Apa itu Pap Smear, Manfaat Serta Risiko

Ditinjau oleh dr. Juliana Ng • 14 Feb 2022

Bagikan

PAP Smear

Pap smear adalah prosedur screening guna melihat potensi kanker serviks. Prosedur ini juga biasa disebut pap test, yang mana bisa juga digunakan untuk melihat adanya lesi prakanker pada serviks.

Pap smear dilakukan dengan mengambil sebagian kecil sel-sel di lapisan terluar serviks, yang kemudian diperiksa menggunakan mikroskop untuk mengetahui apakah sel itu normal atau telah mengalami perubahan.

Pap smear dilakukan wanita terutama yang berusia 21 sampai 65 tahun, karena dianggap aktif melakukan hubungan seksual. Pap smear disarankan dilakukan tiga tahun sekali untuk mendeteksi dini adanya sel kanker serviks. Kanker serviks sendiri disebabkan oleh infeksi Human Papilloma Virus (HPV), yang biasa ditularkan dari hubungan seksual atau kontak kulit. Ada lebih dari 100 tipe HPV, 40 diantaranya ditularkan melalui aktivitas seksual.

Baca juga: Manfaat Vaksin HPV dan Kapan Waktu yang Tepat

Manfaat pap smear

Pap smear dapat memberikan informasi apabila terjadi perubahan sel normal menjadi sel kanker, sehingga dapat membantu dokter dan pasien untuk menentukan langkah pengobatan selanjutnya. Tujuan lainnya adalah mendeteksi dini kanker serviks, bahkan sebelum timbulnya gejala karena pengobatan yang dilakukan pada stadium dini dapat meningkatkan peluang hidup dibandingkan apabila terdeteksi pada stadium lanjut.  

Baca juga: Pemeriksaan Mammografi untuk Deteksi Kanker Payudara

Risiko melakukan pap smear

Pemeriksaan pap smear umumnya tidak menimbulkan efek samping pada wanita. Namun, beberapa wanita mungkin akan merasa tidak nyaman ketika dokter memasukkan alat spekulum atau cocor bebek. Kasus yang jarang terjadi bisa berupa timbulnya sedikit peradarahan atau kram perut saat menstruasi. Bila terjadi, efek ini bersifat sementara dan dapat hilang dengan sendirinya.

 

Disebutkan bahwa akurasi pap smear hampir 100 persen meski terkadang sel kanker yang tidak normal bisa luput dari mata dokter patologi klinik saat melihatnya di bawah mikroskop. 

Wanita yang mengidap HIV yang memiliki gangguan sistem kekebalan tubuh atau riwayat penyakit menular seksual lainnya memiliki risiko tinggi mengidap kanker serviks. Maka dari itu, disarankan untuk melakukan pemeriksaan pap smear ini lebih sering, yakni setiap satu tahun sekali. 

Cukup sekian informasi yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.

Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.

Baca Juga: Salah Satu Organ Penting dalam Sistem Reproduksi, Ini Fungsi Serviks yang Perlu Anda Ketahui

Referensi
  1. Mayo clinic, Pap smear
  2. WebMD, Pap smear
  3. MedicineNet
  4. Who.int, cancer detection
  5. Who.int, medical devices
Bagikan artikel ini