Anak Terkena COVID-19, Berikut Penanganan Berdasarkan Usia

Ditinjau oleh dr. Juliana Ng • 05 Jul 2022

Bagikan

Anak Terkena COVID-19, Berikut Penanganan Berdasarkan Usia

Si kecil positif terkena COVID-19? Bagaimana merawat COVID-19 pada anak berdasarkan gejalanya? Obat apa yang harus diberikan? Langkah pertama yang harus dilakukan sebagai orang tua adalah tetap tenang. 

 

Orang tua tentunya khawatir saat buah hati Anda terkena COVID-19, namun pengobatannya berbeda dari orang dewasa. Setelah hasil PCR positif, maka Anda harus menilai apakah anak memiliki gejala ringan, sedang atau berat. 

 

Berikut gejala COVID-19 pada anak berdasarkan tingkatannya dan kelompok usia. 

 

Pada anak usia 0-3 tahun

Gejala ringan:

  • Demam tinggi

  • Batuk

  • Sulit bernapas

  • Rewel, menangis terus

  • Gelisah 

  • Haus, banyak minum

  • Laju pernapasan anak usia 0-6 bulan: 30-60x/menit; usia 6-12 bulan: 30-50x/menit; usia 1-3 tahun: 20-30x/menit

  • Saturasi oksigen ≥ 95%

 

Gejala sedang-berat:

  • Memiliki gejala ringan

  • Bernapas pendek, napas tersengal-sengal

  • Penurunan kesadaran, tertidur terus 

  • Laju pernapasan bayi usia 0-6 bulan: > 60x/menit; usia 6-12 bulan: > 50x/menit; usia 1-3 tahun: > 30x/menit

  • Saturasi oksigen < 92%

 

Baca juga: Waspadai Penularan Omicron dengan Mengenali Gejalanya



Pada anak usia 4-17 tahun

 

Gejala ringan:

  • Demam
  • Batuk
  • Nyeri tenggorokan

  • Nyeri kepala/pusing

  • Hilangnya indera penghidu

  • Lemas 

  • Mual, muntah

  • Diare

  • Badan pegal

  • Laju pernapasan 12-20x/menit

  • Saturasi oksigen ≥ 95%

  • Tidak memiliki penyakit penyerta (kelainan bawaan, penyakit jantung, penyakit ginjal, diabetes, asma, obesitas, kanker)

 

Gejala sedang-berat:

  • Memiliki gejala ringan

  • Bernapas pendek, napas tersengal-sengal

  • Penurunan kesadaran (tidur sulit dibangunkan)

  • Laju pernapasan > 30x/menit

  • Saturasi oksigen < 92%


Kasus COVID-19 pada kedua kelompok usia dengan gejala ringan disarankan untuk isolasi mandiri (isoman). Isoman tidak disarankan apabila:

 

  • Ada ibu hamil

  • Ada lansia

  • Memiliki penyakit penyerta

  • Kondisi rumah tidak memungkinkan untuk isoman



Gejala sedang-berat pada kedua kelompok usia sudah diharuskan untuk berobat ke rumah sakit agar dapat mendapatkan penanganan oleh tenaga medis.

 

Persiapan isoman

  • Ruangan isoman dengan aliran udara yang baik, dan cahaya matahari cukup

  • Kamar mandi terpisah dengan anggota keluarga yang sehat

  • Memiliki alat makan tersendiri

  • Pengasuh sebaiknya bukan orang lanjut usia atau memiliki komorbid

  • Anak tidur di kamar terpisah dari pengasuh yang sehat

  • Menyiapkan alat pelindung diri (APD) berupa masker, face shield dan baju hazmat atau pakaian untuk merangkap (pakaian luaran untuk didobel)

  • Tempat cuci tangan dengan air mengalir dan sabun

  • Memiliki tempat sampah tertutup

  • Pengasuh tidak berganti orang karena harus isolasi

  • Menyediakan masker yang banyak

  • Melakukan telekonsultasi

 

Bila anak dapat melakukan isoman, maka obat-obatan yang diberikan hanya bertujuan untuk meringankan gejala seperti parasetamol untuk penurun panas, obat pengencer dahak bila batuk berdahak, atau obat pilek untuk melegakan hidung tersumbat. Vitamin seperti vitamin C, vitamin D dan zinc juga diberikan agar dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh saat melawan virus COVID-19.

 

Pada saat isoman

  • Berikan makanan bergizi seimbang untuk anak

  • Mendapatkan sinar matahari pagi

  • Istirahat yang cukup

  • Berikan obat dan vitamin sesuai anjuran dokter

  • Melakukan olahraga ringan 

  • Rajin mencuci tangan

  • Menggunakan masker pada saat harus keluar dari kamar

  • Melakukan etika batuk dan bersin 

  • Melakukan disinfeksi ruangan

  • Pengasuh selalu menggunakan APD dan mencuci tangan

  • Mencuci alat makan terpisah, dengan merendamnya di dalam air sabun terlebih dahulu

  • Mencuci pakaian terpisah, dengan merendamnya di dalam deterjen terlebih dahulu

  • Melepaskan dan mencuci pakaian rangkap setelah terpapar dengan anak

  • Sampah penderita harus diikat rapat

  • Apabila pengasuh harus mengasuh anak lain yang sehat, pengasuh harus mandi dan mengganti baju terlebih dahulu

  • Mencatat laju pernapasan, suhu tubuh dan saturasi oksigen setiap pagi dan sore

  • Menyemangati dan menghibur anak

  • Mengajak anak bernyanyi dari balik pintu

  • Video call dengan anak

  • Pengasuh tidak mencium anak

  • Mencari kegiatan yang positif seperti bermain musik

 

Baca Juga: Erat Kaitan Covid-19 dengan Badai Sitokin

 

Pada kasus bayi yang masih menyusui, ibu harus berhati-hati saat menyusui. Ini tips menyusui bayi sehat dari ibu yang sakit:

  • Ibu menggunakan APD berupa masker, face shield dan pakaian rangkap

  • Selalu mencuci tangan sebelum menyentuh atau menyusui bayi

  • Bila ASI diberikan oleh pengasuh lain, pastikan botol sudah dibersihkan sebelum diberikan kepada pengasuh lain

 

Ketika anak melakukan isoman, Anda harus mengenali tanda-tanda bahaya seperti:

  • Anak tidur terus

  • Sulit bernapas, laju pernapasan meningkat 

  • Saturasi oksigen <95%

  • Kejang

  • Napas berbunyi (mengi, mengorok)

  • Tidak mau makan atau minum sama sekali

  • Tidak menyusu pada anak masih menyusu 

  • Demam > 7 hari

  • Bayi tidak buang air kecil (BAK) selama >3 jam, BAK berkurang atau pekat

 

Jika terdapat tanda bahaya pada anak, Anda dapat segera membawa ke fasilitas kesehatan terdekat, ataupun konsultasi terlebih dahulu melalui layanan telekonsultasi.

 

Demikian langkah-langkah yang dapat Anda lakukan jika buah hati Anda menderita COVID-19. Selalu patuhi protokol kesehatan, menyemangati si kecil, dan melakukan konsultasi dengan dokter. Semoga lekas sembuh.

 

Memiliki pertanyaan? Anda bisa berkonsultasi lewat video call langsung dengan dokter terkait di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Playstore.

 

Baca juga: Bantu Mengurangi Parahnya Covid-19, Apa Itu Terapi Antibodi Monoklonal?

Tag :
Bagikan artikel ini