Komedo dan Jerawat, Apa Sebabnya?

Ditinjau oleh dr. Nanda L Prasetya, MMSc • 02 Sep 2020

Bagikan

Kenali Apa Itu Komedo dan Jerawat Beserta Penyebabnya

Apa itu komedo? Komedo ternyata merupakan salah satu dari jenis jerawat. Jerawat dapat ditemukan hampir di mana saja di bagian tubuh. Kondisi ini paling umum berkembang di area wajah, punggung, leher, dada, dan bahu. 

Jenis Jerawat

Berdasarkan jenisnya, jerawat dapat berbentuk komedo (whiteheads, blackheads) dan lesi peradangan lain termasuk papul, pustul, nodul, dan kista.

1. Komedo

Black heads atau komedo terbuka adalah komedo yang memberikan tampilan bintil kehitaman di permukaan kulit akibat adanya proses oksidasi.

Adapun Whiteheads atau komedo tertutup merupakan komedo yang terletak di bawah permukaan kulit sehingga memberikan tampilan bintil putih.

Komedo baik black heads maupun white heads adalah lesi yang paling umum ditemukan pada jerawat. Lesi ini tidak menyebabkan terjadinya bekas luka setelah sembuh.

2. Lesi Peradangan

Lesi peradangan lain lebih cenderung menyebabkan jaringan parut pada kulit setelah sembuh, antara lain:

  • Papula adalah benjolan padat kecil, berwarna merah, yang terbentuk ketika folikel rambut meradang atau terinfeksi.

  • Pustula adalah benjolan berwarna merah yang berisi nanah di ujung puncaknya.

  • Nodula adalah benjolan padat yang lebih besar, disertai rasa nyeri.

  • Kista adalah benjolan besar di bawah kulit yang berisi nanah dan disertai rasa nyeri.

Baca Juga: Manfaat Vitamin C Untuk Hilangkan Bekas Jerawat

Penyebab Jerawat

Jerawat terjadi ketika pori-pori kulit tersumbat oleh minyak, kulit mati, maupun bakteri. Pori pori kulit adalah muara suatu folikel. Folikel merupakan struktur yang terdiri dari rambut dan kelenjar sebaceous (minyak).

Kelenjar minyak melepaskan sebum (minyak). Minyak tersebut merambat ke atas rambut, keluar dari pori-pori, dan menyebar ke permukaan kulit. Sebum menjaga kulit terlumasi dan lembut.

Satu atau lebih masalah dalam proses pelumasan kulit dapat menyebabkan jerawat. Masalah dapat terjadi ketika folikel terlalu banyak memproduksi minyak.

Adanya sel-sel kulit mati yang menumpuk dan menyumbat pori-pori kulit, dan bakteri berkolonisasi di pori-pori sehingga terjadi proses infeksi. Masalah-masalah ini berkontribusi pada pengembangan jerawat. 

Orang-orang paling berisiko mengalami jerawat selama masa pubertas. Selama waktu tersebut, tubuh mengalami perubahan kadar hormon.

Perubahan ini dapat memicu produksi minyak berlebih, yang kemudian mengarah pada meningkatnya risiko jerawat. Jerawat hormonal yang berkaitan dengan pubertas biasanya mereda, atau setidaknya membaik ketika seseorang mencapai usia dewasa.

 

Cukup sekian informasi yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.

Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.

Baca Juga: Atasi Bekas Jerawat Membandel dengan Beberapa Cara Ini!

 

Referensi:

https://www.aad.org/public/diseases/acne-and-rosacea/acne

Tag :
Bagikan artikel ini