Bantu Mengurangi Parahnya Covid-19, Apa Itu Terapi Antibodi Monoklonal?

Ditinjau oleh dr. Alvin Saputra • 02 Mar 2022

Bagikan

terapi antibodi monoklonal,

Dapat menyelamatkan penderita virus Corona, terapi antibodi monoklonal adalah? Terapi ini adalah sejenis obat steroid, yang mana dapat mencegah kematian yang diakibatkan Covid-19. Terapi ini diketahui memiliki harga yang cukup mahal. Di mana cara kerjanya adalah dengan menginfuskan antibodi kuat ke tubuh pasien, yang mana berguna untuk memusnahkan virus secara langsung. Bukan dengan respons inflamasi tubuh terhadap virus. Terapi ini bisa menolong satu dari tiga pasien yang melakukan perawatan di rumah sakit karena sakit Covid-19 yang parah.

Ini diketahui dari hasil uji yang dilakukan oleh Recovery laboratorium, yang menguji banyak perawatan dalam wabah Covid-19 ini. Para ahli mengklaim bahwa terapi antibodi monoklonal bisa menyelamatkan 6 nyawa dari 100 pasien terpapar virus Corona. Terapi ini disarankan untuk diberikan pada pasien yang tubuhnya belum dapat membuat antibodi sendiri, guna melawan virus yang masuk dalam tubuh. Untuk biaya perawatan dari terapi ini berkisar 20 juta rupiah sampai dengan 40 juta rupiah. Perawatan terapi antibodi monoklonal yang dibuat oleh Renogoron bekerja dengan cara mengikat virus, guna menghentikan infeksi sel lalu bereplikasi. 

Pada uji coba pada hampir 10ribu pasien rumah sakit di Inggris, perawatan terapi ini dengan signifikan mengurangi risiko kematian pasien, waktu perawatan di rumah sakit menjadi rata-rata selama 4 hari, serta mengurangi adanya kemungkinan pasien memerlukan ventilator untuk pernafasan. Pemberian kombinasi dua antibodi ini bisa melalui infus intravena, dapat dengan efektif mengurangi kemungkinan kematian sampai dengan seperlimanya. Hal ini diungkapkan oleh Sir Martin Landray, Kepala peneliti gabungan Recovery. 

Beberapa teknologi pengembangan antibodi terapi ini telah dilakukan, yang mana membuatnya semakin dipertimbangkan untuk menangani Covid-19. Kombinasi terapi antibodi monoklonal ini, yang memiliki target epitop dengan tumpang tindih berpotensi menyebabkan efek sinergistik. Dengan membutuhkan dosis yang mungkin lebih rendah sehingga akan mengurangi risiko virus lolos dari sistem imun tubuh anda. 

Pertimbangan penggunaan terapi antibodi monoklonal

Meskipun perkembangan teknologi telah memungkinkan produksi antibodi ini secara aman, masif, dan cepat, tetapi beberapa ahli memiliki catatan hal yang pelu diperhatikan untuk penggunaan terapi pada pasien Covid-19. Catatan pertama ialah penggunaan terapi antibodi monoklonal, tak selalu memberi efek yang signifikan pada luaran klinis Covid-19. Seperti yang ditunjukkan di penggunaan antibodi monoklonal terhadap RSV atau respiratory syncytial virus serta infeksi influenza. 

Selanjutnya adalah desain terapi antibodi monoklonal yang harus cukup detail, guna menghentikan masuknya virus dan replikasi virus tersebut. Ini penting untuk mencegah efek yang tidak diinginkan pada jaringan non target, yang mana memiliki potensi untuk menimbulkan gangguan pada fungsi organ. Terakhir adalah pengawasan ketat selama penggunaan terapi ini, dalam protokol penelitian harus ada pelaksanaan pada situasi klinis nyata. Hal ini berfungsi untuk memantau risiko efek simpang, misalnya adalah seperti peningkatan kekebalan karena antibodi. 

Kriteria penerima terapi antibodi monoklonal

Ada beberapa kriteria penerima terapi ini, guna mendapatkan manfaat yang optimal. Jika, terapi ini terbukti cukup efektif serta aman untuk digunakan pada pasien terpapar virus Corona maka, ada 3 kriteria populasi ideal yang dapat merasakan manfaat terapi ini, yakni sebagai berikut:

  1. Pria dan wanita berusia di atas 18 tahun, yang mana tinggal atau bekerja di fasilitas perawatan jangka panjang. Serta baru didiagnosis terkena virus Corona dalam 7 hari. penerima juga harus tidak memiliki riwayat Covid-19, tidak mendapatkan vaksin Covid-19 sebelumnya.

  2. Berpeluang untuk digunakan pada seseorang berusia di atas 18 tahun, yang mana baru didiagnosis dengan gejala progresif dalam kurun waktu 12 hari terakhir serta memenuhi kriteria hospitalisasi guna memantau secara lanjut.

  3. Memiliki peluang untuk digunakan seseorang dengan usia di atas 18 tahun, dengan diagnosis virus Corona dalam 7 harus. Saturasi oksigen sama dengan lebih besar 92 persen di posisi istirahat. 

Penting untuk anda memerhatikan kriteria-kriteria di atas, guna mendapatkan hasil yang optimal dan efektif. Antibodi monoklonal ini sangat memiliki potensi dalam mencegah infeksi virus Corona di populasi dewasa yang sangat rentan. 

Cukup sekian informasi yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.

Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.

Baca juga: Isoman Kemenkes: Telemedicine dan Paket Obat Covid-19 Gratis

Tag :
Referensi

BBC News

Structure function and antigenicity of the Sars-CoV-2

Vaccines, Convalescent Plasma, anda monoclonal antibodies

Bagikan artikel ini