Buruknya nafsu makan anak merupakan kejadian yang sangat sering terjadi, apalagi pada masa peralihan dari bayi menjadi kanak-kanak. Biasanya, anak-anak pada masa ini sangat memilah-milih makanan.
Kebiasaan makan yang aneh ini sebenarnya normal untuk anak-anak pada usia balita dan hal ini didasari oleh sebuah alasan psikologis.
Bagi anak-anak balita, memilah-milih makanan merupakan salah satu area dari kehidupan mereka yang dapat mereka kontrol.
Ketika anak menolak makan dan dinilai memiliki nafsu makan yang buruk, maka anak sejatinya sedang berusahan untuk menunjukkan kebebasan dan kemandiriannya.
Nafsu buruk atau susah makan biasanya ditunjukkan oleh gejala-gejala berikut:
Baca Juga: 5 Bahasan Utama Psikologi Anak yang Perlu Diketahui
Sebagai orang tua, kita tidak dapat memaksa anak untuk makan. Namun, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk menyiasati kebiasaan ini.
Intinya, yang dapat kita lakukan sebagai orang tua adalah menyediakan makanan bergizi, menunjukkan kebiasaan makan yang sehat, dan memastikan bahwa suasana saat makan menyenangkan bagi anak.
Beberapa kebiasaan makan yang sehat yang harus ditunjukkan kepada anak adalah sebagai berikut. Yang pertama, sajikan makanan sesuai dengan porsi anak, misalnya bila anak berusia satu tahun, maka berikan satu sendok makan, dan begitu seterusnya sesuai usianya.
Porsi kecil dapat memberi anak kontrol, dan mereka dapat meminta untuk menambah. Anda juga harus bersabar untuk mengenalkan makanan baru agar anak mau mencobanya, hal ini dapat dilakukan dengan menyampur makanan baru dengan makanan lama.
Lalu, bila Anda sedang berbelanja bahan makanan, ajaklah anak untuk ikut memilih makanan, lalu ajak Anak memasak. Hal ini dapat membuat anak merasa lebih dilibatkan.
Tawarkan makanan dalam bentuk lucu agar anak tertarik untuk makan. Berikan anak pilihan terhadap makanan, misalnya alih-alih menyajikan satu jenis sayur langsung, namun tanyakan anak akan opsi A dan opsi B dan biarkan mereka memilih.
Yang terpenting, Anda sendiri juga harus menunjukkan kebiasaan makan makanan yang beragam karena anak akan belajar dari contoh di sekitarnya. Pastikan ketika makan, waktu selalu rutin dan suasana makan menyenangkan bagi anak.
Di sela-sela makan besar, tawarkan kudapan dengan porsi kecil supaya nutrisi anak tetap terjaga. Ingat, bahwa porsi kudapan juga harus terkontrol.
Beberapa contoh dari makanan sehat yang dapat dijadikan kudapan adalah keju rendah lemak, buah-buahan, atau keripik dengan selai kacang.
Cukup sekian informasi yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.
Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.
Baca Juga: Bunda Tidak Perlu Khawatir, Ini Cara Mengatasi Tantrum Pada Anak
Referensi:
1. Family Doctor. When your toddler doesn’t want to eat [Internet]. KS: AFP; dates unknown [cited 2020 Jul 12]. Available from: https://familydoctor.org/when-your-toddler-doesnt-want-to-eat/
3. CHOC. Feeding therapy [Internet]. WA: CHOC; dates unknown [cited 2020 Jul 12]. Available from: https://www.choc.org/programs-services/rehabilitation/frequently-asked-questions-feeding-therapy/
3. Russin L. It’s not ‘picky eating’: 5 strategies for sensory food sensitivities [Internet]. VA: OAR; 2017 Mar 23 [cited 2020 Jul 12]. Available from: https://researchautism.org/its-not-picky-eating-5-strategies-for-sensory-food-sensitivities/
Anda mungkin juga tertarik