Gejala tipes disebabkan oleh bakteri Salmonella Typhi. Penyakit ini banyak diderita oleh anak-anak karena kekebalan tubuh anak-anak belum sebaik orang dewasa untuk melawan bakteri tersebut.
Di Indonesia, penyakit tipes masih sering ditemukan karena penyakit ini menular pada daerah dengan sanitasi air yang buruk. Oleh sebab itu, penting bagi orang tua agar dapat memahami gejala tipes pada anak untuk mencegah bahaya lanjut dari penyakit tipes.
Bakteri Salmonella Typhi menyerang saluran pencernaan tubuh manusia dan menyebabkan timbulnya gejala tipes. Pada pasien tipes, bakteri tersebut keluar melalui feses pasien dan dapat menyerang orang lain jika feses tersebut berhasil masuk ke saluran pencernaan orang lain.
Oleh sebab itu, pada daerah padat penduduk dengan sanitasi air yang buruk, satu pasien tipes dapat menularkan bakteri tersebut ke banyak orang. Sering kali, penyebab anak-anak mengalami gejala tipes adalah tertular melalui jajanan yang diolah secara tidak higienis.
Penyakit tipes lebih sering diderita anak-anak akibat sistem imunnya yang belum matang secara sempurna. Seharusnya, bakteri Salmonella typhi dapat mati apabila terkena cairan asam lambung orang dewasa yang sehat.
Namun, pada anak-anak, seringkali bakteri ini masih dapat hidup dan menyerang tubuh anak tersebut dan menyebabkan munculnya gejala tipes.
Gejala tipes muncul secara bertahap 1–2 minggu setelah anak-anak terinfeksi bakteri Salmonella typhi. Gejala tipes yang paling umum dirasakan menyerupai gejala flu, yaitu demam, sakit kepala, sakit tenggorokan, nyeri otot dan sendi, nyeri perut, dan batuk kering.
Sebagian besar anak-anak juga menunjukkan kehilangan nafsu makan, sehingga mengkhawatirkan orang tua. Demam yang dialami anak-anak dengan penyakit tipes memiliki ciri khas tertentu. Suhu tubuh meningkat secara bertahap setiap harinya dan mencapai puncaknya yaitu pada suhu 39–40°C selama 2 minggu.
Pada saat demam, detak jantung anak-anak akan melambat dan mereka akan terlihat sangat lemas. Pada kasus yang berat, anak dengan penyakit tipes bisa saja kehilangan kesadarannya.
Akibat bakteri Salmonella typhi menyerang saluran cerna anak, gejala sakit perut yang dirasakan bisa sangat hebat. Pada awal penyakit, anak-anak mungkin mengalami kesulitan buang air besar.
Namun, setelah 2 minggu dari pertama kali munculnya gejala, anak-anak bisa saja mengalami diare. Pada sekitar 1–2% kasus, perdarahan saluran cerna bisa saja terjadi dan menimbulkan gejala buang air besar yang berdarah.
Jika penyakit tipes tidak segera diobati, bakteri tersebut dapat menyerang organ tubuh lainnya. Berbagai macam penyakit lainnya bisa timbul dan bahkan dapat mengancam nyawa si kecil.
Baca Juga: Demam Menurun Hingga Tubuh Lebih Bertenaga, Berikut Ini Ciri Tipes Mulai Membaik
Jika si kecil mulai menunjukkan gejala tipes, segera periksakan si kecil ke dokter. Dokter akan memeriksakan semua gejala dan tanda dan apabila dicurigai penyakit tipes, pemeriksaan laboratorium mungkin dibutuhkan untuk memastikan kecurigaan tersebut.
Untuk melawan bakteri penyebab tipes, dokter akan meresepkan obat antibiotik yang perlu diminum selama 1-2 minggu. Obat antibiotik perlu diminum semuanya hingga habis, meskipun si kecil mulai merasa sehat. Untuk mengatasi demam, obat penurunan panas seperti parasetamol sirup juga dapat diberikan kepada si kecil.
Mencegah lebih baik daripada mengobati gejala tipes. Oleh sebab itu, untuk terhindari dari penyebaran bakteri Salmonella typhi, selalu perhatikan kebersihan makanan dan minum.
Selalu cuci tangan yang bersih dengan air dan sabun sebelum dan sesudah menyiapkan makanan dan minum. Bagi si kecil, kebiasaan mencuci tangan yang baik dan benar perlu diajari sejak dini. Dengan demikian, si kecil dapat menjaga kebersihannya selalu dan terhindar dari gejala tipes.
Cukup sekian informasi yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.
Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.
Baca Juga: Bunda Wajib Tahu, Ini Tips Supaya Imun Anak Terjaga Selama Pandemi COVID-19
Referensi:
1. Bush LM. Typhoid fever (enteric fever). Merck Manuals; 2020 Feb [cited on 2021 Jan 23]. Available from: https://www.merckmanuals.com/home/infections/bacterial-infections-gram-negative-bacteria/typhoid-fever
2. Chapter 6.6 typhoid fever [Internet]. Hospital care for children; 2016 [cited on 2021 Jan 23]. Available from: https://www.ichrc.org/chapter-66-typhoid-fever
3. Chatterjee A. Pediatric salmonella infection. Medscape; 2016 Jun 10 [cited on 2021 Jan 23]. Available from: https://emedicine.medscape.com/article/968672-overview
Anda mungkin juga tertarik