Kenali Ciri-Ciri Orang Insecure

Ditinjau oleh dr. Nanda L Prasetya, MMSc • 11 Feb 2021

Bagikan

Kenali Ciri-Ciri Orang Insecure

Mungkin Anda sudah sering mendengar istilah insecure sebelumnya. Kondisi ini dialami oleh banyak orang dan bahkan Anda pun mungkin juga pernah merasakannya. Namun, apa yang sebenarnya dimaksud dengan insecure?

Apa Itu Insecure?

Insecure merupakan perasaan tidak nyaman yang timbul karena merasa sedang berada di posisi tidak aman. Perasaan ini timbul karena ada pikiran bahwa diri tidak layak, tidak cukup bahagia, dan tidak cukup berharga.

Akibatnya, timbul perilaku bergantung pada orang lain untuk memberikan perasaan aman dan nyaman tersebut. Jika dibiarkan terus, hal ini dapat menimbulkan cemas, takut, dan khawatir yang berkepanjangan sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari dan bisa berdampak cukup serius dalam kehidupan.

Insecure juga dihubungkan dengan beberapa kondisi mental, seperti ansietas, paranoid, adiksi, kepribadian narsistik, dan kepribadian dependen. 

Kenapa Perasaan Insecure Bisa Muncul?

Ada beberapa faktor yang menyebabkan perasaan ini bisa muncul dalam diri seseorang, antara lain tipe kelekatan emosional yang tidak baik pada masa kanak-kanak, pernah mengalami kegagalan dan penolakan, memiliki kondisi ansietas sosial, dan sikap perfeksionis.

Ciri-Ciri Orang Insecure

1. Self Body Shammer

Orang insecure biasanya tidak suka berkaca sama sekali atau sebaliknya, bisa berkaca terus-menerus. Mereka juga merasa penampilan diri selalu kurang, seringnya membandingkan diri dengan orang lain, dan merasa lebih bahagia bila dirinya serupa dengan orang lain.

Pemicu timbulnya perilaku self body shamer berbeda-beda pada tiap orang. Beberapa orang disebabkan karena melihat foto artis atau orang lain yang dianggap ideal, beberapa lainnya karena melihat angka di timbangan yang tidak sesuai dengan yang diharapkan, bisa juga akibat komentar dari orang lain, atau melihat bagian tubuh tertentu yang dirasa kurang.

Baca Juga: Termasuk Salah Satu Gangguan Mental, Kecemasan Adalah?

2. People Pleaser

Orang yang people pleaser artinya takut mendapat penilaian yang buruk dari orang lain. Mereka cenderung ingin selalu menyenangkan hati orang lain dan akan merasa sangat tidak nyaman ketika bermasalah dengan orang lain.

Hal ini menyebabkan tipe people pleaser ini sering mengorbankan keinginan pribadinya dan mengikuti kemauan orang lain. Di tahap yang lebih parah, mereka dapat melakukan berbagai usaha “ekstra” untuk menyenangkan hati orang lain, walaupun sebenarnya mereka tidak mampu.

3. Suka Mengatur

Perasaan insecure ternyata juga dapat menyebabkan seseorang menjadi bossy. Orang yang suka mengatur akibat rasa insecure yang dimilikinya biasanya sangat sulit mempercayai orang lain.

Dia juga akan sering merasa khawatir orang lain akan berbuat kesalahan jika tidak diarahkan olehnya, merasa tidak ada orang yang dapat diandalkan, merasa hanya dapat mengandalkan dirinya sendiri, menginginkan kesempurnaan, dan pada akhirnya cenderung mengerjakan segala sesuatu sendiri.

Perilaku ini biasanya timbul di kondisi yang menuntut kerjasama tim atau kondisi lain dimana seseorang harus mendelegasikan tugas kepada orang lain.

4. Posesif 

Orang yang memiliki sifat posesif terhadap orang lain, terutama yang dicintainya, sebenarnya memiliki perasaan insecure dalam dirinya. Hal ini dapat terjadi karena seseorang dengan perilaku posesif sebenarnya sangat membutuhkan validasi orain untuk bisa merasa aman dan nyaman secara emosional.

Biasanya mereka bersikap cemburu buta, merasa sangat takut kehilangan orang yang mereka sayangi, melakukan usaha yang berlebihan untuk tetap terikat. Bahkan, mereka bisa sampai menetapkan aturan-aturan yang sangat ketat dan mengekang.

Perasaan insecure yang dibiarkan saja bukan hanya akan mengganggu keseharian, tapi juga bisa menurunkan kualitas hidup. Rasa insecure yang terus dipelihara di masa kini juga akan menjadi hal-hal buruk di masa depan.

Contohnya, selalu menjaga image karena memiliki tidak puas akan tubuh yang dimiliki akan membuat seseorang terus-menerus mengubah penampilan, bahkan bisa secara ekstrem, karena tidak pernah mencapai titik puas akan tubuhnya sendiri.

Banyak juga dampak negatif lainnya, seperti dibenci orang lain, kehilangan teman, perilaku kekerasan, insomnia, depresi, dsb.

Seseorang dapat dikatakan sudah secure secara emosional ketika sudah mampu menerima dan menampilkan ketidaksempurnaan tanpa rasa cemas, mengizinkan diri mencoba berbagai hal dengan batasan wajar, sehat, dan aman bagi dirinya, memberi kesempatan ke diri sendiri untuk mendapatkan apa yang belum didapatkan, namun tidak harus memaksa semua hal berjalan dengan sempurna.

 

Cukup sekian informasi yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.

Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.

Baca Juga: Merasa Alami Mental Breakdown? Pahami Ciri-ciri dan Cara Mengatasinya

 

Referensi :

1. Good Therapy. (2019, 12 Mei). Insecurity. https://www.goodtherapy.org/blog/psychpedia/insecurity 

2. Manson, M. Attachment teory. https://markmanson.net/attachment-theory

3. Psychology Today. (2015, 06 Desember). The 3 most common causes of insecurity and how to beat them. https://www.psychologytoday.com/intl/blog/the-mindful-self-express/201512/the-3-most-common-causes-insecurity-and-how-beat-them 

4. Negara K. Maghfirah C. The cure to feeling insecure. Kalmselor. 2020.

Bagikan artikel ini