Mengenal Lebih Dalam ADHD pada Orang Dewasa

Ditinjau oleh dr. Nanda L Prasetya, MMSc • 23 Dec 2020

Bagikan

Mengenal Penyebab & Gejala ADHD Pada Orang Dewasa

Gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (ADHD) adalah salah satu gangguan mental yang paling umum ditemukan pada anak-anak. ADHD juga ditemui pada banyak orang dewasa. Anak-anak dengan ADHD dapat merasa kesulitan memperhatikan, mengendalikan perilaku impulsif (bertindak tanpa memikirkan dampaknya), atau terlalu aktif.

Beberapa orang dengan ADHD memiliki gejala yang lebih sedikit seiring bertambahnya usia, tetapi beberapa orang dewasa masih memiliki gejala utama yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.

Pada orang dewasa, gejala utama ADHD adalah kesulitan memperhatikan, impulsif dan gelisah. Gejala ADHD bervariasi dari ringan hingga berat. Banyak orang dewasa dengan ADHD tidak menyadari kondisi mereka.

Gejala ADHD Pada Orang Dewasa

Gejala ADHD pada orang dewasa antara lain:

  • Impulsif
  • Tidak dapat menentukan prioritas
  • Manajemen waktu yang buruk
  • Kesulitan berfokus pada tugas
  • Kesulitan multitasking
  • Kesulitan mengikuti dan menyelesaikan tugas
  • Aktivitas berlebihan
  • Perencanaan yang buruk
  • Perubahan suasana hati yang sering
  • Toleransi frustrasi yang rendah
  • Mudah marah
  • Kesulitan mengatasi stres

Diagnosis ADHD pada orang dewasa mungkin sulit karena gejala ADHD tertentu serupa dengan yang kondisi lain, seperti kecemasan atau gangguan mood. Sebagian besar orang dewasa dengan ADHD juga memiliki minimal satu kondisi kesehatan mental lainnya, seperti:

  • Gangguan kepribadian, yakni kondisi di mana seseorang berbeda secara signifikan dari rata-rata orang dalam hal cara berpikir, merasakan, atau berhubungan dengan orang lain
  • Gangguan bipolar, yakni suatu kondisi yang mempengaruhi suasana hati
  • Obsesif kompulsif (OCD), yakni suatu kondisi yang menyebabkan pikiran obsesif dan perilaku kompulsif

Baca Juga: Merasa Alami Mental Breakdown? Pahami Ciri-ciri dan Cara Mengatasinya

Penyebab ADHD

Penyebab pasti ADHD masih belum jelas dan masih terus diteliti. Faktor-faktor yang mungkin terlibat dalam perkembangan ADHD meliputi:

  • Lingkungan. Faktor lingkungan tertentu dapat meningkatkan risiko, seperti paparan timbal pada anak.
  • Genetik. ADHD dapat diturunkan dari keluarga. Penelitian juga menunjukkan bahwa gen memiliki peran.
  • Masalah perkembangan. Masalah dengan sistem saraf pusat pada saat-saat krusial dalam perkembangan anak dapat berkontribusi bagi perkembangan ADHD. 

Risiko ADHD dapat meningkat jika:

  • Bayi prematur
  • Memiliki kerabat dekat, seperti orang tua atau saudara kandung, yang memiliki ADHD atau gangguan kesehatan mental lainnya
  • Ibu yang merokok, mengonsumsi alkohol, atau menggunakan obat-obatan selama kehamilan
  • Terpapar racun seperti timbal yang terutama ditemukan pada cat dan pipa

 

Cukup sekian informasi yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.

Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.

Baca Juga: Meditasi Mindfulness: Manfaatnya bagi Kesehatan Mental

Referensi
  1. Centers for Disease Control and Prevention. What is ADHD? [Internet]. 2020 Apr 8 [cited 2020 Jul 26].
  2. American Psychiatric Association. What is ADHD? {Internet}. 2017 Jul [cited 2020 Jul 26].
  3. Mayo Clinic. Adult attention-deficit/hyperactivity disorder (ADHD) [Internet]. 2019 Jun 22 [cited 2020 Jul 26].
  4. National Health Service. Symptoms of attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) [Internet]. 2018 May 30 [cited 2020 Jul 26].
Bagikan artikel ini