Selain beras putih, kita juga mengenal beras merah sebagai salah satu alternatif sumber karbohidrat. Sebagai penduduk Indonesia, kebanyakan dari kita mengonsumsi nasi sebagai sumber utama karbohidrat pada makanan sehari-harinya.
Beras merah seringkali dianggap lebih sehat daripada beras putih yang lebih umum dijumpai. Lantas bagaimana sebenarnya kandungan yang terdapat didalam beras merah?
Beras merah mengandung banyak nutrisi yang berguna bagi tubuh, seperti serat, berbagai mineral, serta vitamin (B1, B3, B6).
Bagian nutrisi ini banyak ditemukan pada lapisan terluar dari beras merah, tetapi karena kebanyakan beras merah tidak mengalami proses penggilingan dan pengelupasan yang berlebihan.
Maka, beras merah dapat dikatakan sangat bergizi untuk dikonsumsi.
Baca Juga: Manfaat Beras Kencur serta Penjelasan Cara Membuatnya
Terdapat beberapa manfaat yang akan kita dapatkan ketika kita mengonsumsi beras merah, yaitu:
Menurut penelitian di Jepang, terjadi penurunan level glukosa dalam darah pada pasien diabetes yang mengubah kebiasaannya dalam mengonsumsi beras putih menjadi beras merah.
Hal ini diperkuat karena adanya kontrol nilai glikemik yang baik setalah konsumsi nasi merah selama 8 minggu.
Adanya penurunan profil lipid (nilai trigliserida, kolesterol total, dan lipoprotein) pada orang yang mengonsumsi beras merah secara teratur. Hal ini dapat mengurangi risiko terjaidnya penyakit kardiovaskular dan pankreatitis akut.
Selain itu, kandungan rice bran oil (RBO) pada beras merah diketahui dapat mengatur level aterogenik dan meningkatkan kolesterol HDL.
Kesehatan jantung menjadi lebih terjaga karena pengaturan lipid dan kolesterol yang lebih baik dengan konsumsi beras merah yang teratur.
Hal ini dibuktikan dengan menurunny angka marker jantung (CRP) serta menurunnya faktor risiko lainnya.
Beras merah juga mengandung banyak asam fenolat yang berfungsi sebagai antioksidan yang umum ditemukan pada pola makan kita sehari-hari. Ia dapat melindungi sel tubuh dengan melawan radikal bebas.
Walaupun beras merah memiliki lebih banyak kandungan yang bermanfaat dari pada beras putih, masyarakat lebih banyak mengonsumsi beras putih.
Hal ini disebabkan oleh tampilannya yang kurang menarik, membutuhkan waktu masak yang lebih lama, harga yang sedikit lebih tinggi, kesediaan yang terbatas, serta rasa dan tekstur yang tidak lebih baik dari pada beras putih.
Namun, tidak ada salahnya bagi kita untuk memulai menggunakan beras merah sebagai sumber karbohidrat utama. Yuk, mari kita mulai melakukan kebiasaan baik dengan diet beras merah yang sehat!
Cukup sekian informasi yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.
Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.
Baca Juga: Mengenal Kandungan Nutrisi dan Efek Samping Beras Basmati yang Terkenal Mahal
Referensi:
1. Chiang SN. Transecting the fall and rise of brown rice--the historic encounters of the global food system, nutrition science, and malnutrition in the Philippines. Food, Culture & Society. 2019 Nov 20; 23(2):229-48.
2. Ravichanthiran K, Feei Ma Z, Zhang H, Cao Y, Wang CW, Muhammad S, et al. Phytochemical profile of brown rice and its nutigenomic implications. Antioxidants (Basel). 2018 Jun; 7(6): 71.
Anda mungkin juga tertarik