Terdapat beberapa tips tentang cara merawat orang stroke. Merawat orang terkasih setelah pulih dari menderita stroke bukanlah hal yang mudah. Hal ini dapat menjadi sebuah tanggung jawab yang baru dan lebih berat dalam kehidupan seorang.
Selain harus menjalankan kehidupan sehari-harinya, perawat juga harus merawat penderita stroke dan sedikit banyak menggantikan tugas sang penderita stroke.
Hal ini tidak mudah dilakukan, dan diakui oleh banyak orang sebagai tanggung jawab yang sangat besar. Salah satu kesalahpahaman yang biasa terbersit di benak kita adalah bahwa ketika kita merawat seseorang, maka orang tersebut harus menjadi fokus dunia kita.
Padahal, perawat juga perlu untuk “merawat” diri mereka sendiri. Terkadang, ada beberapa tugas yang memang tidak dapat kita lakukan sendiri. Harus terdapat keseimbangan antara kebutuhan penderita stroke dan kebahagiaan perawat.
Pada minggu-minggu pertama setelah serangan stroke, pastikan bahwa Anda telah mengedukasi diri Anda sendiri. Hal ini dapat Anda lakukan dengan berhubungan dengan baik dengan ahli medis.
Tanyakan mengenai kondisi orang terkasih tersebut dan segala kemungkinan yang mungkin terjadi. Bila ada, maka bergabunglah dengan kelompok dukungan di rumah sakit atau komunitas lainnya agar dapat saling berbagi dengan orang-orang lain yang juga merawat penderita stroke.
Dengan pengetahuan yang cukup, maka rasa kebingungan yang berakhir pada kecemasan dan rasa frustrasi dapat berkurang.
Baca Juga: Hindari Makanan ini Apabila Anda Pernah Mengalami Stroke!
Ikutlah dalam program rehabilitasi stroke dengan mengikuti beberapa sesi terapi yang diikuti oleh penderita stroke. Berikan semangat kepada penderita untuk membentuk kemampuan dan kebiasaan baru, namun jangan terlalu ikut campur dalam melakukan hal-hal yang dapat ia lakukan.
Dengan ini, maka penderita stroke dapat merasa lebih percaya diri dan merasa mampu dalam menjalankan tugasnya sehari-hari.
Lakukan pemeriksaan keamanan. Di dalam rumah, terdapat banyak perkakas yang mungkin dapat mencelakai penderita stroke. Tanyakan kepada ahli medis mengenai segala kemungkinan kecelakaan yang dapat terjadi dengan segala perabotan yang ada di rumah.
Dan apabila memang terdapat risiko cedera, maka pindahkan perabot atau lakukan modifikasi pada perabot, misalnya dengan memasang pelindung di ujung meja.
Siapkan diri untuk perubahan perilaku dan suasana hati, termasuk depresi. Perlu dipahami bahwa dengan beberapa kehilangan fungsi sebagai imbas dari stroke akan mempengaruhi emosional penderita stroke.
Hindari untuk memberitahu penderita stroke bahwa Anda memahami perasaan mereka, karena belum tentu Anda benar-benar memahami perasaannya. Berikan dukungan, cinta, dan kesabaran penuh agar penderita stroke dapat pulih dengan baik.
Bila Anda melihat adanya tanda-tanda depresi seperti kesulitan berkonsentrasi, kesulitan mengingat detil, kesulitan membuat keputusan, rasa lelah, susah tidur, dan mudah marah, maka segera tanyakan kepada ahli kesehatan mengenai perawatan yang harus dilakukan.
Kenali faktor-faktor risiko yang memungkinkan terjadinya stroke kedua. Untuk mencegahnya, dapat melakukan persiapan makanan yang sehat dan rendah lemak, melakukan olahraga dan aktivitas fisik.
Memastikan rumah Anda bebas asap rokok, serta memastikan bahwa penderita stroke mengonsumsi semua obat sesuai resep dan datang ke semua janji dengan dokter.
Pastikan bahwa Anda bahagia selama Anda merawat penderita stroke. Bila merasa kewalahan, mintalah bantuan kepada anggota keluarga atau teman lain. Meminta bantuan merupakan hal yang wajar.
Dengan begitu, Anda dapat menjaga suasana hati sendiri, sehingga Anda dapat lebih leluasa dalam menjalankan peran sebagai perawat.
Cukup sekian informasi yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.
Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.
Baca Juga: Tips Mencegah Serangan Stroke Berulang
Referensi
1. US Agency for HealthCare Research and Quality. Recovering after a stroke: a patient and family guide. Washington; AHCPR; 1995 May.
2. Haley WE, Marino VR, Sheehan OC, Rhodes JD, Kissela B, Roth DL. Stroke survivor and family caregiver reports of caregiver engagement in stroke care. Rehabil Nurs. 2019 Nov/Dec;44(6):302-310. doi: 10.1097/rnj.0000000000000100.
3. Hu P, Yang Q, Kong L, Hu L, Zeng L. Relationship between the anxiety/depression and care burden of the major caregiver of stroke patients. Medicine (Baltimore). 2018 Oct;97(40):e12638. doi: 10.1097/MD.0000000000012638.
4. Abu M, Arafat R, Syahrul S. The readiness of family in treating post-stroke patients at home: a literature review. Enferm Clin. 2020 Mar;30 Suppl 2:293-296. doi: 10.1016/j.enfcli.2019.07.106.
Anda mungkin juga tertarik