Kesehatan Mental
Obsessive-Compulsive Disorder atau OCD adalah gangguan jiwa yang bercirikan kelompok gejala berupa pikiran yang intrusif, ritual, tindakan berulang, dan preokupasi. Apakah Anda sering melakukan perilaku berulang yang disertai oleh perasaan cemas?
Apakah Anda pernah berpikiran untuk melawan perilaku tersebut, tetapi gagal? Wah, Anda mungkin saja memiliki kecenderungan gangguan obsesif-kompulsif, nih.
Gangguan ini menghabiskan banyak waktu dan mengganggu aktivitas sehari-hari penderita sehingga pasien merasa menderita. Pasien umumnya sadar bahwa aktivitas obsesif-kompulsif yang dilakukan tidaklah bermakna dan irasional.
Obsesif memiliki arti berupa aktivitas kejiwaan berupa ide, pikiran, perasaan, dan impuls yang berulang dan intrusif. Di sisi lainnya, kompulsif adalah pola perilaku tertentu yang disadari dan dilakukan terus-menerus atau repetitif, contohnya menghindar.
Tindakan kompulsif merupakan usaha yang dilakukan untuk meredakan rasa cemas atau takut akibat aktivitas obsesif, tetapi tidak selalu berhasil meredakan kecemasan tersebut. Namun, jika tindakan kompulsif tidak dilakukan, kecemasan dapat meningkat.
Prevalensi OCD di dunia mencapai angka 2-3%, padahal gangguan ini pernah dianggap langka. Pada umumnya, gejala-gejala gangguan ini muncul pada usia 20 tahun sebagian besar pada saat remaja atau dewasa muda (umur 18-24 tahun). Jenis kelamin tidak memengaruhi kehadiran OCD.
Pikiran/impuls yang menekan individu secara terus-menerus
Perasaan cemas/takut yang mendasari pikiran/impuls tersebut
Egodistonik (sadar bahwa pikiran/impuls tersebut adalah milik diri sendiri, namun tidak bisa mengontrol perilaku kompulsinya)
Sadar bahwa obsesi dan kompulsi adalah sesuatu yang irasional
Punya keinginan untuk melawan
Baca Juga: Tips Menjaga Kesehatan Mental Di Masa Pandemi COVID-19!
Berikut adalah empat pola gejala utama yang dapat ditemui pada pasien dengan gangguan obsesif-kompulsif, antara lain:
Pola tersering gangguan ini adalah obsesi mengenai kontaminasi yang diikuti dengan perilaku kompulsif berupa membersihkan, mencuci atau menghindari objek yang terkontaminasi
Pola lainnya yang juga sering dijumpai adalah obsesi tentang ragu-ragu yang disertai perilaku kompulsi memeriksa atau mengecek yang berlebihan. Umumnya obsesi terkait situasi yang membahayakan atau terkait kekerasan seperti tidak mengunci pintu rumah
Pola yang cukup jarang ini adalah pikiran yang intrusif dan berulang seperti pikiran seksual atau agresif, tetapi tidak diikuti dengan kompulsi
Perilaku obsesif yang membutuhkan simetri ketepatan sehingga bertindak lama atau lambat. Contohnya adalah makan dengan waktu yang sangat lama, mencukur kumis dan janggut yang lama.
Jawabannya tidak, tidak semua perilaku berulang termasuk kompulsi. Toh, sebagian besar orang juga memeriksa sesuatu dua kali. Namun, perbedaannya terletak pada kecenderungan sifat pasien gangguan obsesif-kompulsif, antara lain:
Tidak mampu mengontrol pikiran/perbuatannya
Menghabiskan minimal satu jam setiap hari untuk berpikir/berperilaku obsesif dan/atau kompulsif
Tidak tenang atau tidak bahagia ketika menjalankan ritual tersebut, tetapi terkadang lega karena terbebas dari kecemasan yang mengganggunya
Menderita masalah nyata yang signifikan dalam kehidupan sehari-hari akibat pikiran/perbuatannya.
Jika Anda merasa bahwa Anda memiliki kecenderungan gangguan obsesif-kompulsif, segera periksakan diri Anda ke psikolog klinis atau psikiater terdekat, ya!
Cukup sekian informasi yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.
Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.
Baca Juga: Meditasi Mindfulness dan Manfaatnya Bagi Kesehatan Mental
Referensi:
1. Winarsih NS. Gangguan obsesif-kompulsif. In: Elvira SD, Hadisukanto G, editors. Buku ajar psikiatri. 3rd ed. Jakarta: Badan Penerbit FKUI 2018. p.303-7.
2. Obsessive-compulsive disorder [Internet]. US: National Institute of Mental Health 2019 Oct [cited 2020 March]. Available from: nimh.nih.gov/heatlh/topics/obsessive-compulsive-disorder-ocd/
3. American Psychiatric Association: Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders. 5th ed. Washington: American Psychiatric Association 2013.
Anda mungkin juga tertarik