Kesehatan Mental
Penyakit psikosomatik adalah istilah yang mungkin jarang terdengar di telinga Anda. Terkadang, ketika orang di sekitar kita dikabarkan sedang mengalami suatu penyakit, kita pun menjadi khawatir. Kekhawatiran ini bukan hanya mengenai kesehatan orang tersebut, namun juga mengenai kesehatan kita sendiri.
Bagaimana bila ternyata kita juga mengidap penyakit terminal seperti orang tersebut? Bagaimana bila ternyata kita ternyata memiliki penyakit serius? Apakah kita sebenarnya dalam kondisi sehat walafiat? Kekhawatiran atau ansietas berlebihan ini, bila terus-menerus terjadi, dapat menimbulkan apa yang disebut penyakit psikosomatik.
Penyakit psikosomatik adalah penyakit yang muncul dengan gejala-gejala seperti suatu penyakit serius, namun penyebabnya bukanlah suatu penyakit tertentu. Munculnya penyakit ini justru disebabkan oleh kondisi psikologis seseorang, sehingga menimbulkan gejala mirip suatu penyakit tertentu.
Salah satu faktor yang mendorong terjadinya “penyakit” ini adalah begitu banyaknya berita yang ada. Berita, baik yang buruk maupun yang baik, yang nyata maupun yang fiktif, dapat menyebabkan kekhawatiran muncul.
Salah satunya dengan keberadaan mesin pencari Google, yang dapat memberikan kita berbagai informasi. Namun, tak dipungkiri, keberadaannya pula dapat menimbulkan kebanjiran informasi yang seakan-akan tidak berhenti.
Baca Juga: Termasuk Salah Satu Gangguan Mental, Kecemasan Adalah?
Gejala-gejala dari penyakit psikosomatik ini biasanya berbeda-beda untuk setiap orang, namun beberapa yang umum ditemui misalnya adalah kekhawatiran berlebihan akan kesehatan sampai mengganggu kehidupan sehari-hari.
Terus-terusan memeriksa tubuh untuk benjolan atau keanehan lainnya, merasakan adanya rasa kebas berlebihan, terus-terusan membutuhkan penghiburan dari orang lain, serta melakukan berbagai tes kesehatan yang tidak dibutuhkan.
Pada kondisi “penyakit” ini, maka terdapat suatu lingkaran yang seakan-akan tidak dapat diputuskan. Hal ini dimulai dengan adanya berbagai sensasi yang tidak pernah dirasakan sebelumnya, misalnya kram otot, sesak napas, adanya benjolan baru, atau pusing.
Lalu, mulailah persepsi berlebihan mengenai penyakit itu, seperti gejala yang berlangsung terlalu lama, lebih sakit dari sebelumnya, dan lain sebagainya. Mulailah muncul kekhawatiran.
Setelah muncul kekhawatiran, maka akan muncul kesimpulan akan penyakit yang kelihatannya kita miliki, lalu kita pun akan memeriksa hal yang sama terus-menerus. Yang perlu Anda lakukan ketika Anda atau orang-orang terdekat di sekitar Anda mengalaminya adalah dengan menenangkan mereka.
Coba berhenti berusaha untuk mengidentifikasi kelainan di tubuh Anda. Selain itu, jangan menambahi kekhawatiran mereka, namun katakan bahwa sebenarnya Anda tidak memiliki kompetensi untuk memberikan diagnosis.
Stres dan ansietas adalah hal yang sangat nyata, jadi usahakan untuk memberikan ruang dan waktu untuk bersantai sejenak.
Cukup sekian informasi yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.
Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.
Baca Juga: Merasa Tidak Percaya Diri? Berikut Pengertian Insecure Beserta Gejala dan Cara Menanganinya
Referensi:
1. Graybiel AM. Habits, rituals, and the evaluative brain. Annu Rev Neurosci. 2008;31:359-87. doi:10.1146/annurev.neuro.29.051605.112851
2. Olatunji BO, Deacon BJ, Abramowitz JS. Is hypochondriasis an anxiety disorder? British Journal of Psychiatry. Cambridge University Press. 2009;194(6):481–2.
3. Halldorsson B, Salkovskis PM. Why do people with OCD and health anxiety seek reassurance excessively? An investigation of differences and similarities in function. Cogn Ther Res. 2017; 41: 619–31. https://doi.org/10.1007/s10608-016-9826-5
Anda mungkin juga tertarik