Vitamin C Untuk Hilangkan Bekas Jerawat

Ditinjau oleh dr. Nanda L Prasetya, MMSc • 21 Apr 2021

Bagikan

Vitamin C atau ascorbic acid merupakan vitamin yang larut dalam air, yang pending untuk kesehatan tubuh, termasuk untuk kulit mu. Tubuh tidak memproduksi vitamin C, oleh sebab itu kamu perlu mendapatkannya dari luar tubuh, yaitu dari makanan dan suplemen. Vitamin C merupakan antioksidan poten yang dapat menetralisir radikal bebas. Efek antioksidan yang kuat dari vitamin C, sangat bermanfaat untuk kulit. Vitamin C juga memiliki efek anti inflamasi yang sudah teruji, sehingga bermanfaat untuk menyembuhkan jerawat.


Kulit merupakan organ yang sangat banyak menerima radikal bebas dari sinar UV, asap rokok, maupun polusi. Lapisan terluar kulit, yaitu epidermis, harus mengandung vitamin C yang cukup untuk melindungi, membantu proses penyembuhan radang, dan membantu regenerasi sel kulit. Jerawat merupakan kondisi peradangan akibat tersumbatnya kelenjar minyak di permukaan kulit. Karena jerawat merupakan salah satu proses radang yang bisa diperberat oleh stressor lainnya, vitamin C sebagai anti inflamasi memiliki peran untuk mengatasi hal ini.


Bekas Jerawat

Bekas jerawat terbentuk setelah peradangan pada kelenjar minyak sudah dapat diatasi, sehingga jerawat mengempis. Meredanya peradangan kelenjar minyak seringkali menyisakan bekas berupa bercak kemerahan, kehitaman, atau bahkan lapisan kulit yang menebal, yang sering kita sebut sebagai bekas jerawat. 


Bekas jerawat biasanya terbentuk ketika proses penyembuhan jerawat tidak berjalan dengan baik. Tiga jenis bekas jerawat yang paling umum ditemui adalah atrofi kulit, hipertrofi kulit, dan keloid. Atrofi terjadi karena sebagian jaringan kulit, terutama yang mengandung kolagen rusak. Hipertrofi dan keloid terjadi karena produksi berlebihan kolagen, sehingga kulit tampak menebal atau bahkan membentuk tonjolan (keloid).


Vitamin C Mengatasi Bekas Jerawat

Vitamin C dapat meningkatkan sintesis alami kolagen dalam tubuh, termasuk di kulit. Kolagen merupakan protein yang berperan dalam mempertahankan struktur dan integritas jaringan kulit, sehingga kulit tampak sehat dan lembab. Karena efeknya yang dapat meningkatkan sintesis kolagen, vitamin C dapat membantu menghilangkan bekas jerawat jenis atrofi.


Sebuah penelitian yang berlangsung selama 4 minggu pada 30 wanita dengan bekas jerawat jenis atrofi yang diberikan terapi microneedling ditambah pemberian krim vitamin C 15% seminggu sekali menunjukkan hasil penyembuhan bekas jerawat yang lebih cepat dibanding dengan yang tidak diberikan tambahan krim vitamin C.


Telah dikenal terapi lainnya untuk mengatasi bekas jerawat jenis atrofi, seperti penggunaan peeling berbahan kimia, dermabrasion, dan terapi laser. Terapi ini memiliki prinsip yang sama, yaitu bertujuan merusak bagian epidermis yang sudah rusak, dan merangsang terjadinya proses regenerasi kulit. Pemberian tambahan vitamin C dibuktikan dapat membantu mempercepat dan memaksimalkan proses regenerasi kulit, karena vitamin C dapat merangsang sintesis kolagen. 


Untuk bekas jerawat tipe hipertrofi dan keloid tidak disarankan pemberian krim vitamin C, karena vitamin C akan merangsang sintesis kolagen, yang kemungkinan akan memperparah kondisi hipertrofi yang terjadi. Untuk bekas jerawat tipe ini, terapi lain seperti pemberian gel silikon untuk menghidrasi kulit yang mengalami hipertrofi, atau dengan injeksi steroid untuk mengurangi volume jaringan kulit yang menebal.


Manfaat lainnya dari Vitamin C terhadap Kulit

Vitamin C memiliki manfaat lainnya untuk kesehatan kulit. Yang pertama, ia dapat memperbaiki hiperpigmentasi pada kulit. Hiperpigmentasi kulit merupakan area gelap yang terbentuk akibat jerawat, sinar UV, atau luka. 


Pengaplikasian vitamin C dapat mengurangi hiperpigmentasi karena vitamin C mengintervensi enzim tirosinase, yang bertanggung jawab untuk produksi melanin, yang merupakan penghasil pigmen warna pada kulit. Jika enzim ini dihambat, maka proses produksi melanin berlebihan yang menyebabkan terbentuknya hiperpigmentasi dapat mereda. Mekanisme kerja anti hiperpigmentasi ini juga menjadi dasar teori bahwa vitamin C dapat mencerahkan kulit. 



Referensi:

  1.  Pullar JM, Carr AC, Vissers MCM. The Roles of Vitamin C in Skin Health. Nutrients. 2017;9(8):866. Published 2017 Aug 12. doi:10.3390/nu9080866

  2. Al-Niaimi F, Chiang NYZ. Topical Vitamin C and the Skin: Mechanisms of Action and Clinical Applications. J Clin Aesthet Dermatol. 2017;10(7):14-17.

  3. Kravvas G, Al-Niaimi F. A systematic review of treatments for acne scarring. Part 1: Non-energy-based techniques. Scars Burn Heal. 2017;3:2059513117695312. Published 2017 Mar 30. doi:10.1177/2059513117695312

  4. Abdullah M, Jamil RT, Attia FN. Vitamin C (Ascorbic Acid) [Updated 2020 Nov 30]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020 Jan-.

  5. Lobo V, Patil A, Phatak A, Chandra N. Free radicals, antioxidants and functional foods: Impact on human health. Pharmacogn Rev. 2010;4(8):118-126. doi:10.4103/0973-7847.70902

    Wang K, Jiang H, Li W, Qiang M, Dong T, Li H. Role of Vitamin C in Skin Diseases. Front Physiol. 2018;9:819. Published 2018 Jul 4. doi:10.3389/fphys.2018.00819

Bagikan artikel ini