Tips Kesehatan
Emfisema merupakan penyakit yang menyerang sistem pernapasan manusia, tahukah Anda apa saja penyebab penyakit emfisema? Pada umumnya penyakit emfisema menyerang seseorang yang berusia di atas 40 hingga 60 tahun dan tidak terjadi secara mendadak. Perlu waktu bertahun-tahun sebelum penyakit emfisema memasuki kondisi yang lebih parah.
Penyakit emfisema merupakan penyakit kronis karena adanya kerusakan pada alveolus yaitu kantong udara kecil yang terdapat pada paru-paru. Kerusakan alveolus akan menyebabkan penderitanya sesak napas, sebab alveolus tidak mampu menjalankan fungsinya sebagai tempat pertukaran oksigen dan karbon dioksida ketika bernapas.
Pada tahap awal perkembangannya, penyakit emfisema tidak menimbulkan gejala khusus. Gejalanya berkembang secara perlahan dan beragam. Berikut beberapa gejala emfisema yang perlu Anda ketahui:
Sesak napas merupakan salah satu gejala penyakit emfisema yang bisa Anda sadari. Sesak napas akan terasa ketika Anda menjalankan aktivitas sehari-hari. Jika Anda mengalami kondisi ini, napas akan terasa pendek dan sulit untuk menghirup napas.
Selain sesak napas, gejala penyakit emfisema yang perlu Anda ketahui selanjutnya adalah batuk berdahak secara terus menerus. Batuk secara terus menerus dengan disertai dahak perlu Anda waspadai. Sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter jika Anda mengalami batuk berdahak dalam rentang waktu yang lama.
Mengi merupakan gejala emfisema yang paling umum terjadi dan dirasakan oleh penderita emfisema. Suara mengi akan terdengar ketika Anda bernapas, dan suaranya menyerupai seperti peluit yang ditiup. Meskipun mengi bisa dirasakan oleh seluruh penderita yang mengalami sakit pernapasan, mengi karena emfisema bisa dibedakan dan biasanya sering muncul setiap Anda menghembuskan napas.
Penurunan berat badan biasanya terjadi ketika penyakit emfisema sudah memasuki tahap serius. Kondisi ini terjadi karena penderita emfisema mengalami peradangan dan peningkatan energi yang dikeluarkan ketika bernapas. Selain itu, penyakit emfisema menyebabkan massa otot menjadi turun, termasuk otot yang berperan dalam sistem pernapasan.
Sianosis merupakan salah satu gejala emfisema yang bisa dilihat pada anggota tubuh penderitanya. Gejala ini bisa Anda lihat pada jari kaki, jari tangan hingga bibir yang berubah warna menjadi kebiruan. Namun gejala ini akan jauh lebih terlihat pada penderita yang memiliki kulit gelap.
Sulit tidur merupakan salah satu gejala emfisema yang sangat mengganggu kualitas hidup penderitanya. Mereka yang mengalami gejala ini cenderung sulit tidur di malam hari dan mengantuk di pagi hari. Tidak hanya mempengaruhi kualitas hidup, sulit tidur bisa menimbulkan berbagai penyakit lainnya seperti sakit jantung.
Baca Juga: Penting untuk Diketahui, Seperti Ini Kondisi Paru-Paru Setelah COVID, dan Cara Memulihkannya
Selain beberapa gejala di atas, Anda juga perlu mengetahui beberapa penyebab penyakit emfisema melalui pembahasan di bawah ini. Agar Anda dan keluarga terhindar dari penyakit emfisema. Berikut beberapa penyebab penyakit emfisema yang perlu Anda ketahui dan hindari, di antaranya:
Salah satu penyebab penyakit emfisema adalah menghirup asap rokok dari perokok aktif. Sedangkan mereka yang menghirup asap rokok dari perokok aktif dikenal dengan nama perokok pasif. Perokok pasif lebih rentan terkena penyakit efisema. Maka dari itu Anda perlu menjaga jarak agar tidak berdekatan dengan perokok aktif agar terhindar dari penyakit emfisema.
Tidak hanya perokok pasif, Anda yang memiliki kebiasaan merokok juga berisiko terkena penyakit emfisema. Ini karena asap rokok yang masuk ke dalam paru-paru mampu menimbulkan kerusakan jaringan paru-paru. Jika kondisi ini terjadi, paru-paru Anda akan mengalami peradangan dan iritasi saluran pernapasan.
Debu dan zat kimia merupakan penyebab penyakit emfisema selanjutnya. Bagi Anda yang tinggal di sekitar lingkungan pabrik yang menghasilkan zat kimia, sebaiknya lebih berhati-hati dan waspada. Gunakan masker ketika berada di luar rumah untuk menghambat debu dan zat kimia masuk ke dalam paru-paru.
Melalui pembahasan di atas, Anda telah mengetahui beberapa gejala dan penyebab penyakit emfisema. Jika Anda mengalami beberapa gejala di atas sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter agar tindakan pengobatan bisa segera dilakukan.
Cukup sekian informasi yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.
Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.
Baca Juga: Inilah Cara Membersihkan Paru-Paru Akibat Rokok Secara Alami
Sumber:
1. Cleveland Clinic: Emphysema. 2019.
2. Mayo Clinic: Emphysema. 2017.
Anda mungkin juga tertarik