Covid-19
Di tengah pandemi yang disebabkan oleh virus Corona ini, banyak yang mengkhawatirkan kondisi paru-paru setelah COVID. Banyak yang mengatakan bahwa pasca COVID, kondisi paru-paru akan mengalami kerusakan dan penurunan fungsi. Apakah hal tersebut benar adanya?
Untuk dapat menjawab pertanyaan tersebut, ada beberapa hal yang perlu Anda ketahui mengenai kondisi paru-paru setelah COVID ataupun ketika terinfeksi COVID itu sendiri. Hal tersebut akan dijelaskan secara rinci pada pembahasan di bawah ini.
Setelah seseorang terinfeksi COVID 19, banyak ahli yang menyarankan pasien untuk kerap melakukan pengecekan kesehatan dengan lebih berkala. Dengan begini, dapat diketahui mengenai masih ada atau tidakkah dampak yang akan dirasakan akibat infeksi virus Corona.
Selain itu, pengecekan secara berkala ini perlu dilakukan untuk mengetahui apakah penyintas COVID mengalami fibrosis paru, sebagaimana yang terjadi pada banyak penyintas COVID lainnya. Kondisi ini akan membuat paru-paru menjadi lebih kaku, sehingga pasien akan mengeluhkan kesulitan dalam bernapas.
Berdasarkan hasil pemantauan dan penelitian yang dilakukan oleh berbagai lembaga, ditemukan bahwa sekitar 1 dari 3 penyintas COVID memiliki risiko menderita kerusakan jangka panjang pada paru-parunya. Hal ini dikuatkan pula sebagaimana yang diungkapkan oleh National Health Service (NHS), yang menyebutkan bahwa sekitar 30% dari pasien yang pernah mengalami COVID sebelumnya, mengalami kerusakan paru-paru.
Lantas apa yang menyebabkan terjadinya kerusakan paru pada pasien yang pernah mengalami COVID ini? Ketika seseorang terinfeksi virus penyebab COVID 19, terjadi peradangan pada paru-paru yang disebabkan oleh virus Corona itu sendiri. Risiko terjadinya peradangan pada paru-paru ini akan semakin meningkat pada mereka yang selama proses perawatan COVID 19 menggunakan alat bantu napas dalam jangka waktu yang lama. Hal ini karena alat bantu napas atau ventilator dapat membuat risiko terjadinya kerusakan jaringan pada paru semakin meningkat.
Cara memulihkan kemampuan paru-paru setelah COVID bisa dilakukan dengan teknik prone. Teknik prone itu sendiri merupakan teknik pernapasan yang dilakukan dengan cara tengkurap yang berfungsi dalam mengatur oksigen yang lebih baik di dalam tubuh. Pada saat melakukan teknik prone, dibutuhkan bantal untuk mengganjal bagian perut. Setelah itu, tariklah nafas sedalam mungkin hingga mengembungkan perut dan tahan beberapa detik sebelum dihembuskan.
Cara memulihkan kemampuan paru-paru setelah COVID bisa dilakukan selanjutnya yaitu teknik deep breathing. Latihan pernapasan yang satu ini bertujuan untuk memulihkan kembali paru-paru yang menggunakan diafragma. Cara melakukan latihan pernapasan deep breathing, yaitu dengan berbaring dan meletakkan tangan di atas perut. Setelah itu tutuplah mulut dan letakkan lidah di langit-langit. Tariklah napas melalui hidung dan fokuslah pada perut yang menggembung. Kemudian hembuskan kembali napas melalui hidung dan ulangi selama 1 menit.
Humming atau bersenandung merupakan salah satu cara yang bisa dilakukan untuk memulihkan paru-paru setelah COVID. Bersenandung sembari menghembuskan napas dapat meningkatkan produksi oksida nitrat yang akan membantu plastisitas dalam dan melebarkan pembuluh darah. Hal inilah yang akan membantu lebih banyak oksigen dialirkan ke seluruh tubuh. Tidak hanya itu, teknik yang satu ini juga bermanfaat untuk mengurangi stress selama proses pemulihan.
Seperti namanya, cara memulihkan kemampuan paru-paru setelah COVID ini dilakukan dengan meniup balon. Walaupun terdengar unik, cara memulihkan paru-paru ini akan sulit dilakukan bagi penyintas COVID yang mengalami gangguan pada paru-parunya. Akan tetapi, latihan pernapasan ini sangat direkomendasikan dalam pemulihan paru-paru setelah COVID.
Cara memulihkan kemampuan paru-paru setelah COVID yang bisa dilakukan terakhir, yaitu dengan teknik coughing. Teknik coughing itu sendiri merupakan latihan batuk yang bertujuan untuk menjaga kesehatan paru. Hal ini karena batuk, maka tubuh memiliki sistem perlindungan terhadap jalannya napas dari zat yang berbahaya.
Demikianlah penjelasan mengenai kondisi paru-paru setelah COVID dan cara untuk memulihkannya. Pada kondisi yang sudah cukup parah, kondisi ini mungkin sudah tidak dapat dipulihkan. Untuk itu, hal yang dapat Anda lakukan hanyalah sebisa mungkin mencegah terinfeksi virus Corona, dengan cara mematuhi protokol kesehatan dan segera melakukan vaksinasi. Hanya dengan cara inilah Anda dapat melawan infeksi virus Corona yang dapat merusak paru-paru.
Cukup sekian informasi yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.
Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.
Baca Juga: Kenali COVID B117, Varian Baru yang Kini Telah Memasuki Indonesia
Sumber:
Johns Hopkins Medicine. COVID-19 Lung Damage.
Lien, Peiting. Coronavirus Recovery: Breathing Exercises.
Cedars Sinai. 2020. Improving Lung Capacity Pre- and Post-COVID-19.
NHS. One third of patients hospitalised with severe COVID-19 still have lung changes after a year.
Anda mungkin juga tertarik