Broken Heart Syndrome: Ketika Patah Hati Bikin "Patah" Hati

Ditinjau oleh dr. Nanda L Prasetya, MMSc • 09 Jul 2020

Bagikan

Broken Heart Syndrome: Ketika Patah Hati Bikin "Patah" Hati

Broken heart syndrome adalah salah satu istilah medis yang biasa digunakan dalam dunia kedokteran. Seringkali kita mendengar bahwa tekanan emosional dan stres yang terlalu berat dapat menyebabkan serangan jantung. Ternyata, sepertinya kalimat tersebut tidak sepenuhnya salah.

Apa Itu Broken Heart Syndrome?

Broken heart syndrome, atau dikenal pula dengan nama kardiomiopati Takotsubo atau kardiomiopati stres, merupakan sebuah penyakit jantung yang disebabkan karena adanya stres emosional yang terlalu berat.

Istilah takotsubo diturunkan dari bahasa Jepang, dimana takotsubo sendiri berarti sebuah alat yang digunakan untuk memancing gurita. Penyakit ini dinamakan demikian karena bentuk pompa jantung kiri yang menyerupai takotsubo pada saat terjadi kelainan ini.

Uniknya, penyakit ini hampir sepenuhnya ditemukan terjadi hanya pada wanita, dan ditemukan bahwa wanita memiliki risiko hingga sembilan kali lipat lebih tinggi untuk mengalami kardiomiopati stres dibandingkan pria.

Namun, hal ini bukan berarti bahwa penyakit ini tidak mungkin terjadi pada pria. Seringkali, penyakit ini salah didiagnosis sebagai penyakit jantung koroner akut.

Mekanisme pasti terjadinya penyakit ini belum diketahui. Adanya efek toksik dari katekolamin, sekelompok zat yang disebut sebagai neurotransmiter, menyebabkan kerusakan langsung pada sel-sel otot jantung.

Selain itu, katekolamin juga dapat menyebabkan kontraksi berlebihan yang tidak disadari pada pembuluh darah, yang dikenal dengan istilah vasospasme.

Adanya vasospasme ini menyebabkan beban kerja jantung menjadi meningkat drastis dalam waktu mendadak, sehingga menyebabkan gangguan dalam kerja jantung memompa darah. Mekanisme lain yang diduga juga memainkan peran adalah adanya gangguan metabolisme pada sel otot jantung.

Baca Juga: Kenali Tanda-Tanda Serangan Jantung

Gejala Broken Heart Syndrome

Gejala dari broken heart syndrome atau penyakit kardiomiopati Takotsubo ini sangat mirip dengan penyakit jantung koroner, yang menjadi alasan kenapa penyakit ini sering salah didiagnosis dengan penyakit jantung koroner.

Walaupun penyakit ini khasnya dikenal karena stres emosional berat dapat menjadi pemicunya, namun pada praktik sehari-hari stres fisik lebih banyak menjadi penyebab dari kardiomiopati Takotsubo.

Gejala yang paling sering terjadi adalah rasa nyeri pada dada, sesak, dan pingsan. Pada beberapa kasus, gejala tambahan seperti rasa lemas, batuk, dan demam dapat ditemukan.

Pengobatan Broken Heart Syndrome

Pengobatan awal pada pasien broken heart syndrome atau kardiomiopati Takotsubo adalah dengan pemberian oksigen, agen pengencer darah, dan beberapa obat lainnya.

Karena penyebab dari penyakit ini terjadi bukan karena adanya penyempitan pembuluh darah seperti pada penyakit jantung koroner, maka pemasangan ring belum dijadikan sebagai pilihan pengobatan utama.

Kardiomiopati Takotsubo merupakan penyakit yang jarang dikenal, namun memberikan pesan tersirat bahwa tekanan emosional dan stres berkontribusi terhadap gangguan pada kesehatan jantung. Oleh karena itu, kelola stres Anda!

 

Cukup sekian informasi yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.

Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido HealthDownload aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.

Baca Juga: Ketahui Cara Mencegah Serangan Jantung

 

Referensi:

1. Ono R, Falcão LM. Takotsubo cardiomyopathy systematic review: Pathophysiologic process, clinical presentation and diagnostic approach to Takotsubo cardiomyopathy. Int J Cardiol. 2016 Apr 15;209:196–205.

2. Pal S, Broker M, Wagner H, Aronow WS, Frishman WH. Stress (Takotsubo) Cardiomyopathy; A Review of its Pathophysiology, Manifestations, and Factors that Affect Prognosis.: Cardiol Rev. 2020 Mar;1.

Bagikan artikel ini