Sudahkah Anda Mengetahui Glaukoma?

Ditinjau oleh dr. Nanda L Prasetya, MMSc • 20 Nov 2020

Bagikan

Kenali Penyebab & Gejala Galukoma Serta Cara Mengatasinya

Seringkali gejala glaukoma tidak muncul sama sekali. Glaukoma adalah sekelompok kondisi mata yang merusak saraf optik yang vital untuk penglihatan yang baik. Kerusakan saraf ini sering disebabkan oleh tekanan tinggi yang abnormal di mata. 

Glaukoma adalah salah satu penyebab utama kebutaan bagi orang di atas usia 60 tahun. Glaukoma dapat terjadi pada semua usia tetapi lebih sering terjadi pada orang yang lebih tua.

Gejala Glaukoma

Banyak jenis glaukoma tidak memunculkan gejala, efeknya sangat bertahap sehingga mungkin tidak terlihat perubahan dalam penglihatan sampai kondisinya berada pada stadium lanjut.

Kehilangan penglihatan karena glaukoma tidak dapat disembuhkan, oleh karena itu penting untuk melakukan pemeriksaan mata secara teratur yang mencakup pengukuran tekanan mata.

Sehingga diagnosis dapat dilakukan sedini mungkin dan diobati dengan tepat. Jika glaukoma terdeteksi sejak dini, kehilangan penglihatan dapat diperlambat atau dicegah.

Ada dua jenis glaukoma utama, glaukoma primer sudut terbuka (open angle glaucoma) dan glaukoma sudut tertutup (closed angle glaucoma).

1. Open Angle Glaucoma

Gejala open angle glaucoma dapat muncul sebagai:

  • Bintik – bintik buta di sisi atau sentral penglihatan, seringkali terjadi di kedua mata. 
  • Tunnel vision, hilangnya area penglihatan sehingga terlihat seperti diselimuti lorong panjang.

2. Closed Angle Glaucoma

Sedangkan, gejala glaukoma sudut tertutup antara lain:

  • Sakit mata
  • Sakit kepala parah
  • Mual dan muntah
  • Penglihatan kabur
  • Mata merah
  • Lingkaran cahaya di sekitar lampu

Baca Juga: Mengenal Retinopati Diabetik, Si Pencuri Penglihatan Pasien Diabetes

Penyebab Glaukoma

Penyebab glaukoma sampai saat ini masih tidak jelas, namun beberapa hal tertentu dapat meningkatkan risiko, termasuk:

  • Usia. Glaukoma lebih umum terjadi seiring bertambahnya usia, terutama di atas 60 tahun
  • Etnis. Orang-orang Afrika, Karibia, atau Asia berisiko lebih tinggi untuk memiliki glaukoma
  • Riwayat keluarga. Kemungkinan besar seseorang menderita glaukoma jika memiliki orang tua atau saudara kandung dengan kondisi tersebut
  • Kondisi medis lainnya, seperti rabun dekat, rabun jauh dan diabetes

Perawatan Untuk Mengatasi Glaukoma

Beberapa jenis perawatan dapat digunakan untuk mengatasi glaukoma, termasuk obat-obatan (biasanya obat tetes mata), perawatan laser, dan pembedahan.

Meskipun tidak akan merusak penglihatan, glaukoma memerlukan perawatan segera agar tidak memperparah kondisinya menjadi lebih buruk.

  • Obat. Obat tetes mata adalah jenis pengobatan yang paling umum. Obat ini akan menurunkan tekanan di mata dan mencegah kerusakan pada saraf optik.
  • Perawatan laser. Untuk menurunkan tekanan pada mata, laser digunakan untuk membantu mengeluarkan cairan dari mata. 
  • Operasi. Jika obat-obatan dan perawatan laser tidak bekerja, opsi selanjutnya mungkin adalah operasi yang dapat membantu mengeluarkan cairan dari mata.

 

Cukup sekian informasi yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.

Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.

Baca Juga: Berikut Ini Gejala Mata Minus dan Cara Menanganinya!

 

Referensi: 

1. Mayo Clinic. Glaucoma: symptoms & causes [Internet]. 2018 Nov 14 [cited 2020 Jul 18]. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/glaucoma/symptoms-causes/syc-20372839

2. Boyd, K. What is glaucoma [Internet]. 2019 Aug 28 [cited 2020 Jul 18]. Available from: https://www.aao.org/eye-health/diseases/what-is-glaucoma

3. National Health Service. Overview: glaucoma [Internet]. Date unknown [cited 2020 Jul 18]. Available from: https://www.nhs.uk/conditions/glaucoma/

4. National Eye Insititute. Glaucoma [Internet]. 2020 Jul 13 [cited 2020 Jul 18]. Available from: https://www.nei.nih.gov/learn-about-eye-health/eye-conditions-and-diseases/glaucoma

Bagikan artikel ini