Cek Fakta: Vaksinasi Sebabkan Autisme?

Ditinjau oleh dr. Nanda L Prasetya, MMSc • 18 Aug 2020

Bagikan

Benarkah Vaksin Penyebab Autis Pada Anak?

Belakangan ini, dunia kesehatan dihebohkan oleh adanya isu vaksin penyebab autis pada anak. Isu ini pertama kali disebarluaskan oleh gerakan anti vaksinasi. Pada dasarnya, gerakan ini memercayai bahwa vaksinasi tidak membawa efek yang baik bagi kesehatan anak.

Malah, pendukung gerakan ini percaya bahwa vaksinasi dapat menyebabkan beberapa kelainan kesehatan yang merugikan anak. Apakah hal ini benar? Mari periksa faktanya.

Sejarah dan Cara Kerja Vaksin

Vaksin pertama ditemukan di Barat oleh Edward Jenner pada tahun 1796. Beliau adalah orang pertama yang memberikan vaksin cacar sapi pada seorang anak berusia 13 tahun.

Selang dua tahun kemudian, vaksin cacar air pertama dikembangkan. Dalam sejarahnya, vaksin memiliki peran penting untuk eradikasi berbagai penyakit seperti antraks, polio, dan tetanus.

Secara umum, vaksin biasanya mengandung agen mikroorganisme penyebab penyakit, namun dalam dosis yang rendah dapat ditoleransi manusia.

Cara kerjanya adalah dengan merangsang sistem imun tubuh manusia untuk mengenali agen tersebut sebagai ancaman terhadap tubuh. Tubuh pun akan memiliki memori akan agen penyebab penyakit tersebut.

Vaksin dapat berfungsi sebagai profilaktik untuk mencegah infeksi vaksin inilah yang sering diberikan kepada anak untuk mencegah penyakit di masa mendatang maupun untuk terapi, misalnya terhadap kanker.

Baca Juga: Banyak Diragukan, Apa Sebenarnya Efek Vaksin Covid?

Vaksin Tidak Menyebabkan Autisme!

Autisme sendiri merupakan gangguan perkembangan yang disebabkan oleh gangguan pada saraf. Spektrum autisme disebabkan oleh faktor keturunan dan beberapa faktor eksternal, beberapa di antaranya seperti infeksi rubella saat masa kehamilan ibu, konsumsi alkohol, kokain, polusi udara, atau hambatan perkembangan fetus.

Namun, autisme tidak disebabkan oleh vaksin. Kepercayaan ini muncul melalui sebuah studi pada tahun 1998 yang telah ditarik dari publikasi, ditulis oleh Andrew Wakefield dan diterbitkan oleh The Lancet. Studi ini menyebutkan bahwa vaksin berhubungan dengan kolitis dan gangguan spektrum autisme.

Timbulnya kepercayaan ini sebenarnya didasari oleh meningkatnya angka kejadian anak dengan gangguan spektrum autisme yang meningkat pada tahun 1990-an.

Hal ini sebenarnya memiliki hubungan erat dengan kemampuan mendiagnosa autisme yang semakin baik, bukan dengan praktik vaksinasi. Jadi, dapat dipastikan 100% bahwa vaksinasi tidak berhubungan dengan autisme sama sekali.

Peran Vaksin Dalam Mencegah Penularan Penyakit

Vaksinasi sangat penting bukan hanya bagi individu yang mendapatkan vaksin, namun juga bagi kesehatan masyarakat secara total. Vaksinasi akan menimbulkan apa yang disebut herd immunity atau imunitas dalam sebuah komunitas.

Ketika terdapat banyak orang menerima vaksin dalam suatu komunitas, maka penyakit infeksius akan susah untuk tersebar. Orang-orang yang telah menerima vaksin memiliki sistem imun tubuh yang dapat memerangi penyakit tersebut, sehingga rantai infeksi pun terputus.

Walaupun tidak berlaku bagi semua penyakit, namun herd immunity ini penting dalam menjaga kesehatan suatu komunitas.

Jadi, pastikan bahwa anak-anak Anda dan Anda sendiri menerima vaksin tepat waktu. Gerakan anti vaksinasi telah disebut sebagai salah satu kebohongan kesehatan pada masyarakat yang terbesar dalam seratus tahun terakhir.

Dengan begitu, kita tidak hanya melindungi diri kita sendiri dan orang-orang yang kita cintai, namun juga masyarakat kita.

 

Cukup sekian informasi yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.

Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.

Baca Juga: 7 Jenis Vaksin Covid yang Akan Digunakan di Indonesia, Apa Saja?

 

Referensi:

1. Flaherty DK. The vaccine-autism connection: a public health crisis caused by unethical medical practices and fraudulent science. Ann Pharmacother. 2011;45(10):1302-4. doi:10.1345/aph.1Q318

2. WHO. Global vaccine action plan 2011-2020 [Internet]. Geneva: WHO; dates unknown [cited 2020 Jun 28]. Available from: https://www.who.int/immunization/global_vaccine_action_plan/GVAP_doc_2011_2020/en/

3. Hussain A, Ali S, Ahmed M, Hussain S. The Anti-vaccination Movement: A Regression in Modern Medicine. Cureus. 2018;10(7):e2919. Published 2018 Jul 3. doi:10.7759/cureus.2919

4. Vaccine Knowledge Project. Herd immunity (herd protection) [Internet]. Oxford: University of Oxford; dates unknown [cited 2020 Jun 28]. Available from: https://vk.ovg.ox.ac.uk/vk/herd-immunity

Bagikan artikel ini