Libido Meningkat Bukan Karena Objek Seksual, Fetish Adalah?

Ditinjau oleh dr. Alvin Saputra • 18 Nov 2021

Bagikan

Fetish, Meningkatnya Libido Bukan Karena Objek Seksual

Pada sebagian orang, gairah seksual atau libido timbul dari objek-objek ataupun hal-hal yang bersifat seksual. Hal-hal inilah yang kemudian mendorong seseorang untuk melakukan aktivitas seksual tertentu.

Namun, pada sebagian orang lainnya, libido ini timbul tidak dari objek ataupun hal-hal bersifat seksual. Bahkan pada beberapa kasus, ketertarikan yang tidak umum ini dapat bersifat cukup ekstrem. 

Hal ini kemudian dikenal sebagai fetish. Namun sebenarnya apa itu fetish, kapan seseorang dikatakan memiliki fetish, dan apa saja hal yang dapat menyebabkan terjadinya fetish ini? Untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan tersebut, simak terus penjelasan mengenai fetish berikut ini.

Apa Itu Fetish?

Menurut Psychology Today, fetish adalah sebuah ketertarikan seksual yang bersifat intens, terhadap suatu objek, ataupun bagian tubuh yang secara tradisional tidak dipandang sebagai seksual. Berasal dari bahasa Portugis, feitico, makna istilah fetish adalah daya tarik yang bersifat obsesif. 

Mereka yang memiliki fetish ini menganggap beberapa bagian tubuh non-genital memiliki ketertarikan tertentu secara seksual. Meskipun bisa dibilang normal, perilaku fetish ini dapat dianggap mengganggu dan dapat dikategorikan sebagai gangguan, apabila bersinggungan dengan  fungsi seksual normal dan juga fungsi sosial. 

Dalam hal ini, Anda mungkin sudah sering mendengar beberapa perilaku fetish yang bersifat cukup meresahkan dan merugikan beberapa pihak, seperti pada kasus pemilik fetish terhadap orang yang dibungkus dengan kain jarik ataupun fetish terhadap seragam siswa.

Berkaitan dengan ini, seseorang yang memiliki fetish tersebut bisa menghalalkan segala cara untuk memuaskan gairah seksualnya tersebut. Lantas kapan seseorang dapat dikatakan memiliki fetish tertentu? Berikut ini adalah penjelasan mengenai gejalanya.

Baca Juga: Mengenal Penyakit Seksual Berbahaya, STD Adalah ...

Gejala Gangguan Fetish

Perilaku seksual seseorang yang memiliki gangguan fetish biasanya sering berpusat pada objek atau bagian tubuh yang menjadi ketertarikannya. Pada orang yang memiliki gangguan fetish, mungkin aktivitas seksual dapat berlangsung secara normal dengan pasangannya. 

Namun, pada banyak kasus, seseorang dengan fetish tertentu hanya bisa merasa terangsang dan bahkan mencapai orgasme ketika menggunakan objek ataupun bagian tubuh yang menjadi ketertarikannya.

Dalam hal ini, seseorang dengan gangguan fetish sangat mungkin merasa malu dan tertekan karena ketidakmampuannya dalam merasakan gairah dari rangsangan seksual pada umumnya.

Berdasarkan panduan dari The Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM), kriteria gangguan fetish adalah sebagai berikut.

  • Memiliki fantasi, dorongan, ataupun perilaku seksual yang intens dan berulang paling tidak selama 6 bulan lamanya, menyangkut ketertarikan seksual terhadap benda-benda mati (seperti contoh pakaian wanita ataupun sepatu), maupun terhadap bagian tubuh non-genital tertentu (seperti kaki, ketiak dan lainnya).

  • Fantasi, dorongan, atau perilaku seksual ini menyebabkan penderitaan yang cukup signifikan, dalam artian dapat mempengaruhi kehidupan sosial, pribadi, ataupun pekerjaan.

  • Benda-benda yang menyebabkan adanya rangsangan seksual dalam hal ini bukanlah merupakan benda-benda yang dirancang untuk menunjang aktivitas seksual seperti vibrator, sex toy, dan lainnya.

Penyebab Gangguan Fetish

Hingga saat ini, belum ada hal yang pasti mengenai penyebab terjadinya gangguan fetish pada seseorang. Meskipun begitu, biasanya fetish ini terjadi pada saat pubertas, atau bahkan sebelumnya. 

Menurut beberapa ahli, gangguan fetish bisa saja berkembang dari pengalaman di masa kanak-kanak. Dalam hal ini, seorang anak bisa saja secara tidak sengaja menjadi saksi ataupun mengamati perilaku seksual yang tidak pantas.

Karena hal itulah, anak tersebut kemudian meniru perilaku ini yang pada akhirnya menyebabkannya kehilangan perilaku seksual yang normal, dan juga mencari gairah seksual dengan cara-cara yang tidak begitu diterima secara sosial. 

Selain itu, pada pria penyebab lainnya dari gangguan fetish adalah berasal dari hilangnya potensi, keraguan akan kejantanannya, menerima penolakan, penghinaan, serta mengalami ketakutan tertentu akan suatu hal.

Berkaitan dengan hal ini, perilaku fetisistik timbul sebagai kontrol atas benda mati tertentu, yang menunjukkan bahwa ia mampu melindungi dirinya sendiri ataupun mengimbangi perasaan ketidakmampuan dan keraguan yang ada dalam diri.

Itulah dia penjelasan mengenai fetish, berikut gejala dan penyebabnya. Apabila Anda ataupun seseorang di sekitar Anda mengalami gangguan fetish, segera lakukan konsultasi untuk mendapatkan penanganan atau solusi yang paling tepat. 

 

Cukup sekian informasi yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.

Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.

Baca Juga: Kondisi Ketertarikan Terhadap Orang Cerdas, Sapiosexual Adalah ...

 

Sumber:

1. Psychology Today. Fetishistic Disorder.

2. Griffiths, Mark D. Survival of the Fetish.

3. Conger, Indigo Stray. 2020. Fetishistic Disorder: Causes & Treatment Options.

Tag :
Bagikan artikel ini