ASD Adalah Kepanjangan dari Autisme Spectrum disorder, Berikut Ini Cirinya

Ditinjau oleh dr. Alvin Saputra • 04 Mar 2022

Bagikan

autiesme

Autisme Spectrum disorder atau disingkat menjadi ASD adalah suatu kondisi yang berkaitan dengan perkembangan otak dan saraf pada manusia. Di mana perkembangan saraf serta sensor motorik mengalami masalah dan berdampak pada beberapa aspek, terutama aspek psikis dan perilaku. ASD umumnya dialami sejak dini sehingga tidak sedikit anak-anak yang mengalami autisme. Gejala ASD bisa semakin berkembang hingga usia dewasa bahkan bisa seumur hidup.

Penyebab Autisme Spectrum disorder (ASD)

Berdasarkan hasil penelitian ilmiah tentang ASD, penyebab ASD terbagi dalam dua kategori, yaitu faktor genetika atau keturunan dan faktor lingkungan. Pada faktor genetika, ASD disebabkan karena adanya kelainan genetik saat bayi dalam usia kandungan. Kelainan genetik tersebut bisa berawal dari beberapa gen yang berbeda. Tidak hanya itu, kelainan genetik juga dipengaruhi karena terjadinya perubahan genetik (mutasi). 

Sedangkan pada faktor lingkungan, gejala ASD bisa terjadi sejak dalam masa kehamilan karena ibu hami mengonsumsi obat-obatan tertentu dan menimbulkan komplikasi yang berdampak pada kandungannya. Selain itu, faktor lingkungan lain seperti infeksi virus dan paparan bahan kimia bisa menyebabkan ASD. Bahkan pada beberapa kasus, polusi udara yang mengandung emisi gas buang dan zat berbahaya lain juga bisa menjadi salah satu penyebab ASD.

Ciri-Ciri Autisme Spectrum disorder (ASD)

Secara umum anak tampak berkembang dengan normal sejak lahir sampai usia tahun pertama. Namun biasanya mulai dari periode regresi antara usia 18 hingga 24 bulan, ciri-ciri ASD bisa terlihat pada anak yang mengalaminya. Gejala atau ciri-ciri beserta tingkat keparahan ASD bisa bervariasi pada setiap penderita. Hal ini tergantung pada kondisi yang mempengaruhinya. Beberapa ciri-ciri ASD adalah sebagai berikut: 

  1. Masalah dalam Berkomunikasi

Seseorang yang mengalami ASD, baik itu anak-anak maupun orang dewasa akan memiliki masalah dalam keterampilan komunikasi. Mulai dari komunikasi secara verbal serta komunikasi non verbal. Seperti gagal merespon ketika diajak bicara atau tampak tidak mendengar dan memiliki kontak mata yang kosong dengan ekspresi wajah yang datar. Ia juga biasa berbicara dengan kaku dan menggunakan kata yang diulang-ulang.  

  1. Masalah dalam Interaksi Sosial

ASD akan membuat penderitanya mengalami masalah dalam interaksi sosial, sehingga penderitanya terlihat asyik dengan dunianya sendiri. Apalagi dalam kehidupan berkelompok, penderita ASD mungkin akan merasa tidak nyaman berbaur dengan orang-orang (kelompok sosial) dan lingkungan di sekitarnya sehingga cenderung lebih pasif dengan tidak memulai atau melanjutkan percakapan dalam interaksi sosial. Ia hanya akan melakukan interaksi secara terbatas.

  1.  Gangguan Pola Perilaku

Gangguan pola perilaku juga termasuk dalam ciri-ciri ASD. Penderita ASD bisa melakukan gerakan yang berulang seperti mengayun, berputar, dan menepukkan tangan. Bahkan ia juga bisa melakukan tindakan yang membahayakan diri sendiri, misalnya menggigit bagian tubuhnya, hingga membenturkan kepala. Selain itu penderita ASD biasanya sering memperhatikan objek-objek tertentu dengan fokus dan detail, tetapi tidak memahami fungsi dari objek tersebut.  

  1.  Emosional yang Tidak Terduga

Seseorang yang mengalami ASD akan memiliki reaksi emosi dengan tingkat emosional yang tidak terduga atau tidak menentu. Ia biasanya tidak mengungkapkan emosi atau perasaannya dengan baik sesuai dengan apa yang dirasakan. Dengan begitu, Ia juga akan sulit untuk menyadari dan memahami perasaan orang lain, meskipun terhadap orang terdekatnya. Oleh sebab itu kestabilan emosi pada penderita ASD bisa mudah berubah.

  1.  Kreativitas yang Minim

Kreativitas yang minim merupakan ciri-ciri ASD yang berawal dari ciri-ciri diatas. Seorang penderita ASD kesulitan berkomunikasi serta berinteraksi sosial, lalu mengalami gangguan pola perilaku dan emsional. Kondisi tersebut bisa menyebabkan penderitanya menjadi kurang kreatif dalam melakukan beberapa hal karena tidak bisa berekspresi dengan baik berdasarkan apa yang diinginkan dan apa yang terjadi di sekitarnya.

ASD adalah suatu kondisi yang perlu diwaspadai karena jika ciri-ciri ASD telah terlihat sejak dini, tetapi terus dibiarkan, saat dewasa tingkat keparahannya bisa terus berkembang. Anak-anak yang mengalami ASD perlu perhatian dan pendampingan lebih dari orang tua serta lingkungannya. Selain itu penderita ASD juga dianjurkan untuk melakukan beberapa metode terapi agar gejala ASD bisa terus diminimalkan dan tidak menimbulkan resiko lain yang berbahaya.

Cukup sekian informasi yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.

Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.

Baca Juga: Orang Tua Wajib Tahu, Ini Ciri-Ciri Bayi Autis

Ingin penjelasan lebih detail oleh dokter? Pesan konsultasi sekarang!

Doctor

Spesialis Saraf

Mulai dari IDR 150.000

Pesan Sekarang
Referensi

Mayo Clinic. Autisme Spectrum disorder. 2018. Available at: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/autism-spectrum-disorder/symptoms-causes/syc-20352928. (Accessed 20 January 2022)

Cherney, Kristeen. Everything You Need to Know About Autisme Spectrum disorder (ASD). 2021. Available at:  https://www.healthline.com/health/autism#symptoms. (Accessed 20 January 2022)

Bagikan artikel ini    

Ingin penjelasan lebih detail oleh dokter? Pesan konsultasi sekarang!

Doctor

Spesialis Saraf

Mulai dari IDR 150.000

Pesan Sekarang