Turunnya Rahim Hingga Keluar Vagina, Prolaps Uteri Adalah?

Ditinjau oleh dr. Alvin Saputra • 15 Feb 2022

Bagikan

prolaps uteri

Prolaps uteri adalah suatu kondisi di mana terjadinya penurunan rahim hingga keluar vagina yang seharusnya ada di dalam panggul. Kondisi seperti ini dapat terjadi karena lemahnya otot serta jaringan yang ada di sekitar panggul sehingga tidak lagi mampu menyangga rahim. Melemahnya otot dan jaringan ini bisa terjadi karena penuaan, kehamilan, dan persalinan. 

Pada umumnya, yang mengalami prolaps uteri adalah wanita yang telah memasuki masa menopause dan wanita yang melahirkan secara normal. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan wanita segala usia juga dapat mengalami kondisi prolaps uteri atau turun peranakan. 

Gejala Prolaps Uteri

Ketika pada tahap yang ringan, prolaps uteri tidak akan menimbulkan gejala. Gejala baru akan muncul apabila prolaps uteri telah memasuki tahap sedang atau berat. Akan tetapi ada beberapa gejala yang paling dasar, yaitu nyeri panggul yang parah, sakit perut, dan perut terasa tegang. Terkadang ada yang merasakan nyeri punggung pada saat mengangkat benda yang berat atau rasa nyeri ketika berhubungan badan. 

Anda dapat memeriksanya dengan merasakan apakah ada pembengkakan di vagina dengan cara menyentuhnya menggunakan tangan. Pada kasus yang parah, bahkan terlihat penghambat dari luar vagina. Kondisi ini terjadi ketika uretra, kandung kemih, anus turun bersama dengan rahim. Apabila terjadi kondisi ini, maka akan menimbulkan gejala berupa usus bermasalah, sakit ketika buang air, dan keluar urin saat Anda tertawa, batuk atau bersin.

Penyebab Prolaps Uteri

Lalu apakah yang yang menyebabkan terjadinya prolaps uteri? Pada dasarnya, penyebab terjadinya prolaps uteri adalah kehamilan dan kelahiran. Semakin sering hamil, maka semakin berisiko mengalami prolaps uteri. Karena kelahiran dan kehamilan dapat membuat otot dan jaringan di sekitar rahim lemah. Namun ada beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami prolaps uteri. Berikut ini beberapa kondisi yang meningkatkan risiko prolaps uteri. 

  • Mengalami komplikasi yang disebabkan oleh operasi panggul. 

  • Mengalami obesitas atau berat badan yang berlebih.

  • Menderita penyakit tumor panggul. 

  • Menderita asma atau bronkitis. 

  • Mengalami penurunan kadar hormon estrogen. 

  • Mengalami operasi normal, terutama dengan berat bayi lebih dari 4 kg. 

  • Sering membawa beban yang berat.

  • Sering mendorong perut ketika buang air.

Pengobatan Prolaps Uteri

Pengobatan prolaps uteri akan dilakukan sesuai dengan tingkat keparahannya. Apabila penyakit masih tahap yang ringan, maka dokter akan menganjurkan untuk melakukan pengobatan secara mandiri di rumah. Pengobatan mandiri bertujuan untuk mencegah kondisi semakin parah dan meredakan gejala. Berikut ini pengobatan mandiri yang dapat dilakukan di rumah. 

  • Senam kegel. Melakukan senam kegel akan membantu memperkuat ligamen dan otot agar dapat menahan rahim dan vagina tetap pada tempatnya. 

  • Terapi hormon. Terapi ini juga dapat membantu meningkatkan kekuatan otot dan ligamen. 

  • Cincin dalam vagina. Penderita prolaps uteri yang ringan akan dianjurkan menggunakan cincin di dalam vagina agar dapat menahan rahim tetap pada tempatnya.

Apabila kondisi prolaps uteri telah memasuki tahapan yang berat, maka dokter akan menganjurkan melakukan tindakan medis. Berikut ini beberapa tindakan medis yang akan dilakukan oleh dokter. 

  • Operasi perbaikan rahim. Tujuan  tindakan medis ini untuk menggantikan jaringan penyangga rahim dengan jaringan baru yang berasal dari tubuh pasien, jaringan pendonor maupun bahan sintetis. 

  • Histerektomi. Tindakan medis ini yaitu operasi pengangkatan rahim. Namun hal ini tidak efektif bagi yang ingin memiliki anak, pasalnya histerektomi menyebabkan seseorang tidak dapat hamil atau memiliki anak. 

Nah, itulah beberapa informasi mengenai prolaps uteri. Jadi dapat disimpulkan prolaps uteri adalah kondisi saat rahim turun dari tempat yang seharusnya yang disebabkan oleh melemahnya otot dan jaringan yang menyangganya.

Bagi Anda yang tidak ingin mengalami kondisi seperti ini, maka bisa mencegahnya dengan melakukan beberapa hal untuk mengurangi risikonya. Beberapa hal yang dapat dilakukan, yaitu berolahraga yang teratur seperti senam kegel namun hindari olahraga yang berlebihan, hindari membawa barang-barang yang berat, berhenti merokok, mengatasi batuk, konsumsi makan makanan yang bergizi, dan mempertahankan berat badan ideal.

Cukup sekian informasi yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.

Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.

Baca juga: Ciri-Ciri Hamil yang Penting untuk Diketahui

Ingin penjelasan lebih detail oleh dokter? Pesan konsultasi sekarang!

Doctor

Kehamilan & Menyusui

Mulai dari IDR 300.000

Pesan Sekarang
Referensi

Mayo Clinic. 2019. Uterine Prolapse. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/uterine-prolapse/symptoms-causes/syc-20353458

WebMD. 2020. Prolapsed Uterus. https://www.webmd.com/women/guide/prolapsed-uterus#1

Cleveland Clinic. 2019. Uterine Prolapse. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/16030-uterine-prolapse

Bagikan artikel ini    

Ingin penjelasan lebih detail oleh dokter? Pesan konsultasi sekarang!

Doctor

Kehamilan & Menyusui

Mulai dari IDR 300.000

Pesan Sekarang