Lain-lain
Mengetahui faktor risiko stroke adalah langkah pertama dalam mencegah stroke. Beberapa faktor risiko dapat diubah atau diobati, tetapi ada pula faktor yang tidak bisa diubah. Dengan mengetahui risikonya, kita dapat fokus pada apa yang bisa diubah dan menurunkan risiko stroke tersebut.
Tekanan darah tinggi. Tekanan darah tinggi adalah faktor risiko yang paling penting untuk stroke karena merupakan penyebab utama stroke. Periksa dan pantau tekanan darah Anda setiap tahun. Tekanan darah yang normal adalah di bawah 120/80. Jika anda memiliki tekanan darah tinggi, konsultasikan kepada dokter untuk cara mengobatinya.
Merokok. Merokok merusak pembuluh darah yang bisa menyebabkan penyumbatan dalam pembuluh darah sehingga terjadi stroke. Jangan merokok dan hindari asap rokok.
Diabetes. Risiko stroke meningkat dua kali lipat pada orang dengan diabetes. Konsultasikan kepada dokter untuk menangani diabetes.
Kolesterol Tinggi. Kolesterol tinggi meningkatkan risiko arteri yang tersumbat. Jika arteri di otak menjadi tersumbat, stroke dapat terjadi.
Ketidakaktifan fisik dan obesitas. Tidak aktif berolahraga, obesitas, atau keduanya, dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Penyakit karotis atau arteri lainnya. Arteri karotis di leher memasok sebagian besar darah ke otak. Arteri karotis yang rusak karena penumpukan plak yang berlemak di dalam dinding arteri dapat tersumbat akibat darah menggumpal. Hal ini dapat berakibat pada stroke.
Stroke ringan. Menyadari dan mengobati stroke ringan dapat mengurangi risiko stroke berat. Stroke ringan menimbulkan gejala seperti stroke tetapi bersifat sementara. Ketahui tanda-tanda peringatan stroke ringan dan segera mencari perawatan medis darurat.
Fibrilasi atrial atau penyakit jantung lainnya. Pada fibrilasi atrial, bilik jantung atas tidak berkontraksi secara berirama tetapi bergetar. Hal ini dapat menyebabkan darah mengumpul dan membentuk gumpalan sehingga meningkatkan risiko stroke. Fibrilasi atrial meningkatkan risiko stroke sebesar lima kali lipat.
Kelainan darah tertentu. Jumlah sel darah merah yang tinggi lebih mungkin membuat gumpalan dan meningkatkan risiko stroke. Sickle cell anemia (bulan sabit) meningkatkan risiko stroke karena sel "sabit" menempel pada dinding pembuluh darah dan dapat menyumbat arteri.
Asupan alkohol berlebihan. Minum alkohol rata-rata lebih dari satu gelas per hari untuk wanita atau lebih dari dua gelas per hari bagi pria dapat meningkatkan tekanan darah.
Penggunaan obat terlarang. Obat-obatan termasuk kokain, amfetamin, dan heroin dapat meningkatkan risiko stroke.
Apnea tidur. Gangguan pernapasan saat tidur dapat meningkatkan risiko stroke. Tingkat keparahan apnea tidur meningkat juga berkaitan dengan peningkatan risiko stroke.
Baca Juga: Tips Mencegah Serangan Stroke Berulang
Usia. Stroke menyerang orang-orang dari segala usia. Tetapi semakin tua, semakin besar risiko stroke
Gender. Hubungan jenis kelamin dengan stroke dipengaruhi oleh usia. Pada usia muda, wanita memiliki risiko stroke yang lebih tinggi daripada pria. Namun, pada usia tua, risiko stroke menjadi lebih tinggi pada pria dibandingkan wanita.
Keturunan dan ras. Orang yang memiliki hubungan darah dengan orang yang pernah terkena stroke memiliki risiko lebih tinggi
Riwayat stroke. Seseorang yang pernah mengalami stroke memiliki risiko lebih tinggi.
Cukup sekian informasi yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.
Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.
Baca Juga: Apa Saja Makanan yang Aman untuk Penderita Stroke
Referensi:
1. Boehme AK, Esenwa C, Elkind MS. Stroke risk factors, genetics, and prevention [Internet]. 2018 Feb 3 [cited 2020 Apr 12]. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5321635/
2. American Stroke Association. Risk factors for stroke [Internet]. Date unknown [cited 2020 Apr 12]. Available from https://www.stroke.org/en/about-stroke/stroke-risk-factors
Anda mungkin juga tertarik