Lain-lain
Seorang perawat tentunya harus mengetahui etika keperawatan. Tak hanya seorang perawat, tetapi juga bagi calon perawat penting untuk mengetahui prinsip etika keperawatan. Etika itu sendiri adalah ilmu mengenai apa yang baik juga apa yang buruk. Etika adalah mengenai hak dan kewajiban moral atau akhlak. Etika menjadi pegangan seseorang atau sebuah kelompok yang mana berguna untuk mengatur perilaku. Sebagai seorang perawat atau calon perawat maka tentunya sudah menjadi sebuah keharusan untuk mengetahui etika dan hukum dalam profesi. Hal ini akan menjadi landasan untuk bekerja dan memberikan layanan keperawatan pada masyarakat. Ini menjadi penting untuk dijauhkan dari hal yang tidak diinginkan.
Baca Juga: Pentingnya Mengetahui dan Menerapkan 8 Prinsip Etika Keperawatan
Prinsip etika keperawatan merupakan suatu etika yang membutuhkan sikap kritis, sistematis, dan juga metodis dalam melakukan refleksi. Mengapa? Karena seperti yang disebutkan sebelumnya bahwa etika adalah sebuah ilmu. Objek etika adalah tingkah laku manusia, ini adalah etika sebagai ilmu. Terdapat beberapa prinsip etika keperawatan yang sangat harus diketahui oleh perawat dan calon perawat. Di mana untuk memberikan layanan keperawatan kepada masyarakat, individu, kelompok, dan/atau keluarga. Berikut ini beberapa prinsip etika keperawatan yang penting untuk diketahui:
Baca Juga: Mengenal Peran dan Fungsi Perawat Yang Perlu Diketahui
Di mana prinsip etika keperawatan ini menuntut untuk perawat melakukan hal baik. Dengan ini maka dapat mencegah kesalahan atau kejahatan, misalnya ketika perawat memberi nasehat pada klien, mengenai program latihan guna memperbaiki kesehatan secara umum. Namun, perawat juga menasehati untuk tidak dilakukan karena adanya risiko serangan jantung.
Prinsip etika keperawatan ini didasari keyakinan bahwa individu mempu berpikir logis. Juga mampu membuat keputusan sendiri, di mana orang dewasa mampu membuat keputusan dan orang lain tentunya harus menghargai. Autonomi atau otonomi adalah hak kemandirian dan kebebasan individu, yang menuntut pembedaan diri. Salah satu contoh yang melawan prinsip atutonomi adalah memberitahu klien bahwa kondisi baik-baik saja, padahal ada gangguan atau penyimpangan yang terjadi.
Prinsip ini direfleksikan dalam praktik profesional saat perawat bekerja untuk terapi yang benar sesuai dengan hukum. Standar praktik dan keyakinan yang benar guna memperoleh kualitas pelayanan kesehatan. Misalnya saat perawat dinas, lalu ada klien yang baru masuk dan ada klien rawat yang memerlukan bantuan maka perawat harus mempertimbangkan faktor-faktor yang ada untuk kemudian bertindak sesuai dengan asas keadilan.
etika keperawatan ini di mana berarti tidak menyebabkan cedera atau bahaya fisik juga serta psikologis pada klien. Misalnya ketika ada klien yang menyatakan secara tertulis menolak pemberian tranfusi darah kepada dokter. Di mana saat itu kondisi klien yang mengalami perdarahan semakin memburuk keadaannya sehingga dokter harus memberikan instruksi pemberian transfusi darah. Pada akhirnya, transfusi darah tidak diberikan karena adanya prinsip ini. Walaupun, pada kondisi ini terjadi juga penyalahgunaan prinsip non-maleficence.
Prinsip ini merupakan tanggung jawab besar seorang perawat, yaitu meningkatkan kesehatan, memulihkan kesehatan, meminimalkan penderitaan, dan mencegah penyakit. Untuk dapat mencapainya maka perawat harus memiliki komitmen untuk menepati janji serta menghargai komitmen kepada orang lain.
Yang mana kerahasiaan merupakan informasi tentang klien yang harus dijaga. Layaknya seperti dokumentasi mengenai keadaan kondisi kesehatan klien, yang hanya bisa dibaca guna keperluan tertentu. Perawat harus menghindari diskusi klien diluar pelayanan.
Prinsip etika keperawatan ini merupakan standar pasti. Di mana tindakan seorang profesional, bisa dinilai dalam situasi yang tidak jelas. Misalnya perawat bertanggung jawab pada profesi, klien, sesama rekan, karyawan, masyarakat, dan tentunya pada diri sendiri. Bila perawat salah memberi dosis kepada klien maka dapat digugat oleh klien yang dirugikan.
Di mana perawat harus selalu senantiasa menyampaikan kebenaran pada setiap klien. Tidak hanya perawat, tetapi seluruh pemberi layanan kesehatan harus berpedoman pada prinsip ini. Mengetahui prinsip-prinsip etika keperawatan menjadi penting untuk perawat atau calon perawat. Hal ini agar perawat tidak melakukan kesalahan fatal yang merugikan.
Anda mungkin juga tertarik