Tips Kesehatan
Skoliosis merupakan salah satu kelainan tulang belakang yang membuatnya membentuk huruf C atau S. kondisi ini dapat dialami oleh pria atau wanita, akan tetapi wanita memiliki risiko yang lebih buruk. Apabila tidak segera ditangani, maka kondisi ini dapat menyebabkan terjadinya kelumpuhan bahkan dapat mengganggu kinerja paru-paru.
Lalu apa yang menyebabkan skoliosis dapat terjadi? Sebenarnya, sebagian besar kasus kelainan tulang belakang ini tidak diketahui apa penyebab pastinya. Akan tetapi, ada beberapa kondisi kesehatan yang dipercaya merupakan penyebab skoliosis ini dapat terjadi. Berikut ini penjelasan mengenai kondisi tertentu yang menyebabkan skoliosis dalam terjadi.
Penyebab skoliosis yang pertama yaitu masalah neuromuskular atau kondisi yang mana terjadi gangguan pada fungsi saraf dan otot dalam tubuh. Salah satu contoh neuromuskular yang menyebabkan skoliosis yaitu cerebral palsy atau gangguan pada gerakan tubuh yang berkaitan dengan refleks abnormal. Penderita cerebral palsy akan merasa lemas dan kaki pada anggota gerak ketika melakukan gerakan yang tidak terkendali. Karena adanya gangguan gerak inilah yang bisa memicu terjadinya skoliosis
Kondisi yang dapat menyebabkan terjadinya skoliosis yang selanjutnya yaitu osteoporosis atau kondisi pengeroposan tulang. Ketika seseorang mengalami osteoporosis, maka pembentukan tulang baru sangatlah lambat. Pada akhirnya kondisi ini menyebabkan tulang menjadi mudah patah. Area tulang yang paling rawan patah yaitu area tulang belakang. Kondisi inilah yang membuat tulang belakang melengkung atau yang lebih dikenal dengan skoliosis
Penyebab skoliosis yang perlu Anda ketahui terakhir yaitu malformasi tulang belakang. Hal ini karena seorang yang mengalami kondisi ini akan membuat pertumbuhan satu area tulang belakang menjadi lebih lambat. Tentu saja kondisi ini akan membuat tulang dapat melengkung atau bengkok ke arah samping. Pada umumnya, kondisi ini dialami sejak lahir dan baru dapat terdeteksi ketika telah memasuki usia remaja.
Baca Juga: 7 Kebiasaan yang Bahaya bagi Tulang Belakang Ini Harus Segera Dihentikan
Setelah Anda mengetahui berbagai penyebab skoliosis, Anda juga perlu tahu apa saja gejala yang umum ditimbulkan. Tujuan mengetahui gejala ini agar Anda dapat segera memeriksakannya ke dokter sebelum hal yang buruk terjadi. Berikut ini beberapa gejala skoliosis yang perlu Anda perhatikan.
Tulang belakang terlihat seperti huruf S atau C.
Bahu tidak rata atau tidak sejajar.
Tubuh yang condong ke salah satu sisi.
Panggul yang tinggi sebelah.
Salah satu tulang belikat terlihat mencuat.
Sakit punggung
Sesak napas
Tahukah Anda, ternyata skoliosis tidak satu jenis saja. Berikut ini akan dijelaskan berbagai jenis penyakit skoliosis.
Jenis skoliosis yang pertama yaitu skoliosis idiopatik. Jenis skoliosis ini umumnya terjadi pada anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan. Kondisi ini banyak ditemukan pada anak usia 10 hingga 18 tahun.
Skoliosis kongenital merupakan jenis skoliosis yang banyak dialami oleh bayi yang baru lahir. Terjadinya kondisi ini bisa disebabkan karena janin tidak dapat mengembangkan vertebra secara sempurna ketika di dalam kandungan.
Jenis skoliosis yang satu ini banyak ditemukan pada orang dewasa yang sebelumnya pernah mengalami skoliosis. Hal ini terjadi karena usia dapat membuat tulang belakang menjadi aus sehingga tulang belakang pun dapat bengkok.
Skoliosis sindromik merupakan kelainan tulang belakang yang terjadi karena adanya sindrom tertentu yang dialami oleh penderita. Beberapa sindrom yang menyebabkan skoliosis ini yaitu sindrom Beale, Sindrom Retts, serta gangguan jaringan ikat.
Jenis skoliosis yang perlu Anda ketahui yang terakhir yaitu skoliosis neuromuskular. Seperti namanya, skoliosis ini disebabkan karena adanya gangguan pada sistem otot dan sistem saraf. Salah satu contoh penyakitnya yaitu spina bifida dan cerebral palsy.
Demikianlah informasi mengenai seluk beluk skoliosis dari penyebab hingga berbagai jenisnya. Apabila Anda mengalami beberapa gejala skoliosis yang telah disebutkan, sebaiknya segeralah untuk ditangani agar tidak menyebabkan hal yang lebih buruk lagi. Selain itu, penuhi asupan vitamin D Anda agar tulang tetap sehat.
Cukup sekian informasi yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.
Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.
Baca Juga: Pentingnya Mengetahui Cara Menjaga Kesehatan Tulang Sejak Dini!
Sumber:
1. Mayo Clinic. 2021. Scoliosis.
2. Johson, Shannon. 2021. Everything You Need to Know About Scoliosis.
3. Dumain, Teresa. 2019. Scoliosis.
Anda mungkin juga tertarik