Fungsi Infus Sesuai dengan Jenis Cairannya

Ditinjau oleh dr. Alvin Saputra • 23 Aug 2021

Bagikan

Fungsi Infus Sesuai dengan Jenis Cairannya

Sudahkah Anda mengetahui, bahwa ternyata fungsi infus sangatlah bervariasi, tergantung dari jenis cairan yang digunakan. Selain memiliki fungsi masing-masing, cairan infus juga memiliki efek samping tertentu berdasarkan jenis-jenisnya tersebut. Dengan begitu, perlu dipahami bahwa penggunaan cairan infus tidak bisa dilakukan secara sembarangan. 

Nah, agar pemahaman Anda mengenai fungsi infus dan jenis-jenisnya ini lebih mendalam lagi, ada baiknya Anda menyimak pembahasan di bawah ini. Sebelum menjelaskan mengenai fungsinya, Anda terlebih dahulu perlu mengetahui mengenai apa itu infus dan apa tujuan seseorang diberikan infus. 

 

Apa itu Infus?

Infus sejatinya adalah salah satu perawatan medis yang dilakukan dengan pemberian cairan yang mengandung obat, secara langsung melalui pembuluh darah pasien. Biasanya, cairan infus yang diberikan adalah cairan pemeliharaan atau cairan resusitasi, yang diberikan pada pasien yang berada dalam kondisi cukup kritis.

 

Tujuan Pemasangan Infus

Pemasangan infus tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang, melainkan harus dilakukan oleh petugas medis. Adapun tujuan dari pemberian infus pada pasien ini adalah untuk mencukupi kebutuhan cairan dalam tubuh pasien yang sebelumnya telah hilang akibat kondisi penyakit tertentu, hingga karena menjalankan suatu prosedur medis tertentu.

Adapun beberapa kondisi di mana seseorang perlu mendapatkan infus adalah sebagai berikut ini.

  • Seseorang yang mengalami gangguan pencernaan, mulai dari diare berat perdarahan pada saluran cerna, dan lain sebagainya.

  • Seseorang yang mengalami dehidrasi (kekurangan cairan tubuh) yang cukup berat, baik karena sedang sakit atau karena beraktivitas fisik secara berlebihan.

  • Ketika menjalani pengobatan kemoterapi.

  • Sedang menjalani pengobatan akibat infeksi, dan menggunakan antibiotik.

  • Sedang mengalami rasa nyeri akibat menggunakan jenis obat-obatan tertentu.

  • Seseorang yang memiliki gangguan fungsi pada organ seperti gagal ginjal atau gagal hati.

  • Seseorang yang sedang berada dalam kondisi koma atau terjadi penurunan kesadaran.

  • Seseorang yang baru saja mengalami stroke, keracunan, malnutrisi yang cukup parah, hingga serangan jantung.

Tidak hanya beberapa kondisi di atas, pemberian infus juga dapat diberikan pada kondisi-kondisi tertentu seperti saat seseorang menjalani operasi besar atau mengalami luka bakar. Berkaitan dengan hal ini, dokter yang akan menentukan dosis hingga pilihan jenis cairan untuk terapi infus. 


Baca Juga: Mengenali Prosedur Infus Tangan

Fungsi Infus Sesuai dengan Jenis Cairannya

  1. Cairan kristaloid

Jenis cairan infus yang paling umum digunakan yaitu cairan kristaloid. Cairan ini memiliki kandungan natrium glukonat, natrium klorida, natrium asetat dan magnesium klorida. Fungsi infus kristaloid yaitu untuk menyeimbangkan pH, dan menghidrasi tubuh yang kekurangan cairan. Selain itu, cairan infus ini juga memiliki beberapa jenis lainnya, diantaranya

  • Saline

Cairan dengan kandungan natrium klorida 0,45% berfungsi untuk menangani kondisi hipernatremia dan ketoasidosis diabetik. Sedangkan cairan dengan kandungan natrium klorida 0,9% berfungsi untuk mengganti cairan tubuh yang disebabkan oleh diare, pendarahan, muntah dan syok. 

  • Ringer laktat

Jenis cairan infus ini berfungsi untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang karena cedera atau luka, dan mengembalikan keseimbangan elektrolit. 

  • Dextrose 

Dextrose diberikan untuk meningkatkan kadar gula darah pada penderita hipoglikemia. Selain itu, orang dengan kadar kalium yang tinggi juga dapat diberikan cairan infus yang satu ini. 

  1. Cairan koloid

Jenis cairan infus yang selanjutnya yaitu cairan koloid. Dibandingkan dengan cairan infus kristaloid, cairan koloid memiliki molekul yang lebih berat. Hal ini membuat cairan ini akan berada lebih dalam di pembuluh darah. Pada umumnya, cairan infus ini diberikan untuk kondisi kritis, tindakan bedah dan membutuhkan transfusi darah. Selain itu, cairan  koloid juga memiliki beberapa jenis lainnya 

  • Dextran. 

Dextran merupakan cairan koloid yang digunakan untuk memulihkan kondisi kehilangan darah pasca operasi. 

  • Albumin

Fungsi infus dari jenis cairan ini adalah dapat mengatasi kondisi kehilangan cairan pada pasien yang mengalami kecelakaan, luka bakar yang cukup parah, hingga pasien dengan kondisi albumin rendah akibat tindakan pembedahan.

  • Gelatin.  

Jenis cairan ini diberikan pada pasien yang mengalami kehilangan banyak darah hingga berangsur membaik. 

Demikianlah penjelasan mengenai fungsi infus berdasarkan jenisnya. Pada pemberian cairan infus, terdapat beberapa efek samping yang mungkin timbul, seperti penggumpalan darah, emboli udara, hingga infeksi. Apabila Anda mengalaminya, cobalah untuk segera memberitahu tenaga medis yang ada di sekitar. 

Cukup sekian informasi yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.

Untuk mengetahui lebih lanjut seputar informasi kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.

 

Baca Juga: Jangan Sampai Salah, Berikut Ini Cara Menghitung Tetesan Infus Yang Benar

 

Sumber:

Weatherspoon, Deborah. 2017. Intravenous Fluid Regulation. 

Heistan, Matt. 2019. The Main Types of IV Fluids.

Tag :
Bagikan artikel ini