Lain-lain
Hormon giberelin, auksin, dan juga sitokinin menjadi hormon penting dalam tanaman. Anda perlu tahu bahwa hormon tumbuhan adalah bagian dari proses pengaturan genetik. Selain itu, hormon tumbuhan juga memiliki fungsi sebagai prekursor. Maka dari itu, guna menampung perbedaan dari hormon hewan, kemudian digunakanlah juga istilah zat pengatur tumbuhan. Digunakannya istilah hormon ini merupakan analogi fungsi hormon pada hewan. Akan tetapi, hormon tumbuhan tidaklah diperoleh dari jaringan khusus seperti hewan, melainkan oleh jaringan non spesifik atau biasanya merismatik. Penyebaran hormon tumbuhan ini tidaklah harus melalui sistem pembuluh disebabkan hormon bisa ditranslokasi melalui ruang antar sel atau sitoplasma. Hormon tumbuhan adalah zat yang memiliki jumlah sangat kecil, tetapi dapat memengaruhi pertumbuhan tanaman.
Terdapat 3 kelompok hormon, yakni sitokinin, auksin, dan juga giberelin. Untuk mengenalnya lebih jauh simak penjelasan dibawah ini:
Sitokonin merupakan kelompok hormon yang memiliki fungsi paling utama dalam mendukung pertumbuhan tunas. Ujung akar menjadi sumber dihasilkannya hormon sitokonin. Hormon sitokonin ini berperan dalam menunjang pertumbuhan tunas, tetapi akan menghambat pembungaan, pembuahan, dan juga pertumbuhan akar. Beberapa fungsi dari hormon tumbuhan ini, yakni:
Merangsang akar tanaman untuk memanjang
Bantu perkecambahan biji
Menghambat efek dari dominansi apikal di ujung batang karena hormon auksin
Menghambat proses penuaan pada tumbuhan
Merangsang pertumbuhan pucuk tanaman dan daun
Merangsang sitokinesis
Hormon tumbuhan ini diproduksi di jaringan yang aktif membelah, seperti organ akar.
Giberelin adalah kelompok hormon yang mempunyai fungsi guna pembuahan dan pembungaan. Buah dan daun menjadi sumber dihasilkannya hormon giberelin. Salah satu hormon yang dapat membantu perkembangan tumbuhan, yakni hormon giberelin. Hormon satu ini merupakan hormon yang bisa membuat pertumbuhan tumbuhan menjadi cepat. Hal ini karena giberelin mendorong pembentukan bunga, buah, biji, dan juga batang. Hormon tumbuhan merupakan sekumpulan senyawa organik dan bukan nutrien atau hara.
Di mana ada yang terbentuk dengan alami ataupun buatan, yang mana hanya dengan kadar kecil pun dapat menimbulkan respons secara morfologi, fisiologis, dan biokimia. Ketiga respons ini adalah untuk menghambat, mendorong, atau juga mengubah pertumbuhan, pergerakan, dan perkembangan tumbuhan. Sedangkan hormon giberelin ini memiliki peran dalam menunjang pembuahan dan pembungaan, sel akar, serta tunas. Peran hormon giberelin dalam pertumbuhan tumbuhan adalah:
Mengakibatkan tumbuhan menjadi tumbuh tinggi
Merangsang aktivitas kambium agar lebih aktif bekerja
Memicu pertumbuhan batang dan daun tumbuhan
Membantu agar ukuran buah semakin besar
Memicu pertumbuhan tunas lateral dan juga tunas pada batang
Perlu menjadi catatan Anda bahwa hormon giberelin ini bekerja dengan sinergis bersama hormon auksin, ketika terjadi perkecambahan biji atau germinasi. Germinasi terjadi saat biji menyerap air secara imbibisi.
Auksin merupakan kelompok hormon yang mana memiliki fungsi utama dalam mendukung pertumbuhan akar. Ujung tunas merupakan sumber dihasilkannya hormon auksin ini. Salah satu peran dari hormon auksin, yakni menunjang pertumbuhan akar. Akan tetapi, hormon ini menghambat pertumbuhan tunas, pembuahan, dan pembungaan. Dengan adanya hormon auksin ini akan membantu dalam hal seperti berikut:
Memicu pertumbuhan sekunder dan aktivitas kambium, jadi batang tumbuhan akan semakin besar dan melebar
Memicu dominansi apikal yakni terhalangnya pertumbuhan tunas lateral yang mana disebabkan tunas ujung tumbuhan
Cegah rontoknya buah, daun, dan bunga
Membantu partenokarpi atau pembentukan buah tanpa biji
Merangsang terbentuknya organ bunga, daun, dan juga buah
Merangsang pembelahan dan pembentangan sel
Memicu perpanjangan tunas di ujung tumbuhan
Hormon auksin ini cara kerjanya akan dipengaruhi oleh sinar matahari dan gravitasi bumi. Juga pada bagian batang tumbuhan yang memiliki kadar auksin tinggi, maka akan lebih cepat tumbuh. Hormon tumbuhan ini tidaklah menyukai cahaya, jadi apabila tanaman diletakkan pada cahaya matahari langsung, kemudian hormon auksin akan berada di sisi area yang gelap. Dalam terbentuknya hormon tumbuhan salah satu faktor yang sangat memengaruhi, yakni lingkungan.
Cukup sekian informasi yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.
Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.
Baca Juga: Dapat Memicu Terjadinya Sitokinesis pada Tumbuhan, Apa Itu Hormon Sitokinin?
htttp://www.carbonkick.fi.
Campbell, N. A. and J. B. Reece. 2002. Biology. Sixth Edition, Pearson Education. Inc. San Francisco.802-831, George, L.W. 1995.
Teknik Kultur In Vitro dalam Holtikultura. Penebar Swadaya. Jakarta
Anda mungkin juga tertarik