Kenali Gejala, Penyebab, Serta Cara Menangani fraktur Berikut Ini

Ditinjau oleh dr. Alvin Saputra • 06 Oct 2021

Bagikan

Kenali Gejala, Penyebab, Serta Cara Menangani fraktur Berikut Ini

Pernahkah Anda mendengar istilah fraktur? Meskipun jarang terdengar, kondisi yang satu ini mungkin sudah sangat familiar, karena berhubungan dengan kondisi patah tulang. 

Kondisi fraktur atau patah tulang ini dapat terjadi pada siapa saja, di mana saja, kapan saja. Selain itu, bagian tubuh mana pun memiliki risiko terjadinya fraktur ini, mulai dari tulang tangan, tulang kaki, tulang pinggul, tulang rusuk, tulang selangka, dan menyerang tulang rawan lainnya ataupun bagian persendian.

Apa itu fraktur?

Jika diartikan, fraktur dapat dipahami sebagai sebuah kondisi di mana tulang mengalami keretakan, patah, hingga pecah. fraktur dalam hal ini dapat mengubah bentuk tulang seseorang, baik karena terkena tekanan yang kuat, ataupun karena kondisi kesehatan tulang yang menurun. 

Gejala fraktur

Seseorang dapat dikatakan mengalami kondisi fraktur atau patah tulang, mana kala ia merasakan gejala-gejala sebagai berikut:

  • Terjadi pembengkakan pada area patah tulang. Akan tetapi, gejala ini tidak berlaku pada kondisi patah tulang yang terjadi jauh di dalam tubuh, seperti pada tulang paha dan tulang leher.

  • Terjadi perubahan bentuk tulang, baik dalam bentuk sudut tulang yang baru, terjadi rotasi tulang, hingga pemendekan tulang. 

  • Timbul rasa nyeri hebat yang tidak tertahankan pada bagian atau area yang mengalami patah tulang. 

Apabila Anda atau seseorang di dekat Anda mengalami kondisi patah tulang atau fraktur dan merasakan gejala-gejala di atas, maka segeralah hubungi fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan sesegera mungkin. 

Baca Juga: Mengenal Lebih Jauh Mengenai Fraktur Dan Penangannya

Penyebab fraktur

  1. Cedera

Penyebab fraktur yang paling sering dan umum terjadi yaitu karena cedera. Cedera dapat terjadi karena jatuh dari kendaraan, jatuh pada saat beraktivitas, benturan ataupun pukulan. Penyebab fraktur yang satu ini bisa mengincar siapapun dari anak-anak hingga orang dewasa bahkan orang sehat sekalipun. Jadi sebaiknya Anda berhati-hati agar tidak mengalami cedera yang dapat meningkatkan risiko fraktur. 

  1. Gerakan berlebihan

Penyebab fraktur yang selanjutnya yaitu akibat gerakan yang berlebihan atau berulang-ulang. Terlalu sering menggunakan salah satu bagian tubuh, akan meningkatkan risiko mengalami fraktur. Sebagai contoh, berlari atau melompat yang dilakukan secara berulang-ulang akan menyebabkan tekanan pada tulang yang menyebabkannya retak dan akhirnya patah. 

  1. Kanker tulang dan osteoporosis

Salah satu penyebab fraktur yang mengerikan yaitu kanker tulang dan osteoporosis. Osteoporosis dan kanker tulang sama-sama menyebabkan tulang menjadi lemah dan rapuh. Oleh karena itu, pengidap osteoporosis ataupun pengidap kanker tulang, membuatnya tulangnya menjadi sangat rentan patah bahkan pada tekanan yang ringan.

Faktor yang meningkatkan risiko fraktur

Selain karena beberapa hal di atas, ada beberapa kondisi lainnya yang dapat meningkatkan risiko terjadinya fraktur pada seseorang. Adapun faktor yang meningkatkan risiko fraktur tersebut di antaranya adalah sebagai berikut. 

  • Usia dan jenis kelamin

  • Kekurangan nutrisi

  • Kurangnya aktivitas fisik

  • Pernah mengalami patah tulang sebelumnya

  • Memiliki keluarga dengan riwayat fraktur

  • Kebiasaan mengonsumsi alkohol dan rokok

Mendiagnosis fraktur

Ketika seorang pasien datang dengan keluhan fraktur, baik karena cedera ataupun akibat lainnya, ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh dokter untuk memastikan diagnosisnya, yakni sebagai berikut.

  1. Menggunakan sinar X

Untuk menghasilkan gambar jaringan internal organ dan tulang. Dengan sinar X ini, dapat diketahui apabila terjadi retak ataupun patah pada tulang. 

  1. MRI

Tes yang menggunakan magnet, frekuensi radio, serta komputer ini, akan menghasilkan gambaran struktur tubuh yang lebih jelas dan detail. Biasanya, tes ini dijalankan untuk memastikan jenis fraktur stres atau fraktur yang lebih kecil.

  1. Pemindaian tulang

Apabila kondisi patah tulang tidak dapat terlihat dengan menggunakan sinar X ataupun tes pencitraan lainnya, dilakukan pemindaian tulang demi mendeteksi adanya fraktur ataupun kondisi abnormal pada tulang lainnya. 

Demikianlah seluk beluk fraktur, mulai dari gejala, penyebab dan bagaimana cara yang dapat ditempuh untuk memastikan diagnosis fraktur itu sendiri. Ketika seseorang terdiagnosa mengalami patah tulang, maka akan dijalankan serangkaian pengobatan untuk mengembalikan tulang ke lokasi semula, mengontrol rasa sakit yang dialami, hingga mencegah terjadinya komplikasi akibat patah tulang itu sendiri. 

Cukup sekian informasi yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.

Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.

Baca Juga: Menjadi Cedera Serius, Bagaimana Pengobatan Fraktur Femur?

 

Sumber:

Cunha, John P. Broken Bone Causes. 

Cleveland Clinic. Bone Fractures. 

 

OrthoInfo. Fractures (Broken Bones).

Bagikan artikel ini