabetes Indonesia seri 7. Senam diabetes Indonesia seri 7 ini merupakan serial senam terakhir diabetes Indonesia seri 1 sampai 6 yang penekanannya sama pada gerakan teratur dari otot, sendi, dan saraf dalam bentuk peregangan dan relaksasi.

Terdapat beberapa catatan yang perlu diketahui dan diperhatikan sebelum melakukan aktifitas ini:

  1. Bawalah cokelat yang dapat segera digunakan bila terjadi hipoglikemia (kadar gula darah lebih rendah dari normal)
  2. Sebaiknya melakukan latihan bersama teman yang dapat menolong apabila terjadi hal-hal tidak terduga
  3. Memilih penggunaan pakaian olahraga, kaos kaki nyaman, dan disarankan memakai sepatu dengan ukuran sedikit lebih besar untuk mengurangi gesekan pada kaki
  4. Hindari latihan pada saat udara terlalu panas atau dingin
  5. Lakukan pemanasan sebelum melakukan aktifitas dan pendinginan setelah melakukan aktifitas kurang lebih selama 5-10 menit
  6. Minum harus cukup saat dan sesudah olahraga untuk menghindari kekurangan cairan
  7. Selalu perhatikan adanya luka atau lecet di kaki sebelum memulai senam
  8. Periksalah kadar gula darah anda sebelum dan sesudah latihan
  9. Hentikan aktifitas bila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan (merasa pusing mendadak, sesak napas secara tiba-tiba)

Agar mendapat hasil yang maksimal dan juga menghindari risiko yang mungkin terjadi, hendaklah untuk selalu berkonsultasi dengan dokter terutama untuk mengetahui penggunaan obat-obatan yang dikonsumsi dan juga untuk lebih waspada terhadap gejala dari hipoglikemia pada saat senam diabetes.

 

Cukup sekian informasi yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.

Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido HealthDownload aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.

Baca Juga: Kenali Diet Sehat untuk Pasien Diabetes Mellitus 

 

Referensi:

Suryanto; Medikora 2009

PB PERKENI; Konsensus pengelolaan dan pencegahan diabetes melitus tipe 2 di Indonesia 2015

Dari berbagai sumber    

Bagikan artikel ini