Isolasi Mandiri Berapa Lama? Simak Penjelasannya

Ditinjau oleh dr. Alvin Saputra • 02 Dec 2021

Bagikan

Berapa Lamakah Kita Perlu Melakukan Isolasi Mandiri?

Saat Kementerian Kesehatan RI menganjurkan isolasi mandiri bagi para pasien dengan gejala ringan atau tanpa gejala, banyak yang bertanya, isolasi mandiri berapa lama? 

Di tengah pandemi Covid-19 tentu Anda sudah tidak asing dengan istilah isolasi mandiri. Isolasi mandiri dilakukan untuk pasien Covid yang mengalami gejala ringan ataupun tidak bergejala.

Akan tetapi, apakah Anda tahu untuk siapakah isolasi mandiri ini diperuntukkan, bagaimana protokol pelaksanaannya, serta isolasi mandiri berapa lama? Ketahui jawaban mengenai isolasi mandiri ini pada penjelasan selanjutnya. 

Peruntukkan Isolasi Mandiri

Isolasi mandiri ini tidak dapat dilakukan untuk semua orang. Hanya untuk beberapa orang yang memenuhi persyaratan. Adapun persyaratannya adalah sebagai berikut.

  • Positif Covid-19 setelah menjalani pemeriksaan PCR dan hanya mengalami gejala ringan seperti demam, sakit tenggorokan atau batuk. 

  • Melakukan kontak erat dengan pasien Covid-19.

  • Mendapatkan hasil positif pada rapid test antigen.

  • Berusia di bawah 45 tahun.

  • Memiliki kamar yang terpisah dengan penghuni lainnya.

  • Memiliki kamar mandi sendiri atau di dalam kamar.

  • Tidak memiliki penyakit penyerta seperti diabetes, penyakit jantung atau penyakit paru kronis.

Protokol Isolasi Mandiri

Lantas, bagaimanakah protokol untuk melakukan isolasi mandiri? Berikut ini akan dijelaskan protokol isolasi mandiri yang dikeluarkan oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 

  • Selalu menggunakan masker dan membuang masker yang telah digunakan ke tempat sampah yang telah disediakan sebelumnya. 

  • Apabila Anda mengalami gejala tertentu, seperti demam, flu, ataupun batuk, tetaplah di rumah dan hindari tempat umum, apalagi berangkat kerja, sekolah, pasar, ataupun tempat-tempat umum lainnya, demi mencegah terjadinya penularan kepada masyarakat lainnya.

  • Konsultasikan diri melalui fasilitas telemedicine ataupun melalui media sosial instansi kesehatan, dan hindari menggunakan transportasi publik. Pada saat berkonsultasi, Anda bisa menyampaikan keluhan, gejala, riwayat aktivitas di luar daerah hingga riwayat kontak dengan pasien COVID-19 pada tenaga medis. 

  • Bekerja hanya dari rumah, hindari menggunakan kamar atau ruangan yang sama dengan anggota keluarga lainnya. Tidak lupa pula untuk menjaga jarak kurang lebih 1 meter dari anggota keluarga lainnya.

  • Selalu amati suhu setiap hari dan amati pula gejala lainnya seperti batuk dan sesak napas. Hindari menggunakan peralatan makan, peralatan mandi, hingga tempat tidur dengan anggota keluarga lainnya.

  • Selalu terapkan kebiasaan perilaku hidup yang sehat dan bersih, konsumsi makanan yang bergizi, rutin mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun, serta terapkan etika batuk dan bersin.

  • Menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan rumah atau tempat tinggal, dengan cara menyemprotkan cairan desinfektan. Jangan lupa pula untuk selalu berada di ruangan terbuka, dan berjemurlah di pagi hari selama kurang lebih 15 hingga 30 menit. 

  • Hubungi fasilitas kesehatan apabila gejala yang dirasakan semakin parah, seperti kesulitan saat bernapas dan suhu tubuh terus meningkat, untuk mendapatkan perawatan yang lebih lanjut.

Baca Juga: Benarkah Air Kelapa Dapat Menjadi Obat Covid Untuk Isolasi Mandiri?

Isolasi Mandiri Berapa Lama?

Jika Anda bertanya mengenai isolasi mandiri berapa lama? Maka jawabannya akan bergantung pada kondisi dari pasien Covid-19 itu sendiri. Adapun masa isolasi mandiri yang tepat sesuai dengan gejala yang dialami pasien adalah sebagai berikut:

  • Bagi pasien tanpa gejala, isolasi mandiri dilakukan selama 10 hari terhitung sejak dikeluarkan tes antigen atau PCR yang menunjukkan positif Covid-19.

  • Bagi pasien tanpa gejala, isolasi mandiri dilakukan selama 10 hari terhitung sejak dikeluarkan tes antigen atau PCR yang menunjukkan positif Covid-19, ditambah 3 hari pasien bebas demam dan tidak mengalami gangguan pernapasan lagi. 

  • Bagi pasien yang memiliki kontak erat, isolasi mandiri dilakukan selama 14 hari terhitung sejak terakhir kali dilakukan kontak erat dengan pasien positif Covid-19.

Apabila masa isolasi mandiri telah berakhir namun pasien masih menunjukkan gejala demam dan gangguan pernapasan, maka waktu isolasi mandiri perlu diperpanjang, hingga pasien tersebut tidak mengalami demam dan sesak napas lagi, ditambah 3 hari tambahan masa isolasi untuk memastikan tubuh telah benar-benar pulih.

Nah demikianlah penjelasan terkait pertanyaan, isolasi mandiri berapa lama? Agar lebih pasti dan akurat lagi, sebaiknya Anda mengkonsultasikan masa isolasi mandiri ini dengan dokter.

 

Cukup sekian informasi yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.

Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.

Baca Juga: Berikut Ini Hotel Untuk Isolasi Mandiri Di Jakarta Dan Prosedurnya 

 

Sumber: 

1. NHS. When to self-isolate and what to do.

2. Public Health England. 2021. Stay at home: guidance for household with possible or confirmed coronavirus (COVID-19) infection.

Tag :
Bagikan artikel ini