Terdapat aturan makan pada anak yang perlu diketahui oleh orang tua. Banyak Ibu mengeluh anaknya sulit atau tidak mau makan. Studi pada tahun 2011 menunjukkan penyebab masalah makan pada anak yang paling banyak adalah pemberian makan yang salah dan/atau tidak tepat usia (inappropriate feeding practice).
Aturan pemberian makan (feeding rules) yang benar terbagi atas tiga komponen, antara lain jadwal tepat, lingkungan tepat, dan prosedur tepat.
Jadwal makan perlu diberikan secara teratur dan terjadwal, sebanyak tiga kali makanan utama ditambah dua kali makanan selingan (snack) di antaranya. Susu dapat diberikan dua sampai tiga kali sehari.
Umumnya, anak membutuhkan waktu dua hingga tiga jam untuk merasa lapar. Pemberian makan dengan jadwal yang teratur dapat membantu anak mengenali rasa lapar dan "waktu makan"-nya.
Durasi waktu makan tidak boleh lebih dari 30 menit. Bila anak belum selesai makan setelah 30 menit, hentikan makan dan jangan berikan susu atau pengganti makanan lainnya.
Hal ini membantu anak mengenali seberapa besar kebutuhan makanan untuk menghilangkan rasa laparnya. Selang antara waktu makan, anak hanya boleh mengonsumsi air putih.
Cemilan hanya diberikan di jadwal makanan selingan. Hal ini berguna agar saat jadwal makan berikutnya anak sudah merasa lapar.
Baca Juga: Yuk, Jaga Kesehatan Gigi dan Mulut Anak
Lingkungan selama "waktu makan" harus dibuat fokus dan menyenangkan. Tidak boleh ada paksaan untuk makan dan tidak boleh ada distraksi saat makan seperti bermain, menonton televisi, menggunakan perangkat elektronik.
Tidak memberikan hadiah bila anak makan dengan baik. Hal ini bertujuan untuk mengajarkan anak bahwa makan adalah kebutuhannya.
Prosedur yang dilakukan selama "waktu makan" harus mendorong anak untuk makan sendiri. Selama makan anak diposisikan duduk di kursi makan. Orang tua atau pemberi makan dapat sambil berinteraksi dengan anak.
Bila anak tidak mau didudukkan, akhiri proses makan. Hal ini akan membantu anak mengenali "waktu makan"-nya dan membangun kebiasaan makan yang baik.
Bila anak menunjukkan tanda tidak mau makan (menutup mulut, memalingkan kepala, menangis, dan sebagainya), tawarkan kembali makanan secara netral, tanpa membujuk ataupun memaksa.
Bila setelah 10-15 menit anak tetap tidak mau makan, akhiri proses makan dan jangan berikan susu atau pengganti makanan lainnya. Hal ini akan mengajarkan anak untuk mengenali rasa lapar dan kebutuhan untuk makan.
Berikan anak makanan yang dia suka. Anak pada dasarnya bersifat mudah bosan dan pemilih makanan. Orang tua berperan untuk mencarikan pilihan menu menarik dan bervariasi bagi anak untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya.
Cukup sekian informasi yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.
Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.
Baca Juga: Pola Makan Anak Saat Pubertas
Referensi:
Rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Tahun 2011.
Anda mungkin juga tertarik