Penyebab Meningkatnya Kolesterol saat Hamil

Ditinjau oleh dr. Nanda L Prasetya, MMSc • 20 Oct 2020

Bagikan

Kenali Penyebab Kolesterol Tinggi Pada Ibu Hamil

Ada beberapa hal yang menyebabkan kolesterol tinggi pada ibu hamil. Masa kehamilan selalu berhasil membuat setiap ibu memberikan perhatian lebih terhadap kesehatan diri dan kandungannya.

Berbagai usaha ia upayakan demi memberikan yang terbaik untuk calon bayinya kelak. Tingkat kolesterol pun tak luput menjadi perhatian.

Walaupun nilai kolesterol sering kali tidak diperhatikan ketika wanita sedang menjalani masa kehamilan, ilmuwan mendapatkan bahwa angka kolesterol meningkat saat wanita sedang hamil. Lantas, perlukah kita khawatir akan hal tersebut?

Apa Itu Kolesterol?

Kolesterol merupakan bagian dari sel membran yang berfungsi untuk mengatur fluiditas dan permeabilitas dari bagian tersebut.

Ia juga dapat berperan sebagai prekursor dari hormon steroid, seperti kortikosteroid, androgen, estrogen, progesteron, dan vitamin D. Di dalam tubuh, kolesterol diproduksi oleh liver.

Peningkatan nilai kolesterol pada individu yang tidak hamil dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit kardiovaskular. Kemungkinan tersebut menjadi lebih tinggi pada pasien dengan hipertensi, diabetes, atau merokok.

Terdapat dua jenis kolesterol, yakni kolesterol high-density lipoprotein (HDL) dan low-density lipoprotein (LDL). Menurut American Heart Association, angka normal untuk HDL adalah berjumlah kurang dari 60 mg/dL (1.6 mmol/L).

LDL kurang dari 100 mg/dL (2.6 mmol/L), dan trigliserida kurang dari 150 mg/dL (1.7 mmol/L). Dimana nilai normal kolesterol secara total yakni senilai 200 mg/dL a(5.2 mmol/L).

Baca Juga: 5 Cara Mudah Meningkatkan Kolesterol Baik dalam Tubuh yang Harus Diketahui

Peningkatan Level Kolesterol pada Ibu Hamil

Pada praktik keseharian, angka kolesterol tidak diukur pada masa kehamilan. Walaupun diketahui bahwa terjadi peningkatan level kolesterol pada ibu hamil, tidak ada referensi yang cukup menjelaskan jangkauan nilai normal untuk angka kolesterol pada masa kehamilan.

Kondisi hiperkolesterolemia saat kehamilan sering kali terjadi akibat adanya perubahan dari hormon seks steroid, hepatik, dan metabolisme adiposa.

Meningkatnya produksi homon seks steroid (progesteron) menjadi penyebab utama meningkatnya level LDL yang bersirkulasi dalam darah.

Selain itu, meningkatnya konsentrasi estrogen pun juga dapat meningkatkan kandungan trigliserida. Proses metabolisme pengurangan kolesterol pun ikut menurun akibat meningkatnya kebutuhan tubuh akan molekul tersebut.

Hiperkoagulabilitas meyebabkan meningkatnya kejadian trombotik pada masa kehamilan, contoh yang paling sering terjadi adalah penyakit jantung koroner.

Ditemukannya aterosklerosis pada pembuluh arteri koroner ibu hamil dapat menyebabkan kejadian serangan jantung.

Sebuah penelitian lain pun menyatakan bahwa sebanyak 24% kasus ibu hamil mengalami serangan jantung terjadi karena disebabkan oleh kondisi hiperlipidemia tersebut.

Mengatasi Hiperkolesterolemia pada Ibu Hamil

Walaupun kolesterol yang tinggi dapat mengganggu kesehatan sang ibu, tetapi kebanyakan pasien dengan gejala tersebut tidak diberikan penanganan apapun.

Hal tersebut terjadi karena statin (obat yang paling sering diberikan pada kondisi hiperkolesterolemia) dikontraindikasikan bagi ibu hamil dan kebutuhan akan kolesterol yang meningkat.

 

Cukup sekian informasi yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.

Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.

Baca Juga: Kenali Tanda-Tanda Serangan Jantung

 

Referensi:

Bartels A, O’Donoghue K. Cholesterol in pregnancy: a review of knowns and unknowns. Obstet Med. 2011 Dec; 4(4): 147-51.

Bagikan artikel ini