Durasi jam tidur bayi dan anak-anak adalah salah satu hal yang perlu diperhatikan oleh orang tua. Tidur adalah proses fisiologis yang ditandai dengan penurunan tingkat kesadaran dan gerakan tubuh. Durasi, kualitas, dan pola tidur akan terus mengalami perubahan seumur hidup, terutama pada lima tahun pertama.
Perkembangan bayi pada masa awal kehidupan sangat ditentukan oleh tidur. Tidur memberikan kesempatan bagi tubuh bayi untuk memperbaiki sel-selnya dan memproduksi hormon-hormon pertumbuhan.
Pada tahun pertama kehidupan, bayi pada umumnya tidak dapat terjaga selama lebih dari beberapa jam dalam satu waktu, sehingga waktu tidur siang berperan penting untuk memastikan bayi mendapatkan waktu tidur yang cukup. Di samping itu, tidur siang bayi juga penting untuk menyediakan waktu istirahat sebentar bagi orang tua.
Bayi baru lahir menghabiskan sebagian besar waktunya untuk tidur. Seiring bertambahnya umur, waktu tidur akan berkurang. Sebagian besar balita menggunakan separuh dari waktunya dalam sehari untuk tidur.
Baca Juga: Pentingnya Mengetahui Kebutuhan Minum Bayi berdasarkan Berat Badan!
Waktu tidur yang cukup dibutuhkan oleh anak untuk dapat mencapai pertumbuhan dan perkembangan normal, kesejahteraan keluarga, dan kesehatan yang baik pada usia dewasa nanti.
Beberapa tanda yang dapat ditemukan pada anak kekurangan tidur adalah mudah marah, emosional, kesulitan melakukan aktivitas, dan kurang bersemangat.
Setiap anak memiliki pola tidur yang bervariasi. Pola dan durasi tidur anak dapat dipengaruhi oleh faktor budaya, sosial, dan lingkungan. Anak-anak yang tinggal di negara Asia umumnya memiliki durasi tidur yang lebih sedikit daripada anak-anak yang tinggal di negara Kaukasia.
Hubungan orang tua dengan anak dan faktor pengasuhan anak (parenting) juga mempengaruhi tidur anak. Anak yang ibunya memiliki depresi prenatal mengalami gangguan tidur yang lebih buruk dibandingkan anak lainnya.
Penelitian menunjukkan bahwa durasi tidur anak mengalami penurunan dari masa ke masa, terutama sejak awal abad ke-20. Faktor utama yang diduga berperan menyebabkan perubahan ini adalah paparan media elektronik yang semakin meningkat pada anak.
Media elektronik dapat mengganggu tidur karena cahaya yang dihasilkan oleh perangkat dapat mengubah siklus tidur melalui perubahan kadar melatonin. Selain itu, konten yang tidak sesuai dengan usia anak juga dapat mengganggu kualitas tidur anak.
Penggunaan media yang dilakukan di waktu tidur juga menyebabkan penurunan durasi tidur, karena waktu yang seharusnya digunakan untuk tidur justru digunakan untuk menggunakan perangkat.
Terdapat beberapa metode yang dapat dilakukan untuk memaksimalkan kualitas tidur anak agar pertumbuhan dan perkembangan anak terjaga, di antaranya yaitu
Menjadwalkan waktu tidur secara rutin
Menciptakan lingkungan yang kondusif untuk tidur
Menghindari penggunaan media elektronik sebelum waktu tidur
Cukup sekian informasi yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.
Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.
Baca Juga: Sayangi Anak dengan Batasi Screen Time
Referensi:
1. Bathory E, Tomopoulos S. Sleep regulation, physiology and development, sleep duration and patterns, and sleep hygiene in infants, toddlers, and pre-school age children. Curr Prob Pediatr Ad [Internet]. 2017 Feb [cited 2020 May 24];47(2):29-42. doi: 10.1016/j.cppeds.2016.12.001
2. Staton S, Sankin PS, Harding M, Smith SS, Westwood E, LeBourgeois MK, et al. Many naps, one nap, none: a systematic review and meta-analyses of napping patterns in children 0-12 years. Sleep Med Rev [Internet]. 2020 Apr [cited 2020 Mar 24];50:101247. doi: 10.1016/j.smrv.2019.101247
3. Cremone A, McDermott JM, Spencer RMC. Naps enhance executive attention in prescholl-aged children. J Pediatr Psychol [Internet]. 2017 [cited 2020 May 24];42(8):837-45. doi: 10.1093/jpepsy/jsx048
4. Widodo DP, Soetomenggolo TS. Perkembangan normal tidur pada anak dan kelainannya. Sari Pediatri [Internet]. 2000 Dec [cited 2020 May 24];2(3):139-45.
Anda mungkin juga tertarik