Lahir pada tahun 2010 sampai 2025, generasi alpha merupakan mereka yang lahir pada rentang waktu 2010 sampai dengan 2025. Dimana secara garis besar, mereka yang masuk ke kategori ini adalah mereka yang lahir pada abad 21 sesudah generasi Z. Diketahui bahwa pada setiap minggu terdapat dua setengah juta anggota generasi alpha yang lahir. Bahkan, pada 2025 diperhitungkan bahwa ada dua miliar anggota generasi alpha.
Mereka yang lahir pada generasi alpha ini mempunyai karakteristik khas, seperti bagaimana cara mereka berinteraksi dan seperti apa cara mereka belajar. Oleh karena itu, orang tua dan juga pendidik haruslah memahami dengan benar bagaimana generasi alpha berperilaku dan bersikap. Mengenali generasi alpha dan cirinya menjadi salah satu cara yang harus pendidik dan orang tua pahami.
Baca juga: Begini Cara Mendidik Generasi Alpha di Tengah Kemajuan Teknologi
Di bawah ini adalah generasi alpha dan cirinya yang bisa Anda pahami dan kenali.
Generasi alpha dan cirinya yakni belajar melalui IOT atau internet of toys. Adanya tren teknologi menggunakan gadget, menjadikan generasi ini sudah tidak asing dengan teknologi dan internet. Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang menggunakan gadget, dapat mengubah persepsi atau pandangan mereka mengenai kecerdasan ketika bersekolah. Anak cenderung akan mengartikan kecerdasan sebagai sebuah kemampuan menghafal. Akan tetapi, belum diketahui bagaimana dampak atau konsekuensi yang akan terjadi kedepannya.
Generasi alpha merupakan mereka yang lahir pada era keberagaman suku, agama, ras, kebudayaan, status sosial, dan juga kemajuan teknologi. Adanya keberagaman tersebut membuat generasi alpha ini dapat menerima perbedaan dengan lebih terbuka. Mereka yang lahir pada era digital ini, dipengaruhi oleh perubahan yang sangat cepat.
Dimana mereka juga akan mengalami evolusi atau perubahan dalam hal berpikir. Generasi alpha mempunyai potensi membawa pembaruan dalam kehidupan sosial serta memajukan masyarakat di sekitarnya. Generasi alpha yang hidup dalam keanekaragaman, menjadi memiliki sifat untuk mempertahankan jati diri dan juga lebih siap dalam mengembangkan soft skill.
Selanjutnya, generasi alpha mempunyai opini dan pemikiran yang kuat. Sebuah penelitian menemukan bahwa generasi alpha dapat bersikap adil kepada semua orang. Dimana secara garis besar, generasi alpha dinilai dapat menjaga diri supaya tetap aman di sekolah, menjaga dan merawat lingkungan, serta berbagi makanan dengan orang lain.
Bukan itu saja, generasi alpha juga dapat berlaku adil terhadap semua orang, tanpa memandang ras dan jenis kelamin. Hal ini tentu saja menunjukkan bahwa generasi alpha mempunyai opini dan juga pemikiran yang kuat tentang keadaan dunia sekarang ini.
Generasi alpha terus mengalami perubahan, berbeda dengan generasi sebelumnya. Generasi alpha dan cirinya adalah cenderung lebih individulistis serta tidak dominan. Saat seseorang menemukan cara untuk memperkirakannya, maka generasi alpha telah menunjukkan perilaku atau tindakan baru.
Generasi alpha dan cirinya adalah mereka yang tidak suka dibatasi dengan aturan. Mereka memiliki energi yang sulit ditahan sebab dunia digital mengoneksikan mereka dengan pandangan tak terbatas. Hal tersebut yang membuat generasi alpha lebih menyukai kebebasan untuk berekspresi.
Generasi alpha lebih banyak melakukan interaksi melalui media sosial dan terkoneksi sepanjang hari, baik itu dengan teman atau rekannya. Akan tetapi, hal tersebut menyebabkan munculnya kecemasan tentang masalah privasi. Dimana banyaknya mereka disukai secara online juga bisa menimbulkan masalah nantinya.
Orang tua wajib memperhatikan jejak digital sang anak, agar tidak menyebabkan masalah yang merugikan bagi masa depan sang anak. Sangat berbeda dari generasi sebelumnya, dimana konten yang diunggah orang tua belum menjadi masalah yang besar. Orang tua memiliki peran dalam membimbing anak dalam penggunaan internet dan perangkat atau gadget bagi sang anak.
Karakteristik dari sebuah generasi akan sangat dipengaruhi oleh budaya, politik, dan peristiwa yang terjadi pada periode generasi itu sendiri. Seperti misalnya, dari awal generasi alpha dikelilingi oleh beragam teknologi digital. Sehingga, generasi Z menjadi generasi yang paling melek terhadap keberadaan teknologi.
Memiliki pertanyaan? Anda bisa berkonsultasi lewat video call langsung dengan dokter terkait di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Playstore.
https://cnda.condenast.co.uk/wired/UnderstandingGenerationAlpha.pdf
https://www.parents.com/parenting/better-parenting/style/who-is-generation-alpha/
https://www.parents.com/parenting/better-parenting/style/generation-names-and-years-a-cheat-sheet-for-parents/
https://www.ferris.edu/HTMLS/administration/president/DiversityOffice/Definitions.htm
http://www.questjournals.org/jrhss/papers/vol6-issue1/C610919.pdf
https://funacademy.fi/collaboration-as-a-life-skill/
https://mccrindle.com.au/insights/blog/make-way-for-gen-alpha/
https://www.psychologytoday.com/sg/blog/parenting-new-generation/201910/generation-anxious
https://www.theatlantic.com/family/archive/2020/02/generation-after-gen-z-named-alpha/606862/
https://parenting.firstcry.com/articles/generation-alpha-characteristics-and-parenting-tips/
https://www.keystoneacademic.com/news/getting-to-know-generation-alpha-10-takeaways-for-higher-ed
https://www.aecf.org/blog/what-is-generation-alpha#:~:text=The%20term%20Generation%20Alpha%20refers,the%20generation%20after%20Gen%20Z.
Anda mungkin juga tertarik