Kesehatan Mental
Terdapat beberapa tips remaja dalam menjaga kesehatan jiwa selama masa pandemi. Menghadapi situasi yang berubah drastis akibat masa pandemi COVID-19 dapat membuat kesehatan jiwa kita terganggu. Cemas, takut, dan perubahan suasana hati lumrah dirasakan akibat kehidupan sehari-hari yang berubah.
Berpisah lama dari teman-teman di sekolah, menghadapi cyberbullying, dan kehilangan rutinitas sehari-hari turut menambah kerentanan kita terhadap masalah psikologis.
Untuk merawat kesehatan jiwa kita selama pandemi, berikut terdapat 6 tips yang dapat dilakukan:
Jika belajar dari rumah dan judul berita yang menyeramkan membuat kita cemas, tenang! Hal tersebut memang sangat wajar untuk dirasakan.
"Rasa cemas merupakan respons normal dan sehat yang mengingatkan kita untuk menjaga diri kita sendiri," ujar Dr. Lisa Damour, psikolog tersohor dan kolumnis New York Times, "rasa cemas tersebut mengingatkan kita untuk tidak berkumpul, sering mencuci tangan, dan tidak menyentuh wajah."
Jika kamu khawatir kamu sedang mengalami gejala COVID-19, segera beritahu orangtua/wali kamu, ya! Gejala-gejala COVID-19 yang dialami oleh remaja cenderung ringan dan mudah disembuhkan.
Kehilangan jadwal tetap yang biasa kita lakukan sehari-hari terkesan menakutkan. Oleh karena itu, carilah berbagai kesibukan lain untuk mengisi kekosongan yang ada.
Hal-hal yang bisa kita lakukan adalah menonton film, membaca buku, mempelajari hal-hal baru, dan mengeksplor kegemaran kita.
Baca Juga: DirumahAja? Ini Yang Harus Dilakukan Agar Efektif Cegah Corona
Penggunaan sosial media yang luas di zaman sekarang sangat bermanfaat dalam masa pandemi ini. Salah satu contoh untuk tetap terhubung dan bersenang-senang bersama teman-teman adalah membuat konten TikTok bersama teman-teman. Waktu ini juga menjadi waktu yang sangat tepat untuk kembali berhubungan dengan teman-teman lama.
Well-being sebagai keadaan yang memiliki rasa bahagia, kepuasan, tingkat stres yang rendah, sehat secara fisik dan mental serta menjaga kualitas hidup yang baik. Menaruh fokus pada diri kita adalah hal paling baik yang bisa kita lakukan.
Melakukan rencana-rencana yang sudah dibuat untuk mengisi waktu luang juga dapat mengisi waktu karantina kita. Hal lain yang bisa kita lakukan adalah menyusun jadwal harian untuk mengisi waktu-waktu ini.
Gagal bertemu dengan teman-teman dan menghadiri acara yang sudah direncanakan jauh-jauh hari sangat mengecewakan. Hal-hal tersebut dapat mengakibatkan kita sedih.
"Ketika kamu sedang merasa sedih, satu-satunya hal yang bisa dilakukan adalah merasakannya sampai perasaan tersebut berlalu. Biarkanlah dirimu merasa sedih, dan kamu akan menjadi lebih baik setelahnya," terang Dr. Damour.
Orang-orang menyalurkan perasaannya dengan cara yang berbeda-beda. "Ada yang merasa lebih baik dengan menyalurkannya lewat seni, ada yang bercerita dengan orang lain.
Ada juga yang lari ke makanan," jelas Dr. Damour, "Hal yang penting adalah penyaluran tersebut tepat dan bermanfaat bagi dirimu."
Penggunaan sosial media yang masif dan banyaknya waktu luang membuat aksi cyberbullying semakin marak terjadi di antara remaja. Jika kamu melihat ada temanmu yang terjebak dalam bullying, berikanlah dukungan untuknya dan dengarkan keluhannya.
Pada saat ini, hal yang paling bijaksana adalah kita harus memastikan bahwa hal-hal yang kita lakukan dan katakan tidak menyakiti siapapun.
Cukup sekian informasi yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.
Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.
Baca Juga: Meditasi Mindfulness dan Manfaatnya bagi Kesehatan Mental
Referensi:
How to protect your mental health during the coronavirus (COVID-19) pandemic [Internet]. Serbia: UNICEF; 2020 [cited 2020 Jul]. Available from: https://www.unicef.org/serbia/en/how-protect-your-mental-health-during-coronavirus-covid-19-pandemic
Anda mungkin juga tertarik